Home » » Merebut Hegemoni Sastra dari Sastrawan dan Ahli Sastra

Merebut Hegemoni Sastra dari Sastrawan dan Ahli Sastra

Posted By Ivan Kavalera on Jumat, 09 Oktober 2009 | Oktober 09, 2009

Pada dasarnya manusia sebenarnya secara alami sudah dibekali tuntunan menghargai seni dari rima bahasa sehari-hari dan panca indranya. Yang dibutuhkan bukan lebih banyak teori lagi, tapi cara mengupas dan menyerap esensi karya seni dengan cara sangat alami. Sastra sehari-hari semestinya adalah sastra yang ditekuni sebagaimana pekerjaan rumah lainnya.

Tujuan utama suatu karya seni adalah ia bisa dinikmati oleh segala lapisan dan dihargai lebih dalam sewaktu ia dikupas lapisan lain. Semua karya seni yang berhasil sukses karena semua elemen dalam karya itu bentuknya boleh tidak menyatu tapi konsisten dan mencerminkan visi individualisme sang pencipta.

Dengan membebaskan karya sastra dari akademisasi berlebihan, mungkin ia bisa berkembang lebih baik. Di masa yang didominasi oleh media elektronik dan mainan virtual ini, terdapat banyak penghalang bagi perkembangan sastra. Yang paling nampak adalah mengerucutnya para sastrawan ke dalam kelompok yang terorganisir secara sengaja ataupun tidak sengaja. Mereka cenderung membentuk kelompok elitis dan selebritas. Akhirnya sastra dianggap hanya dari, oleh dan untuk sastrawan dan para ahli sastra. Para penikmatnya berada dalam kelompok-kelompok tersendiri. Kebanyakan terisolir dari kesempatan publikasi karya. Sebab mereka secara alami hanya bermain di wilayah blog atau facebook, misalnya.

Saatnya merebut hegemoni sastra dari tangan para sastrawan dan ahli sastra. Sebahagian dari kita telah melakukan itu tapi mungkin lebih bagus lagi jika melakukan kudeta bersama.

Share this article :

14 komentar:

  1. pertama mas ivan wah infonya tambah hari tambah mantap nih

    BalasHapus
  2. Mas, ini tulisan, bener2 keren. Sumpah! harusnya, para penulis*yang bener2 penulis* membaca ini. Jangan hanya mendikotomi karya dan sibuk di dunia maya *lah, ini aku banget, sibuk di dunia maya* :D

    Sepertinya, di jaman serba maya ini, loyalitas para penulis sedang di uji. Kalau tentang seni, jadi inget kata2nya pablo Picaso*kalau gak salah* katanya, setiap kita, di lahirkan untuk jadi seniman... dan seterusnya, saya lupa... hehehehe..

    BalasHapus
  3. Saat ini blog dan facebook,menjadi ajang tulis menuis..tapi sebetulnya ada hikmah dibaliknya,karena terasahnya bakat menulis yang terpendam dan menjadikan hoby baru untuk orang yg awam menulis seperti saya..hehe

    Tulisan mantap seperti biasa..

    BalasHapus
  4. Mari kita KUDETA bersama....hehehehe

    BalasHapus
  5. Biasanya kalo sastrawan di blog dan fb itu ikhlas mas.....*ngeless*... :-)

    BalasHapus
  6. Hmm tulisan mas Ivan, bener2 tulisan seorang penulis yang bagus.
    Saya gak tahu musti komen apa..
    pengetahuan sastranya bagus banget

    BalasHapus
  7. @ All- Teriamaksih atas apresiasi teman-teman. Saatnya masyarakat biasa merebut hegemoni sastra yg selama ini dikuasai sastrawan dan ahli sastra. Melalui blog kita bisa melakukan kudeta terhadap mereka.

    BalasHapus
  8. Boleh dong aku ikutan kudeta,... tapi caranya gimana.

    BalasHapus
  9. Bahkan di tangan Sastrawan dan ahli sastra itu sendiri, ada hegemoni. Sesuatu yang disebut Saut Situmorang dalam bukunya Politik Sastra. Tulisan mantap van.

    BalasHapus
  10. Lohhh....
    Bukanya dengan terbentangnya dunia maya ini Justru semakin banyak dari kita berani bertutur karya.

    Entah cerita, puisi, pantun dan lainnya.
    Bukankah itu juga karya juga.

    BalasHapus
  11. siaph kapten...
    mari mengkudeta hegemoni sastra yang dikuasai pihak penguasa ... hehehe...

    BalasHapus
  12. @ Ari & Setiawan Dirgantara-justru itu, sastra blog dan facebook tak kunjung menyadarkan para sastrawan elit dan ahli sastra bahwa masih banyak "sastra" marginal yg siapa tahu lebih "sastra". Blogger dan facebooker harus mengkudeta mereka. Salah satu caranya: lebih mengapresiasi karya sastra di dunia maya ketimbang karya sastra di dunia nyata (dunia kekuasaan sebahagian sastrawan elit tsb).

    BalasHapus
  13. Yah, tapi sekarang banyak orang yg memunculkan seni hanya untuk nafsu, bukan dari rasa bang,,,hanya nafsu akan harta yang meneyeret mereka untuk berseni..
    Oh ya, maaf nih, saya lama tak ol...maaf banget karena tak pandai menjaga silaturahmi
    Maaf sekali karena tak sering bertandang ke rumah penuh inspirasi ini...
    Hewh,,,Oh ya, betewe ada special buat anda di postingan saya....Lihat deh

    BalasHapus
  14. met menikmati akhir pekannya ya bang..
    salam hangat selalu
    waduh kudeta yah.........hehe deta itu sahabat karib blue jadi gimana dong?
    selalu merasa senang membaca postingan darimu bang

    BalasHapus

 
Support : Creating Website | LiterasiToday | sastrakecil.space
Copyright © 2011. Alfian Nawawi - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by sastrakecil.space
Proudly powered by LiterasiToday