Home » » Hasan bin Tsabit Sang Penyair Jihad

Hasan bin Tsabit Sang Penyair Jihad

Posted By Ivan Kavalera on Senin, 24 Agustus 2009 | Agustus 24, 2009


Islam dan sastra di setiap zaman selalu memiliki hubungan unik. Di satu sisi, kesusastraan Islam berfungsi sebagai salah satu alat dakwah bahkan sebagai alat jihad. Di sisi lain, sastra dapat menjadi musuh Islam ketika karya sastra muncul sebagai penghujat dan penghina Islam. 

Di zaman Rasulullah Saw, syair tak saja memiliki fungsi sebagai karya sastra tetapi juga sebagai pembela dan pengobar semangat. Sudah menjadi tradisi bangsa Arab zaman dahulu untuk memiliki seorang penyair hebat. Para penyair menjadi lidah suatu kabilah, syair-syair yang dilantunkannya memberi pembelaan terhadap serangan kabilah yang lain yang menghina dan mencela kabilahnya. Bahkan dinding kabbah menjadi saksi ratusan syair-syair yang ditempelkan oleh berbagai suku di tanah Arab. Dalam waktu tertentu, ribuan orang berdatangan untuk membaca syair-syair di dinding kabbah. Tradisi kesusastraan Islam yang diawali oleh kebiasaan bangsa Arab dapat menjadi penangkal klaim budaya oleh bangsa maupun agama lain.

Hassan bin Tsabit adalah salah seorang sahabat Rasulullah, Saw. Dalam sejarah, Hasan bin Tsabit tidak terlibat di medan perang, tapi 'hanya' berjihad dengan lisan dan tulisan. Nabi ridha kepadanya dan malaikat jibril mendukungnya. Syair-syair Hasan bin Tsabit membangkitkan semangat juang para mujahid. Rasulullah saw menempatkan beliau sesuai kapasitas dan potensinya. Sangat luar biasa . Syair-syair yang ditulis Hassan itu termasuk bagian dari jihadnya, yang boleh jadi bisa dikatakan sebagai sarana jihad. Rasulullah saw bersabda, "Barangsiapa yang mempersiapkan kendaraan orang untuk berperang, berarti ia telah berparang." (HR.Bukhari dan Muslim). Rasulullah mengangkat Hasan bin Tsabit secara resmi sebagai penyair islam.


Hasan bin Tsabit sangat dibanggakan oleh Rasulullah karena syair-syair yang diciptakannya mampu menangkis hinaan dan celaan orang-orang Quraisy. Ketika orang-orang Quraisy melantunkan syair yang bernada penghinaan kepada Rasulullah maka Hasan bin Tsabit tampil membuat syair balasan. Bagaikan tombak yang merobek jantung, syair Hasan bin Tsabit membuat orang-orang Quraisy terdiam membisu karena tak sanggup membuat syair tandingannya. Ketika Rasulullah dihina, Hasan bin Tsabit mengatakan:

Kamu menghina Muhammad maka aku membelanya
Dan di sisi Allah-lah balasan dari semua itu
Kamu menghina Muhammad yang baik lagi bertakwa
Seorang utusan Allah yang selalu menepati janji
Sesungguhnya bapakku, ibuku, dan kehormatanku
Adalah pelindung bagi kehormatan Muhammad dari kalian

Selain Hasan bin Tsabit juga dikenal penyair Islam lainnya seperti Kaab bin Malik dan Kaab bin Zuhair yang syair-syairnya juga membela dan memuji Rasulullah. Kaab bin Malik terkenal dengan kejujurannya dan rasa penyesalan yang sangat atas kelalaiannya tidak mengikuti perang Tabuk karena lebih mementingkan dunia. Sedangkan Kaab bin Zuhair terkenal dengan syair puji-pujian dan salah satu syairnya berjudul Burdah menjadi nama syair pujian kepada Rasulullah Saw sampai sekarang. Penyair lainnya seperti Abdullah Ibnu Rawahah, panglima perang pasukan Islam yang juga seorang penyair. Saat pasukan Islam meninggalkan Madinah untuk berperang, ia berdiri tegak dan mengucap syairnya:

Yang kupinta kepada Allah Yang Maha Rahman,
Keampunan dan kemenangan di medan perang,
Dan setiap ayunan pedangku memberi ketentuan,
Bertekuk lututnya angkatan perang syetan,
Akhirnya aku tersungkur memenuhi harapan,
Mati syahid di medan perang!

referensi: Wikipedia Bahasa Indonesia

Share this article :

19 komentar:

  1. salam sobat
    mantap sobat,,,
    Hasan bin tsabit ,,terus terang saya baru tahu dari tulisan sobat ini.
    terus semangat sobat dalam berkarya, walaupun puasa.

    BalasHapus
  2. baru denger nih, ato aku yg ga khatam baca sejarah islam ya??

    BalasHapus
  3. Subhanallah ...Seni dalam islam memang luar biasa .Untuk mas ivan sukses ya ...makasih sharingnya yg luar biasa pula tentang penyair2 dunia islam...

    BalasHapus
  4. buagus banget mas , ternyata islam itu luas ya....

    BalasHapus
  5. ~NURA *salam. Terimakasih ya dorongan semangatnya. ya, semoga puasa dapat membuka semua ide umat.
    ~BrenciA KerenS *mungkin mbak pernah baca tapi agak lupa saja.
    ~Latifah Hizboel * Sebenarnya biasa2 aja kok mbak. Gak luar biasa.
    ~mantan copet *ya, luas banget. Dg mempelajarinya dari berbagai sisi, Insya Allah akan tumbuh kecintaan terhadap Islam.

    BalasHapus
  6. Bila kita mau mengenal pahlawan islam betapa hebatnya sepak terjang mereka, seperti juga halnya Hasan bin tsabit....mantap bro.

    BalasHapus
  7. ~ patahati *Benar banget, bro. Makasih ya apresiasinya.

    BalasHapus
  8. wah sejarah islam memang sipp. terima kasih mas ivan

    BalasHapus
  9. Rekam jejak sastra yang mantap van. Jadi menambah perbendaharaan sastrawan Islami. Terimakasih sudah mensharingnya disini.

    BalasHapus
  10. WAh, aku kok baru tahu ya ? Makasih lho sudah berbagi informasi.. !!

    BalasHapus
  11. tidak heran para sahabat memiliki gaya sastra tingkat tinggi, karena ditempa langsung oleh sang pemilik mukjizat termahsyur al quranulkarim yang keindahan bahasanya pun mampu menundukkan gunung-gunung. trimakasi buat ilmu yg sudah dibagikan.

    BalasHapus
  12. Hasan bin tsabit tidak terlibat di medan perang, tapi 'hanya' berjihad dengan lisannya. nabi ridha kepadanya dan malaikat jibril mendukungnya. karena hasan bin tsabit membangkitkan semangat juang para mujahid.

    BalasHapus
  13. maka ilmu dan ketaatan kita ini ta ada seujung kukunya pun para sahabat Rasul,,,

    lalu kenapa yah masih ada anak muda kita yg mau melakukan bunuh diri.. jihad yg salah!

    BalasHapus
  14. Saya kok baru kali ini ya dapet artikel mengenai Hasan bin Tsabit?
    mas shoudmix mu kemana seh? pasang agi dong... mau tinggalin jejal pas jokka2 de

    BalasHapus
  15. Makasih Mas infonya mas...buwel baru tahu neh...makasih...siiip

    BalasHapus
  16. Syair2nya bener2 membakar semangat ya, terutama yang terakhir itu...

    BalasHapus
  17. jaiman _makasih kang.

    Newsoul _semoga ini juga bisa menjadi salah satu bentuk jihad ala blogger, bunda. amin.

    reni _makasih, mbak. Cuma berbagi secuil aja kok.

    Rosi Atmaja _mujahid zaaman dulu memang hebat.Tapi kok beda ya dg "mujahid" zaman sekarang?

    kurniawan q _terimakasih sobat.Jangan pernah bosan main kesini ya.

    Seti@wan Dirgant@Ra _Insya Allah tetap bergelora, pak.

    ducky _interpretasinya yg mungkin salah ya. Andai mujahid zaman rasulullah masih hidup maka pasti mereka akan mengecam bom bunih diri itu.

    Ibunda Sasha _Maaf bunda, shoutmixny amasih ada kok tapi tersembunyi. Bunda klik aja kotak segi empat "buku tamu" warna hijau di sudut kanan atas. Pasti muncul deh shoutmixnya.

    buwel _siiipp,..kang. Tetap semangat puasa kan?

    A-Chen _Ya, semoga akan muncul lagi penyair2 hebat lainnya yg senantiasa membela Rasulullah di zaman sekarang.

    BalasHapus
  18. Yang kupinta kepada Allah Yang Maha Rahman,
    Keampunan dan kemenangan di medan perang,
    Dan setiap ayunan pedangku memberi ketentuan,
    Bertekuk lututnya angkatan perang syetan,
    Akhirnya aku tersungkur memenuhi harapan,
    Mati syahid di medan perang!

    keren yang ini........
    bener2 penuh semangat
    dan keyakinan......
    salam hangat
    joni

    BalasHapus

 
Support : Creating Website | LiterasiToday | sastrakecil.space
Copyright © 2011. Alfian Nawawi - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by sastrakecil.space
Proudly powered by LiterasiToday