Kartini, Kartini
Posted By Ivan Kavalera on Selasa, 21 April 2009 | April 21, 2009
aku lelaki yang juga dipukau olehnya. dia perempuan anggun dari zaman tempurung.
lindap sinarnya berabad-abad selanjutnya. wajahnya bertudung purnama ketika tak seorangpun berani menyalakan lilin.
habis gelap terbitlah terang.
kartini, kartini.
lindap sinarnya, lindap sinarnya
janganlah redup.
beberapa pucuk surat yang dia kirimkan dari waktu lampau
masih tergeletak di atas kasur.
Hello,
BalasHapusPuisi ini penuh perhatian kepada perempuan, ya?
Di blog "Cantik Selamanya", ada beberapa artikel soal Kartini. Bagus-bagus.
Misalnya, "Ibu Kartini: Don't Forget The Daddy."
Asyiknya, isinya diperkuat dengan semacam referensi di blog facebook CANTIK SELAMANYA ...
Interesting...
Thanks,
AF
semua anak manusia punya kewajiban untuk memberikan perhatian kepada perempuan. salam kenal.
BalasHapushmmm,,,puisi kartini dari sudut pandang laki2
BalasHapusgreat job!
lam kenal, saya org sulsel juga^^
aku sebelah kiri ya masss!
BalasHapusTerimakasih...puisinya untuk Kartini..:)
BalasHapusIra@ Hmm...saya yg sebelah mana dong hehehe
Latifah Hizboel, di sebelah mana saja mbak hehehe..
BalasHapus