Home » » Musikalisasi Puisi, Cara Lain Memahami Puisi

Musikalisasi Puisi, Cara Lain Memahami Puisi

Posted By Ivan Kavalera on Selasa, 11 Agustus 2009 | Agustus 11, 2009

Pada awal tahun 2000 saya pernah begitu keranjingan menikmati musikalisasi puisi yang pernah digelar di beberapa kampus di Makassar. Beberapa kelompok musik di Makassar hingga kini kadang tetap setia bergumul dalam genre yang unik ini di antaranya KPJ (Komunitas Pemusik Jalanan), Spasi (Serikat Pencinta Seni) Unhas, dan Karca (Karaeng Caddia) Band serta KMB(Komunitas Musik Bumi) di Bulukumba. Musikalisasi puisi mestinya memang unik sebab proses penciptaan karya musik

 dan puisi terjadi dua kali. Musikalisasi puisi adalah suatu penciptaan karya puisi yang dikemas dalam sebuah lagu, dimana bait-bait puisi menjadi syairnya. Musikalisasi sebuah puisi menjadikan sebuah puisi “lahir dua kali”. Kelahiran pertama adalah kelahiran bait-baitnya dari sang penyair, dan kelahirannya yang kedua berasal dari sang komposer, pencipta musik, penyanyi serta pemain musiknya.

Dari sudut kaidah bahasa Indonesia istilah "musik puisi", yang disebut "diterangkan menerangkan", maka kata "puisi" menerangkan kata "musik". Kata "puisi" merupakan atribut sifat dari kata utama "musik" hingga pengertian istilah "musik puisi" adalah "musik yang puitis". Istilah "musikalisasi puisi" adalah contoh istilah di mana "puisi" merupakan subjek dari perbuatan, yaitu "memusikkan puisi", atau membuat puisi jadi musik.
Musikalisasi puisi di Indonesia sebenarnya telah tumbuh subur sejak era 80-an. Seniman-seniman pelopor musikalisasi puisi di tanah air seperti Ferdi Arsi, Sapardi Djoko Damono, bahkan Emha Ainun Nadjib dapat disebut sebagai tonggak awal musikalisasi puisi di tanah air. Di ranah yang berbeda dengan tapi boleh disepakati sebagai salah satu bentuk musikalisasi puisi adalah semisal Ebiet G. Ade. Penyanyi balada itu memiliki kebiasaan menulis puisi terlebih dulu sebelum menciptakan aransemen musik bagi puisinya sebelum matang menjadi sebuah lagu yang utuh.


Musikalisasi puisi sesungguhnya dapat didesain menjadi salah satu cara untuk mendekatkan puisi kepada khalayak yang lebih luas, tidak hanya peminat sastra. Musikalisasi puisi dapat memberi penajaman makna sehingga dapat membantu masyarakat yang yang tidak berminat pada sastra akhirnya bisa memahami puisi. Puisi-puisi yang kemudian lebih populer sebagai lagu masih dapat dikategorikan sebagai musikalisasi puisi. 

Para penggemar Iwan Fals yang semula tidak mengenal WS Rendra dan karyanya akhirnya penasaran untuk membaca karya-karya Rendra. Itu terjadi ketika puisi Rendra yang berjudul "Kesaksian" dinyanyikan Iwan Fals bersama Kantata Taqwa pada tahun 1991. Kasus lainnya adalah puisi "Panggung Sandiwara" karya Taufik Ismail yang dimainkan begitu apik oleh God Bless di era 70-an. Taufik Ismail pun menulis "Pintu Surga" pada tahun 2005 yang berhasil dipopulerkan kelompok musik Gigi.


Share this article :

28 komentar:

  1. makasih info nya, buwel suka tuh kantata takwa nya....kerennnnn :)

    BalasHapus
  2. he he he.. padahal tadi saya mau ngetest lagi lho sebagai komenattor pertama. Hi hi..oh ya ternyata kang Buwel adalah Fals Mania juga rupanya nih.

    BalasHapus
  3. Siip. Tulisan mantap van. Musikalisasi puisi memang lebih memudahkan penetrasi ide yang tertuang pada sebuah puisi. Menjadikan puisi lebih memiliki ruh dengan hentakkan iramanya. Banyak kelompok musik yang melakukan cara ini Kantata Taqwa, Iwan Fals, Bimbo (sebagian lagunya diciptakan Taufik Ismail), di Bali ada kelompok Pesaji.

    BalasHapus
  4. yup, betul...
    aku sendiri suka dgn puisi2 ebiet g ade...eh, mksdnya lagu2nya dgn syair2nya yg sangat puitis...

    ^__^

    BalasHapus
  5. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  6. He he... suka juga dengan Iwan Fals.... ♫♪♫ keinginan adalah sumber penderitaaan ♫♪♪

    BalasHapus
  7. ada puisi yang keren bgt yang aku suka dan pasti di musikalisasi juga keren bgt, OST-nya 50 first date yang over the rainbow itu yang nyanyi Israel Kamakawiwo'ole keren bgt dahh...

    BalasHapus
  8. sa;am sobat..trims infonya
    ternyata ada caranya ya,, untuk memahami puisi.

    BalasHapus
  9. kalau disekolah aku malah terbalik,... diperdengarkan lagu.... dan siswa diharapkan mampu merilis kembali dalam bentuk puisi.

    BalasHapus
  10. wah, kapan puisiku bisa dibaca dg diiringi musik ya?

    BalasHapus
  11. musik puisi sepertinya akan lebih bisa dterima untuk para pemula penikmat sastra, ada warna lain yg gimana gitu. biasa kalo cuma puisi doang suka gak kena hehehe

    BalasHapus
  12. lagunya iwan fals selalu jujur.. jadi banyak yg suka dan cocok dengan lagunya.

    BalasHapus
  13. @ Agung, pertama..salam kenal bro.Thanks ya.Jangan pernah bosan main kesini, kawan.
    @ Newsoul, Terimakasih ya infonya bunda nih tentang Pesaji dari Bali.
    @ Tisti Rabbani, yup, dia lebih tepat disebut penyair ketimbang penyanyi.
    @ Bunda Sasha, yang "..bahan bakarnya dari budi pekerti," kan? He he he..
    @ zujoe, oh ya seingat saya juga pernah dengar tapi waktu kapan ya..
    @ NURA, dan masih banyak lagi cara lainnya. Apa kabar dg Arabia, mbak?
    @ Seti@wan Dirgant@Ra, wah kalo yg itu juga sangat hebat dan elegan, pak.
    @ Sang Cerpenis, kalo mbak mau,..saya punya teman yg punya kelompok musikalisasi puisi.
    @ wendy, ya sepakat. Hmm, tapi sebenarnya tetap saja sesuai dg olah rasa masing2 individu gimana cara menikmati sebuah karya seni. Thanks.

    BalasHapus
  14. BrenciA KerenS, sepakat.Iwan Fals memang maestro.

    BalasHapus
  15. bukan hanya syairnya tapi juga musiknya yang klop bgt..selalu ada cara untuk menikmati keindahan puisi..

    BalasHapus
  16. alhamdulillahdengan mengenal blog
    saya semakin bertambah ngerti n paham tentang apa yang ada dalam puisi
    termasuk pula kata-katanya
    hehehehe

    BalasHapus
  17. musikalitas puisi...mantabbbb

    BalasHapus
  18. met malem mas ivan...sukses selalu ya

    BalasHapus
  19. pengen banget sih buat puisi.. yg indah dan enak dibaca.. jg dimengerti.. how?? could u?

    BalasHapus
  20. puisi oh puisi.......ella tuh susah banget loh mengerti maknanya....hehhe.....musti yg ringan2 banget baru deh ngerti..

    BalasHapus
  21. musikalisasi puisi memudahkan orang yang gak ngerti puisi tetap bisa menikmati puisi yang dijadikan lagu.

    BalasHapus
  22. Aku pencinta Sapardi juga.. dan sangat suka dengan "Aku Ingin" yang dimusikalisasi... ^_^

    BalasHapus
  23. Puisi adalah suatu bentuk karya sastra yang indah.. saya susah bila disuruh membuatnya.. karena saya pernah disuruh membuat puisi oleh teman untuk suatu acara susahnya minta ampun..
    jadipun saya kurang puas dengan hasilnya..

    BalasHapus
  24. @ Sigit, seindah bercinta dg kata, kan?
    @ yanuar, Alhamdulilah, kawan. Salam rastafara.
    @ a-chen, semantap salah satu penikmatnya yaitu anda.
    @ buwel, met sore kang. Ga ngopi nih?
    @ ducky, kok cuman pengen? Kalo direalisasikan lebih mantap.
    @ Susy Ella,yg ringan2 kayak kapas maksudnya mbak? He he he..
    @ lintang, setuju, sobat.
    @ reni, wah mantap kan mbak?
    @ Ansgarius, saya jadi penasaran ingin baca puisi anda sobat. Pasti bagus. Cerpen2 anda saja luar biasa.

    BalasHapus

 
Support : Creating Website | LiterasiToday | sastrakecil.space
Copyright © 2011. Alfian Nawawi - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by sastrakecil.space
Proudly powered by LiterasiToday