padahal telah kutemukan sebuah taman bunga di pelupuk matanya. tepat di keningnya aku masih mengingat-ingat tentang ciuman yang belum lagi ranum. tapi dia adalah sebahagian dari lempengan mimpi. waktu yang membiarkan kami diam-diam menanami perjalanan dengan puisi-puisi yang belum sempat terbaca. cinta tak lagi sombong, tidak seperti ketika malam menetes-netes. tidak lagi sebagaimana pagi dulunya mengembun di muka jendela.
Bulukumba, 31 Maret 2009
apakah ini puisi ttg cinta yg blum disampaikan? hanya mengagumi diam2? hahaha...
BalasHapushe he he, cuma sepercik ingatan.
BalasHapus