Tulisan ini sebenarnya terinspirasi dari ucapan iseng seorang teman. "Kebanyakan para penikmat karya seni yang bertema cinta justru adalah orang-orang yang tak kunjung memahami esensi cinta," katanya. Benarkah?
Diyakini bahwa tema cinta belum pernah tergeser sebagai pilihan favorit dari berbagai inspirasi karya seni. Lalu cinta menjadi genre yang istimewa dan kemudian disepakati sebagai aliran romantisme. Romantisme adalah sebuah aliran seni yang menempatkan perasaan manusia sebagai unsur yang paling dominan. Karena cinta adalah bagian dari perasaan yang paling mengagumkan, maka lambat laun istilah ini mengalami penyempitan makna. Sastra romantis pun diartikan sebagai genre sastra yang berisi kisah-kisah asmara yang indah dan penuh oleh kata-kata yang memabukkan perasaan dan kehidupan para tokohnya.
Genre inilah yang hari ini mendominasi dunia sastra populer di seluruh dunia. Bahkan, dominasi ini bukan hanya terjadi di dunia sastra, tetapi juga menginvasi semua lini, terutama film dan musik.
Ciri paling khas pada setiap produk sastra romantis adalah diletakkannya cinta (pada lawan jenis) sebagai kebenaran yang mutlak. Jika si Romeo dan si Juliet saling mencintai, maka kisah cinta mereka dianggap sebagai sesuatu yang suci dan abadi, tak terpisahkan oleh apapun. Di akhir cerita, keduanya akan menikah, atau minimal menjadi sepasang kekasih yang bahagia. Atau kalau pun keduanya menikah dengan orang lain, keluarganya tidak akan bahagia karena tidak didasari oleh cinta.
Gaya, bahasa dan pola yang digunakan dalam karya sastra romantisme biasanya lebih terbuka dan tidak metaforik. Para penulisnya langsung menyerang sasaran tanpa banyak simbolisasi seperti yang sering digunakan dalam karya sastra angkatan sebelumnya. Di sana dengan mudah ditemukan bahasa keseharian yang nyata. Tentu, itu kekuatan utamanya.
Lalu, hari ini. Ketika cinta dan romantisme menginvasi banyak karya seni termasuk sastra, dengan sajian yang mudah dicerna, pesan-pesan mengenai esensi cinta justru tak kunjung memberikan pencerahan tentang cinta itu sendiri terhadap sebahagian pembacanya. Semoga ucapan iseng teman saya itu tidak seluruhnya benar. Ada apa dengan cinta?
Tapi baiklah, dengan cinta dan keras kepala kita kabarkan saja cinta kepada segala. Salah satunya dengan membagikan award cantik ini buat semua. Terimakasih ya, mbak Fanny dengan award keren ini. Sebuah award yang menandai postingan ke-500 Sang Cerpenis kita. Saya bagikan kepada semua sahabat blogger dan siapapun yang pernah jatuh cinta. Ya, siapapun, harap diambil dan dibagikan kembali buat teman-teman yang lain ya.
Cinta sepertinya menjadi tema yang menarik dari berbagai karya seni. Sifatnya yang universal membuat tema cinta denagn mudah diterima oleh semua kalangan. Hanya saja tema berbau romantisme tersebut banyak diterapkan hanya berputar pada romantisme dalam ranah yang lebih sempit yakni dunia percintaan anak muda. barangkali itulah yang dipandang lebih laku, tak bnyk peduli memberi pencerahan atau tidak.
BalasHapusTentu semestinya, idealnya sebuah karya seni mampu memberikan pencerahan bagi siapapun yang menikmati sebuah karya tersebut termasuk pembuatnya.
Ucapan teman daeng memang benar, tp ada yg perlu diralat...bukan SEMUA, tp kebanyakan....
BalasHapusSy malahan sampai bosan ketika membaca karya yg mengumbar cinta, itu spt imajinasi tnp makna dan konsep dasar.....melelahkan
Sy sja, jujur, kalau dtanya ttg apa itu cinta...sy tak bs mnjwb...bingung...
Sy merasa maknanya sangat luas dan indah untuk dcerna otak saya yg kecil ini....
Bhkn,kalau daeng amati..tdk ada karya sy yg bertema cinta...soalny sy tak berani bertutur cinta palsu....
Cinta, berinvasi kemana-mana ya, dan tentu ekspresif. Selamat atas awardnya van.
BalasHapusCinta itu indah dan anugerah ,keindahannya brtambah bila dirangkai dengan sebuah tulisan,jadi cinta dan sastra saling bertautan.
BalasHapusCinta yang menginvasi kemana-mana, Van ... ? Selama ini saya beranggapan bahwa : 'sebab' semua kebergerakan di bumi ini adalah Cinta. Maka bila ia ada dimana-mana bukan karena ia telah menginvasi melainkan karena ia memang baru ditemukan.
BalasHapushehe .... sekedar pendapat, Van.
Ohya, terima kasih atas doa untuk anakku ya. Terima kasih banyak
kalau kita lagi jatuh cinta ,... terkadang kita berubah menjadi seorang sdastrawan yang romantis....
BalasHapusSelamat atas awardnya.
terima kasih sudah dipajang. btw, tanpa cinta, hidup itu ibarat sayur tanpa garam. cinta juga yg membuat kita melahirkan byk karya sastra yg manis dan menyentuh.
BalasHapusada yang tak percaya cinta dan ada yang tak kenal cinta maka carilah cinta sejati ituagar ketika berpulang anda mempunyai cinta yang hakiki
BalasHapusPostingan utk 'mengawal' award dari mbak Fanny bagus mas... tetap gak beralih dari sastra..
BalasHapusMantap deh..!!
hehehehe...realita yang cukup menggemaskan dan membosankan :P
BalasHapuskebanyakan sastra cinta gitu2 ya van.. hehe.. padahal ga smua berakhir indah atau tragis meski merit bukan sama yg dicintai.. kekekeke... *ngomong opo to aku iki*
BalasHapusjadi apa esensi cinta?
BalasHapuscinta,... ? entah bang,aku gak mengerti kalo ada yg tanya apa itu cinta.
BalasHapussuka menulis puisi cinta bkn jaminan memahami esensi cinta itu sendiri hikkss....
mungkin ucapan teman bang ivan benar jg hehe...
aku datang bang menjaga kerukunan RT
BalasHapus