Home » » Elly Suryani: Inspirator dari Sebuah Taman Bunga Puitika

Elly Suryani: Inspirator dari Sebuah Taman Bunga Puitika

Posted By Ivan Kavalera on Kamis, 05 November 2009 | November 05, 2009


Akhirnya saya diberinya ijin untuk membacakan salah satu narasinya di salah satu edisi sebuah program sastra di radio beberapa bulan lalu. Sejak itu saya baru sadar bahwa memang teramat menyenangkan jika memperdengarkan karya-karya bagus seperti karyanya. Membaca tulisan-tulisannya adalah seolah bertandang ke sebuah halaman rumah yang dipenuhi bunga-bunga harum filosofi kehidupan. Dari taman bunga itulah ia seorang perempuan dengan inspirasi meluber yang selalu siap dibaginya kepada siapapun.

Elly Suryani, Sang Inspirator kelahiran Palembang pada 18 November ini menyukai musik Kenny G. di samping menulis dan membaca. Saya selalu menyapanya dengan "bunda Elly," setiap kali mengunjungi alumnus Universitas Lampung 1991 Ilmu Lingkungan dan Pasca sarjana Universitas Andalas 2002 ini di blog Life With Your Own Vision. Satu hal yang hingga saat ini masih membuat saya penasaran adalah teknik yang digunakan bunda Elly menuliskan rentetan puitikanya dalam narasi yang enak dibaca sebagai motivasi dan renungan.

Banyak penulis, prosais, penyair dan esais yang mampu menulis sesuai genre dan pakem yang ada. Tapi penikmatnya mungkin bisa saja mengalami pengkotak-kotakan. Penggemar puitika hanya akan memburu puisi dan pencinta prosa hanya akan membaca karya naratif, misalnya. Yang istimewa dari tulisan-tulisan bunda Elly justru terletak di sana. Ia telah menemukan semacam bentuk yang sama sekali baru dalam teknik penulisan. Apapun yang dia tuliskan entah puisi, esai dan prosa maka tetap saja penikmatnya melebur bersama sebab ada benang merah produk pemikiran yang pabrik inspirasinya telah disetting khusus.

Secara fisik, sepintas tulisan-tulisan yang diposting bunda Elly di blognya memang telah menyemburatkan stimulan paling tidak bagi siapapun yang pada mulanya hanya berniat bergegas lewat. Saya masih meyakini, belum pernah ada seorang pun yang mau melanjutkan perjalanannya sebelum mengecup tuntas makna-makna dari tulisannya. Saya sendiri selalu menunggu postingannya yang paling anyar setiap hari.

Salah satu stimulan yang khas itu adalah pilihan judul yang menarik kemudian diksi yang enak dikunyah. Tengok saja misalnya peristiwa aktual yang dilipatnya dalam "Ngopi Sore Sambil Melirik Cicak dan Buaya" atau "Pemberdayaan Perempuan Di Antara Kepulan Asap Kopi." Temuilah ia dalam realita "Serenade Sore Kali Ini" dan "Sebuah Orkestra Hari Milik Tante Laksmi" dan banyak lagi sketsa menarik lainnya yang hanya bisa dibaca di http://newsoul-sayangidirimu.blogspot.com/


Share this article :

28 komentar:

  1. Mau nih kenalan sama bunda Elly, pengen belajar.
    Salam kenal ya

    BalasHapus
  2. Sepertinya saya tahu bunda Elly yang di sebutkan itu?! Hehehe.
    Saya setuju dengan ulasan mas ivan, tulisan-tulisan yang tertuang memiliki ke-khas-an tersendiri. Hasil perenungannya mencoba mengajak pembaca untuk melihat situasi lebih bijak. Menggugah dan memberikan pencerahan!

    BalasHapus
  3. aku juga pgn belajar ke mbak ella ach,,hehehe
    langsung meluncur ke tk nih

    BalasHapus
  4. Terimakasih ...trimakasih...sastrawan idolaku sudah direview ,semoga mba Elly senang dan memang sudah sepatutnya profilnya dibahas disini...

    BalasHapus
  5. nice review bro.Saya belum kenal kayaknya.

    BalasHapus
  6. Pagi ini buka FB, dan melihat link ini. He, jadi seperti melihat sebuah arus pusaran van. Sambil saya bercerita ya, arus pusaran yang disebut "pasaran". Setiap kali saya mengikuti sebuah event, sesi, saya selalu mengalami suatu kondisi dimana kebanyakan orang yang baru saya temui mengatakan, kok anda mirip sekali dengan si ini, si anu, si itu teman dekat atau sudara saya. Wajahnya, cara bicaranya, cara tersenyum (cara marah...?, he, saya belum tanya). Maka sampailah saya pada arus yang disebut pasaran tadi, saya anggap saja wajah saya pasaran, performance saya pasaran. Titik. Dan pada setiap performance pasaran tadi, sebetulnya ada kekhasan/kekhususan yang mungkin cocok, sesuai dengan pengalaman bathin kita. Pada saat tulisan ini mereview saya, saya anggap ini pujian atas kesesuaian pengalaman bathin seorang Ivan Kavalera terhadap soul pada tulisan saya. Yah....barangkali ada sedikit idealisme atau filosopis yang dimiliki ivan mirip dengan apa yang saya punyai. Terimakasih atas reviewnya, saya merasa tersanjung. Karena ini blog probadi Ivan, tentu menurut selera pribadimu va. Ini hakmu untuk mereview siapa saja. Btw, wah info FB saya diintip sama Ivan.....

    BalasHapus
  7. wow, saya jadi bangga bisa kenal dgn mbak Elly. tepat sekali ulasannya ttg beliau.

    trims daeng, sudah mengulas ttg seorang sahabat dgn taman bunga puitika-nya :)

    BalasHapus
  8. terima kasih, Van, saya jadi ingin kenal lebih dekat dengan bunda Elly. Mampir ah ke blog-nya, sekalian menimba ilmu darinya.

    BalasHapus
  9. hmmmmm.... sayangnya Mbak Ely ndak mau Membalas komeng saya di dua postingan terakhirnya...

    BalasHapus
  10. Great inspiration. Terima kasih sudah berbagi kawan.

    BalasHapus
  11. saya harus mengenal sosok istimewa ini..

    BalasHapus
  12. Setuju mas! Memang tulisan mbak Elly itu unik. Umpamanya aku menemukan tulisan mbak Elly itu di secarik kertas tanpa tahu penulisnya, pasti aku akan bisa menebak bahwa itu tulisannya. Selamat buat mbak Elly yg udah diulas disini!

    BalasHapus
  13. (ikut berbangga sudah kenal dengan ibu Elly) saya merasa melihat atau membaca dimensi lain yang baru saya temukan jika membaca tulisan newsoul

    BalasHapus
  14. Terima kasih sudah mengenalkan beliau, salut untuk Bunda Elly...

    BalasHapus
  15. Sepertiya saya harus belajar banyak tuh sama beliau!

    Salam kenal...

    BalasHapus
  16. salam kenal deng, kenalkan saya adalah sumber inspirasi dari bunda elly selama ini,,jadi ceritanya adalah kisah hidup saya..ha,ha,ha...ouwww *woeeeee!, siapa yang nimpuk saya pakai kulit duren!!!!*

    BalasHapus
  17. Mbak Elly temen ngupi di Dunia Maya....
    Setiap postingannya sarat dengan pesan yang inspiratif...

    BalasHapus
  18. salam sobat
    salauut dengan mba ELLY Suryani..
    patut diteladani...karena inspirasinya.

    BalasHapus
  19. wah, kali ini mbak Elly yg direpiu. emang top kok mbak Elly. tulisannya keren.

    BalasHapus
  20. iya nih, saya juga suka baca blognya, hoho, keren
    kata2nya sederhana tapi penuh makna

    BalasHapus
  21. tulisan mba elly emang yahud

    BalasHapus
  22. selamat malam bang
    selalu menanti info darimu
    salam hangat selalu
    semoga baik dan sehat selalu y

    BalasHapus
  23. Mbak Elly, Newsoul..., salah sat blogger populer nusantara....

    BalasHapus
  24. pengen kenal bunda elly,.... ^_^

    BalasHapus
  25. Penulis ini memang hebat. Ada yg khas dari diri dan tema-tema yg dituangkannya. Berbeda dg blogger kebanyakan.

    BalasHapus
  26. Kalau tadi ngomongin mbak Fanny, sekarang giliran mbak Elly. Ok, saya setuju dengan ulasan mas Ivan. Sebenernya, sejak beberapa kali kerumahnya dulu, saya selalu tertanya2, asal usul mbak Elly. Kenapa? Buatku, mbak Elly menulis dengan dunianya sendiri tapi, caranya itu yang bikin saya kagum.

    Saya sering, membandingkan mbak Elly dengan wanita2 karier yang saya temui dan kenal. Sangat jauh banget. Wawasannya itu lho... *sssttt.. mbak Elly ada gak yah?* hehehe...

    Secara sederhana, tulisannya sebenernya to the point saja. Tapi, dengan gayanya ia menjadi lain cerita.

    Nah, berbeda dengan mbak Tisti, saya juga menggemari tulisannya. Kalau mbak Tisti, analisa sebab akibatnya dalem banget. *bukan berarti mbak Elly tidak menganalisa* hanya saja, cara mereka yang membedakan gaya penulisan. kapan2, review mbak Tisti juga yah?

    Sudah lama, saya ingin Bencmark, karya2 mereka. *jiah, mimpi deh* maksudnya, sekedar mengikuti gaya penulisannya.

    BalasHapus
  27. Karya-2 mbak Elly emang unik dan khas banget. Selalu ada perenungan yang kudapatkan disana.
    Salut utk mbak Elly... seneng sekali bisa 'ketemu' mbak Elly disini... ^_^

    BalasHapus

 
Support : Creating Website | LiterasiToday | sastrakecil.space
Copyright © 2011. Alfian Nawawi - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by sastrakecil.space
Proudly powered by LiterasiToday