Home » , » Sajak Perjalanan Melayari Batu

Sajak Perjalanan Melayari Batu

Posted By Ivan Kavalera on Jumat, 03 April 2009 | April 03, 2009


Sajak Perjalanan Melayari Batu
-kepada adikku Nila

berangkatlah sebagai burung camar. ini hari adalah terdiri dari tiang-tiang kapal atau jangkar. kutahu kau terbiasa meludahi ombak yang sejak dulu menjadikan pelaut sebagai burung rajawali. sayapnya adalah bendera. dalam perjalanan melayari batu tak usah bersahabat dengan cuaca. pelaut-pelaut ulung akan selalu menemukan pulau. tak pernah jera ditenggelamkan waktu. sebagaimana apa kata badai. sebagaimana langit. sebagaimana cinta. sampai jumpa lagi di tengah jala atau laut sunyi.

Bulukumba, 05 Agustus 2006  



Sekali Waktu

sekali waktu aku ingin menjadi riak kecil di telaga matamu
sebab semestinya menurutku
tiada ketenangan utuh dalam pandanganmu
bukan pula keteguhan karang ketika hati kokoh
tertikam rasa sayang

sekali waktu aku adalah lelakimu saat engkau menjadi perempuanku
sebab semestinya menurut rindu, hidup harus dilanjutkan sepanjang
waktu
Bulukumba, hujan yang tak tercatat di 2006

Share this article :
Komentar

0 apresiator:

 
Support : Creating Website | LiterasiToday | sastrakecil.space
Copyright © 2011. Alfian Nawawi - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by sastrakecil.space
Proudly powered by LiterasiToday