Seperti bunyi kecipak air telaga yang dijatuhi beberapa butir batu kecil di larut malam. Hanya beberapa butir namun memaksa telinga untuk lebih mengamati lebih jelas lalu membuka mata. Bunyi kecipak itu memang ditimbulkan oleh sesuatu. Seperti itulah pendengaran saya terhadap kecipak sastra dan perempuan di Palembang.
Saya belum pernah menjejakkan kaki ke sana namun beberapa buku hasil karya penulis Palembang di rak buku, memaksa saya untuk ikut melemparkan sebutir batu kecil ke tengah telaga hening ketidaktahuan kita.
Di Palembang, ternyata ada beberapa sastrawan perempuan seperti Indah Rizky Ariani (penyair), Deris Afriani (cerpenis), Ikhtiar Hidayati (puisi/cerpen), Handayani (penyair), Dahlia (cerpenis, penyair, novelis) dan Duhita Ismaya Arimbi (penyair). Siapa yang tidak kenal novel bagus seperti Juaro dan Buntung karya T. Wijaya?
Di Palembang, sejak lama muncul gerakan pemurnian warna lokal dalam puisi, cerpen, drama, dan novel. Seperti Novel Buntung karya T. Wijaya, misalnya. novel ini bercerita soal masa depan Indonesia, sebuah prediksi (materialisme marxis) yang membenturkan kondisi sosial, ekonomi, politik, sejarah, dan kepercayaan (agama) masyarakat Indonesia. Namun dengan mengambil setting “ Indonesia kecil” yakni Palembang, di mana Palembang memiliki sejarah yang panjang dan besar di nusantara, tentunya menjadi contoh ideal buat Indonesia.
Sesuatu memang telah terjadi di Palembang Sumatera Selatan. Sebuah gerakan pemurnian muncul sebagai semangat lokal sastra yang tidak ingin terus menerus dikuasai oleh hegemoni pusat. Bagaimana dengan semangat daerah lainnya di Indonesia?
kapling dulu akhh..mumpung petromaxxx, hihiii
BalasHapustidak disumatera, tidak dijawa, atau kalimantan bahkan sulawesi dan papua..., semua semestinya bangkit dalam ekplorasi karya satra. jangan hanya diam!
BalasHapuscantik nian gadis tuh
BalasHapusWah ..telat nih jadi yang pertama ,abis perjalanan jauh banget dari jakarta ke bulukumba hehe.
BalasHapus*Dengan artikel ini sayapun jadi tahu tentang sastrawati palembang.
Nice share seperti biasa
apa hendak dikata tak punya kemampuan saya untuk menulis karya sastra
BalasHapusalangkah indahnya..negri kita ini "banyak pualam-pualam" bersyair..
BalasHapuscantiknya...
@ TRIMATRA- Selamat ya jadi yg pertama he he. Semua daerah memang seharusnya bangkit dlm eksplorasi masing2, setuju mas.
BalasHapus@ Murni Ardi- seorang model kan juga menentukan kadang menentukan kesuksesan sebuah produk hehehehe. sastra hanya salah satu alat, mas. Bidang lainnya jg harus digarap.
@ Ya, benar2 jauh ya ha ha ha..
Hmm, salah seorang yg sastrawati yg jg telah lama bersama kita dan berasal dari Palembang yakni sosok bunda Elly Suryani, lho mbak.
@ Tisti Rabbani- benar, bunda. Maaf nih saya agak jarang blogwalking lagi disebabkan pemadaman bergilir di tempatku.
BalasHapusPerempuan-2 sudah banyak yang bangkit dan memberikan arti bagi Indonesia...
BalasHapusPerempuan Palembang... cantik nian..!!
perempuan.....atau wanita?........Girl Power..karena kekuatan sebuah negara terdapat pada wanita....Bdw, cantik banget yang ada di foto?
BalasHapusMantap neh postingannya. Sebagai orang Palembang, bangga dong saya membaca rekam jejak Ivan kali ini. Ya setuju dengan Trimatra, seluruh penjuru pertiwi ini harus bangkit. BTW, Purhendi dan T (Taufik Wijaya) itu laki-laki lho van,bukan perempuan. Mungkin saya salah baca, nice posting.
BalasHapusada jugaya sastrawati dari palembang terimakasih ilmunya
BalasHapusmet pagi sobat,....
BalasHapusAwardnya sudah dijemput belum Disini
Ternyata banyak perempuan Sastrawan dari Palembang.
kalau dari Makassar siapa saja sih DAENG?
wah, saya gak kenal semuanya nih. maklum katro. he he he....
BalasHapusbtw wanita lampung juga cakep looh (menunjuk diri sendiri)
BalasHapusternyata Palembang lebih dari sekedar pempek...:D
BalasHapusSubhanallah memang,,,kita akan selalu terkagum ketika mendengar para tokoh sastra....
BalasHapuskapan ya, biografi saya bakal diulas oleh mas Ivan di blog ini???hahahahahahahahhaha
Mampir malam seperti biasa untuk silaturrahmi ,setelah seharian mati lampu ..hiks
BalasHapusAda award utkmu, diambil ya..?
BalasHapusDisini : http://another-reni.blogspot.com/2009/10/perhatian-sahabat.html
saya dari solo
BalasHapus*lho? lho?*
Halo mas Ivan, maaf ya aku dah lama gak kesini.
BalasHapusBangga juga bahwa makin banyak wanita Indonesia yg berkiprah di bidang sastra.
Nyari bukunya dimana Sang Duta ???
BalasHapus