Home » » Dewi Lestari, Kemandirian Pena Penulis Perempuan

Dewi Lestari, Kemandirian Pena Penulis Perempuan

Posted By Ivan Kavalera on Rabu, 15 Juli 2009 | Juli 15, 2009


Dewi Lestari Simangunsong yang lebih akrab disapa Dee lahir di Bandung, Jawa Barat, 20 Januari 1976. Penulis dan penyanyi Lulusan jurusan Hubungan Internasional Universitas Parahyangan ini awalnya dikenal sebagai anggota trio vokal Rida Sita Dewi. Kesuksesannya sebagai novelis perempuan ternyata mengalahkan karirnya di bidang musik. 

Novelnya, Supernova yang populer pada tahun 2001 melambungkan namanya. Keistimewaan karyanya, Supernova pernah masuk nominasi Katulistiwa Literary Award (KLA) yang digelar QB World Books. Bersaing bersama para sastrawan kenamaan seperti Goenawan Muhammad, Danarto lewat karya Setangkai Melati di Sayap Jibril, Dorothea Rosa Herliany karya Kill The Radio, Sutardji Calzoum Bachri karya Hujan Menulis Ayam dan Hamsad Rangkuti karya Sampah Bulan Desember.

Anak keempat dari lima bersaudara ini sejak kecil telah akrab dengan musik. Sebelum bergabung dengan Rida Sita Dewi (RSD), Dee pernah menjadi backing vocal untuk Iwa K, Java Jive dan Chrisye. Tahun 1994, ia bersama Rida Farida dan Indah Sita Nursanti bergabung membentuk trio Rida Sita Dewi (RSD). Pada tahun 2006 Dee meluncurkan album berbahasa Inggris berjudul Out Of Shell,dan tahun 2008 melucurkan album RectoVerso,Album Ini mengundang Arina Mocca berduet di lagu Aku Ada dan berduet di lagu Peluk dengan Aqi Alexa. Salah satu hitsnya Adakah Malaikat Juga Tahu. Di Album ini juga Dee merilis ulang lagu milik marcel Siahan berjudul Firasat.

Jauh sebelum Supernova terbit sewaktu masih menjadi siswi SMU 2 Bandung, ia pernah menulis sendiri 15 karangan untuk buletin sekolah. Tulisan Dee pernah dimuat di beberapa media. Cerpennya "Sikat Gigi" pernah dimuat di buletin seni terbitan Bandung, Jendela Newsletter. Tahun 1993, ia mengirim tulisan berjudul "Ekspresi" ke majalah Gadis yang saat itu sedang mengadakan lomba menulis dimana ia berhasil mendapat hadiah juara pertama. Tiga tahun berikutnya, ia menulis cerita bersambung berjudul "Rico the Coro" yang dimuat di majalah Mode.

Novel pertamanya yang sensasional, Supernova Satu : Ksatria, Puteri dan Bintang Jatuh, dirilis 16 Februari 2001. Novel yang laku 12.000 eksemplar dalam tempo 35 hari dan terjual sampai kurang lebih 75.000 eksemplar ini banyak menggunakan istilah sains dan cerita cinta. Bulan Maret 2002, Dee meluncurkan “Supernova Satu” edisi Inggris untuk menembus pasar internasional dengan menggaet Harry Aveling (60), ahlinya dalam urusan menerjemahkan karya sastra Indonesia ke bahasa Inggris. Sukses dengan novel pertamanya, Dee meluncurkan novel keduanya, Supernova Dua "Akar" pada 16 Oktober 2002. Pada bulan Januari 2005 Dee merilis novel ketiganya, Supernova episode Petir. Kisah di novel ini masih terkait dengan dua novel sebelumnya. Hanya saja, ia memasukkan 4 tokoh baru dalam Petir. Salah satunya adalah Elektra, tokoh sentral yang ada di novel tersebut. Agustus 2008, Dee merilis novel berjudul Rectoverso yang merupakan perpaduan unik dari fiksi dan musik. Recto Verso-pengistilahan untuk dua citra yang seolah terpisah tapi sesungguhnya satu kesatuan. Saling melengkapi. Buku Rectoverso terdiri dari 11 fiksi dan 11 lagu yang saling berhubungan.

Dee tergolong penulis langka. Pemasaran novelnya tidak semata bergantung pada jaringan toko buku besar. Dee memanfaatkan keunggulan internet, diskusi buku dan temu pengarang di kampus-kampus. Dee bahkan rela menghabiskan tabungannya sendiri untuk membentuk penerbitan sendiri bernama Truedee Books. Alasannya memilih merangkap menjadi penerbit selain menjadi penulis karena ia tidak ingin naskahnya diedit oleh penerbit apalagi dulu sempat beberapa kali ditolak oleh beberapa penerbit. Dee, ia gambaran kemandirian sebagai perempuan sastrawan.

Share this article :

11 komentar:

  1. Siip. Kapan-kapan ditampilkan Ayu Utami juga ya van.

    BalasHapus
  2. wah..Dewi lestari .siip mas Ivan postingannya...sekali lg makasih tiap malem rumahku dironda-in hehe

    BalasHapus
  3. Aku salah satu fans Supernova-nya...
    Semoga Dee bisa terus berkarya dengan sukses :)

    BalasHapus
  4. @ Newsoul, Insya Allah bunda Elly. Terimakasih kopi aslinya ya..
    @ ateh75, Semoga kita semua tetap diberikan kesehatan dan umur panjang oleh Alah SWT agar tetap bisa saling ngeronda. Amin.
    @ karila, oh ya kalo gitu sama dg adikku yg cewek, ngefans ma Supernova.

    BalasHapus
  5. waaahhh kalo buwel lebih suka lagu2 nya neh...hehhhhhe

    BalasHapus
  6. lebih asyik lagi mengulik rahasia tante Dee..apa ya rahasianya, bisa nulis begitu laris hasilnya..hiks..

    BalasHapus
  7. Hi…



    Ada info penting banget nih.. Tahun ini Jawaban.Com kembali mengadakan event gede-gedean untuk Para Bloger Kristen, yaitu Christian Indonesian Blogger Festival 2009 (CIBfest 2009). CIBfest kali ini bertema "Menjadi Jawaban Melalui Kreativitas Yang Berdampak". Ada hadiah berupa uang tunai Rp. 15 Juta Rupiah untuk 3 orang pemenang.Pastikan kamu ikutan juga Writing Competitionnya, siapa tahu hasil tulisan kamu terpilih untuk dibukukan! Yupz, Jawaban.Com bekerjasama dengan PT. Elex Media Komputindo akan menerbitkan buku kumpulan karya finalis CIBfest. Kamu ingin ikut terlibat dalam event ini? Caranya gampang dan Gratis!!! Ayo buruan daftar!! Pendaftaran terakhir tgl 30 Agustus 2009 loh.. Jadi log on langsung ke www.cibfest.jawaban.com



    Di tunggu yaaa….. God Bless…

    BalasHapus
  8. @ buwel, he he sama2 asyiklah, kang..
    @ Sigit, kira2 apa ya rahasianya?
    @ Tolush, thanks infonya. Akan saya infokan pula kpd teman2 saya yg kebetulan blogger Kristen. Tapi kok hanya bagi yg beragama Kristen sih mbak? Jadi saya yg Islam gak bisa ikut dong..

    BalasHapus
  9. oh ya mas Ivan kalammunajat Cm.Hizboel wathony boleh ga ditampilkan di RCA ...? klo boleh terimakasih bnyak sebelumnya...

    BalasHapus
  10. perempuan satu ini emang jempolan banget klu mslh rangkai merangkai kata :thumbsup: top abesss :)

    salam hangat :)

    BalasHapus
  11. memang lebih asik menerbitkan buku sendiri kalo punya modal kuat ya.


    jadi buku kita gak diedit seenaknya aja. lha, cerpenku aja suka diedit judulnya sama editor fiksi jadi hasilnya malah aneh.

    duh, kok jadi curhat nih.

    BalasHapus

 
Support : Creating Website | LiterasiToday | sastrakecil.space
Copyright © 2011. Alfian Nawawi - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by sastrakecil.space
Proudly powered by LiterasiToday