Home » » Seorang Teman Lama

Seorang Teman Lama

Posted By Ivan Kavalera on Jumat, 13 Maret 2009 | Maret 13, 2009


Beberapa titik air hujan menetes dari wajahnya. Dia seorang lelaki yang berjalan sendirian di emperan toko. Kota ini seperti telah mati di matanya walau hiruk pikuk nyata di telinganya yang sedikit ditutupi rambut hitam agak ikal panjang. Beberapa uban memutih tampak jelas tapi bukan pertanda dia menua. Barangkali hanya karena sering berganti merk shampo atau terlalu banyak berpikir atau entahlah menurut pakar rambut. Tapi yang jelas dia masih begitu muda. Aku yakin dengan itu sebab sebuah ransel lusuh bergambar che ghuevarra sangat mantap dan sepadan dengan tubuhnya.
Secangkir kopi yang direguk hampir tanpa sisa di sebuah warkop depan pasar membuatnya sedikit lebih punya energi untuk berjalan lagi. "Namaku, Sakou," suaranya berat tapi lembut. "Sakou?"pikirku aneh. Nama yang agak aneh sebab tidak ada bahkan belum pernah ada orang di kota ini yang mirip dengan nama itu. Mirip dengan nama orang Jepang! Mungkinkah dia orang Jepang? Tapi ternyata dia mengelak. Sakou mengaku bahwa dia orang asli Solo.
Sakou, pemuda asal kota Solo. Entah benar entah tidak tapi aku percaya saja. Di kamarku yang cukup sempit Sakou bercerita banyak tentang dirinya dan juga melontarkan banyak pertanyaan tentang kotaku. Tujuannya ke kota kecil ini belum juga kuusik. Aku membiarkan pemuda itu beristirahat beberapa jam di rumahku. Hari menjelang maghrib ketika Sakou pamit pulang justru ketika aku masih menyimpan banyak pertanyaan untuknya. Sebungkus rokok kretek di kamarku mungkin sengaja dia tinggalkan buatku. Kejadian itu aku masih ingat, hari yang terlupa tapi yang pasti di bulan maret 2007.
Di pagi penuh hujan, hari Rabu 11 Maret 2009. Cuaca hampir mirip ketika Sakou datang ke kota ini beberapa tahun lalu. Di internet dengan sedikit bantuan insting mencari informasi seputar seni secara tidak sengaja aku melihat berita dari sebuah situs resmi sebuah koran nasional. Isinya, entah mengapa tak pernah bisa membuat aku bisa menulis puisi tentangnya kecuali mungkin cerpen yang benar-benar pendek ini. Judul berita itu "Sakou, pemuda Jepang kolektor lukisan abstrak paling sukses tahun ini." Tapi, kira-kira dia dalam rangka apa ya di kotaku dua tahun lampau? Di kotaku tidak ada sama sekali lukisan abstrak ataupun pelukis. Tapi jika orang-orang mencari anak jalanan, pasti banyak.


Bulukumba, 13 Maret 2009

Share this article :
Komentar

0 apresiator:

 
Support : Creating Website | LiterasiToday | sastrakecil.space
Copyright © 2011. Alfian Nawawi - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by sastrakecil.space
Proudly powered by LiterasiToday