Asdar Muis RMS namanya. Pertama kali mengenal sosoknya ketika saya mendengar siarannya melalui program "Kolom Udara" di Radio Suara Celebes 90,9 FM Makassar. Sebuah acara radio yang bermuatan kritik sosial dan politik. Lelaki berbadan tambun kelahiran Pangkep, 13 Agustus 1963 ini dikenal sebagai esais, novelis selain sebagai penyiar radio.
Tulisannya pernah rutin dimuat di harian Pedoman Rakyat dan di Harian Fajar. Bila menulis karya sastra, suami Herlina ini kerap memakai berbagai nama samaran, antara lain Linaku Nunung Rosita. Sejak awal 1984, ia menambahkan RMS pada namanya, singkatan dari “Rachmatiah Muis Sanusi”. Direktur Berita Radio Suara Celebes FM 90,9 Mhz dan staf pengajar Universitas Fajar Makassar ini menulis buku antara lain “Sepatu Tuhan” dan “HZB Palaguna : Jangan Mati Dalam Kemiskinan”. Yang fenomenal, novelnya "Eksekusi Menjelang Shubuh" yang terbit tahun 2009.
Di belantara jurnalistik, ia pernah menjadi Pemred Tabloid Harian Suaka Metro Jakarta, Redpel Manado Post, Redpel Tabloid Anak Wanita “Gita” Jakarta, redaktur Harian Berita Yudha, bekerja di Harian Fajar, koresponden MBM Tempo, Kepala Biro Harian Nusa-Bali di Jakarta, Direktur Pemberitaan Harian Pedoman Rakyat, dan beberapa media lainnya di Sulawesi dan Kalimantan.
Asdar Muis adalah pendiri “Komunitas Sapi Berbunyi” di Makassar. Jebolan Asdrafi (Akademi Seni Drama Indonesia) Yogyakarta, Fisipol Unhas dan sosiologi Pascasarjana Program Magister Universitas Hasanuddin ini setiap kali ditanya tentang pekerjaannya selalu menjawab secara serius: "berpikir!"
*disarikan dari berbagai sumber
Award Sahabat
Terimakasih banyak kepada Daeng Setiawan Dirgantara (pemadaman bergilir tidak akan memadamkan semangat ngeblog, daeng he he he) dan mbak Reni (maaf, telat boyong awardnya..biasa, mati lampu terus nih) atas awardnya yang keren-keren dan semoga tali persahabatan ini semakin erat terjalin. Saya bagikan kembali kepada semua sahabat blogger yang telah berkomentar di semua postingan Sastra Radio terhitung sejak edisi 1 Oktober 2009 sampai dengan edisi ke-222 ini. Harap diambil dan dibagikan kembali ya. Terimakasih. Salam budaya.
saya juga suka berpikir tetapi juga sering blenk pada akhirnya
BalasHapusjurnalis hebat ya...
BalasHapusselamat awardnya
Asdar Muis RMS,memakai nama samarannya unik *_*...
BalasHapusSelamat ya atas awardnya,sama dari daeng Seti@wan juga...
Sennag membaca postingan ini van, jadi tau sosok Asdar Muis. Semoga beliau terus sukses. Eh, selamat atas awardnya van.
BalasHapus"Berpikir!"
BalasHapus.......... jadi ga bisa ngasih komentar panjang. hehe. Asdar Muis, inspiratif. Berpikir lagi.....
@ ALL- Terimakasih apresiasinya. Harap diboyong juga award di atas ya. Juga bagi semua yg berkomentar di bawah ini...
BalasHapuswah,, kayakny ilmu jurnalist ku bisa bertambah nih berkat senior kita
BalasHapushehehhe..
semangattt
wuih melihat sekolahnya yang banyak dan mantab begitu pastinya orangnya punya pemikiran yang mantab pula... :D
BalasHapushahahah,,enak banget yah jawabannya "berfikir"
BalasHapusaku berfikir maka aku kerja!
saya juga sudah ketiban awardnya dari jeng reni, tapi blum kuat ngangkatnya ;))
ditunggu kunjungannya utk donasi review ( ngarep***)
selamat atas awardnyaa..
BalasHapusmari berfikir agar bangsa kita lebih maju :p
congratulations award
BalasHapusAku juga sementara bekerja dan berfikir nih sobat, kapan yah ??? tidak sering mati lampu lagi??
BalasHapusmakasih banyak Awardnya sudah dipajang.
BalasHapuskomunitas sapi berbunyi
BalasHapuskomunitas blogger bertuah
komunitas blogger malang
komunitas blogger jogja
komunitas pelindung alam
komunitas anak melayu
ehhh... kok aku jadi nulis daftar komunitas