Secara umum keadaan Sistem Industri Budaya di Indonesia terbagi menjadi dua kubu, kubu pertama adalah sistem industri yang market oriented dimana secara jelas mengejar pengembangan modal dan kubu kedua adalah sistem industri yang tidak mengejar pengembangan modal. Dua hal ini memiliki watak yang berbeda. Salah seorang sastrawan Indonesia yang getol berjuang di kubu kedua bisa disebut nama Taufik Ismail. Religiusitas karya-karyanya bukan sekedar penegasan melainkan telah menjadi sebuah bendera yang diusungnya di jagad seni tanah air.
Taufik Ismail bergerak ke sana kemari melintasi seni musik dan sastra. Mungkin anda pernah dengar salah satu puisinya yang dinyanyikan oleh kelompok musik Bimbo pada era 80-an.
dari kaki buaian
sampai ke tepi kuburan hamba
kuburan hamba bila mati
hamba tunduk dan sujud
di atas sajadah yang panjang ini
diselingi sekedar interupsi
Mencari rezeki mencari ilmu
mengukur jalanan seharian
begitu terdengar suara adzan
kembali tersungkur hamba
ada sajadah panjang terbentang
hamba tunduk dan rukuk
hamba sujud tak lepas kening hamba
mengingat dikau sepenuhnya.Bendera religiusitas Taufik Ismail tetap berkibar sampai hari ini. Karyanya ibarat sajadah panjang yang bukan untuk diproduksi menjadi uang yang merupakan bendera kapitalisme. Sajadah panjang Taufiik Ismail adalah selimut penghangat bagi semangat berkarya anak bangsa maupun nafas religiusitas umat.
good post,...
BalasHapusselamat menunaikan ibadah puasa ya mas,...
cari kursi dulu ...dapet no 2 deh hehe..
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapuspamit dulu ya..ngantuk nih ..
BalasHapuswassalam..
Yah, Taufik ismail, salah satu seniman/budayawan religi yang tetap bertahan di era industrialisasi seni sekarang ini. Kalau bisa menembus pasar sambil tetap menawarkan apa yang sebetulnya dibutuhkan masyarakat dengan sesuatu kemurnian rasa seninya, pasti bisa tetap eksis dan hebat. Lihat saja PPTnya Dedi Mizward atau bung Taufik ismail kita ini. Postingan mantap sobat.
BalasHapuslagunya bagus banget tu, bikin jadi tepekur kalo ndengerin, adeeemmm bener.
BalasHapusbtw hehehe lama tak main kemai yak, terkendala koneksi hiks
apa kabar oom?!?
...Wah lagu sajadah panjang saya suka sekali ..tapi saya baru tahu kalo lagu itu ciptaan Taufik ismail...
BalasHapusMakasih ya udah share asal usul lagu tersebut..
wow..ternyata sastra ga cuma inggris,china atu Jawa,,ada jg sastra radio,Mel baru denger neh,,menarik bgt,,jd betah maen2 kesini
BalasHapuswow,,maju juga yah di daerah sana. keren lah,,
BalasHapushuhhhh,,emank keren lah bung taupik ini
BalasHapushehehehe
mampir mas... met menjalankan ibadah puasa... nice post..
BalasHapuspernah denger tuh lagunya. asik juga.
BalasHapusWah, sajadah panjang karyanya TAUFIK ISMAIL juga toh....Makasih infonya mas...
BalasHapusWuih, mantabbb....thenkyou...
BalasHapuslagu ini saya suka bhkan liriknya saya hafal,... namun sama dengan Mbak Latifah,.. baru tau kalau penciptanya adalah Taufik Ismail.
BalasHapusTaufik Ismail, karyanya tak lengkang dimakan waktu.. saya suka lagu ini..
BalasHapuslagunya keren sob
BalasHapusUdah lama nggak ngedengerin nih lagu...
BalasHapusmampur..
BalasHapusItu lagu diciptain pastinya berdasarkan pengalaman spiritual dari taufik ismail
Taufik Ismail memang seorang seniman yang hebat...
BalasHapus..nice artikel bang
Heran yah mas, kadang hal2 yang seperti ini kurang di perhatikan juga ama generasi muda (kecuali mas Ivan tentunya)
BalasHapusMakasih banyak atas share2nya di sini...