beberapa hari ini aku merasa agak lebih baik jika hanya menuliskan beberapa potong sajak. aku harap bisa mendahului sebelum wajahmu benar-benar diguyur gerimis. lalu kita terjemahkan saja aksara yang ada.
mungkin benar salah satu lirik lagu yang aku kenal dari yang kau hapal, "...yang menangis tinggalkan diriku, yang menangis lupakanlah aku."
di bawah gerimis. aku merasa telah mencuri sekuntum nyanyian dari sekeranjang waktumu. aku masih saja lelaki yang tidak mampu menjadi sekumpulan airmata atau telaga.
sebuah keberangkatan telah dimulai lagi dari sini. ia tak terbaca. setitik hujan menandainya pada sebaris huruf tak tereja.
Bulukumba, 23 Desember 2009
Bulukumba, 23 Desember 2009
Mengamankan yang pertama. Sajak ini mengalir begitu saja setelah mendengar perpisahan cinta dua orang kekasih. Keduanya sama-sama sahabatku.
BalasHapusPerpisahan terkadang memang memilukan......but hidup akan terus berjalan.... semoga cerahlah hari depan...
BalasHapusperpisahan kadang juga indah..
BalasHapus:'( selalu bingung kalo mau ngomentarin sajak atau puisi
BalasHapusngga mampu jadi pelindung wanita ya
BalasHapusTiap pertemuan ada perpisahan...dan hal itu sering ada beriringan..
BalasHapusNice post mas..tetap semangat..
semmua ada hikmahnya bos
BalasHapusSetuju dengan suwung,segala sesuatu yg kita alami pasti mengandung hikmah...
BalasHapusSajak indah dalam rintik gerimis yg mengharukan...
Ah disini juga gerimis, cinta berurai airmata bercampur dengan gerimis....Satukan Cinta Mereka!
BalasHapusmampir sebentar di tengah kesibukan. duh, ivan..sajakmu itu bikin ngilu. hiks...
BalasHapuswahh.. kebetulan di sini lagi hujan nih..
BalasHapusLirik lagunya sepertinya pernah dengar, itu lirik lagu Kantata Takwa ya mas..? Met siang & met beraktivitas...
BalasHapusSemuanya akan menemukan takdirnya.
BalasHapusPertemuan, perpisahan, semua hanya fase yang lahir dari cuplikan waktu.
Kita yang menamainya demikian ... tak peduli pilu atau indah setelahnya
Van, sajak indah
Kadang memang perpisahan tak mampu dihindari
BalasHapusnamun memang harus terjadi
puisi yang bagus banget
kalo mas Ivan yang nulis, jaminan mutu deh
ih... co cweet hihihihi...
BalasHapusbagus bgt kag... :)
Dukung dengan Vote ina DISINI yah.
Dukungan kalian sangat berarti buat ina... thanks before :)
eh keren lho puisinya, bro...
BalasHapusbulukumba itu di mana, mas??
sedih juga ya suatu hubungan yang berakhir dari ke dua sahabat sendiri.
maksud aku, sedih liat kedua sahabat yg pisah alias putus.
itu lagu iwan fals khan?
BalasHapusgerimis mengundang perpisahan kah?
BalasHapusatau perpisahan yang mengundnag gerimis?
smoga besok muncul puisi, di bawah curahan matahari, bukan di bawah gerimis. hehehe
lho di bulukumba? kenal sama Kak Bambang gag? SMK Bulukumba..hehe..
BalasHapuseniwei, puisinya sedih...:( hiks
blognya aku follow ya...
perpisahan memang bikin sedih, tapi akan ada harapan tuk bertemu kembali
BalasHapuspuisi indah mas ivan,...
BalasHapusseindah imagenya ^_^
perpisahan tak selalu menyakitkan,meskipun selalu meluruhkan tangis.
wah... makin lama makin so sweet aja ni mas ivan... hehhe
BalasHapusbagus bgt sob sajaknya walaupun aq masih bingung pahaminya he.... he....
BalasHapuspostingan singkat tapi penuh makna... keep share om...
BalasHapusWAH BANG IVAN....KATA-KATANYA TAJAM N MENGENA DEH..........KREATIF YA MERANGKAI KAT-KATA GINI...JADI SALUT BGT AQ.....
BalasHapusmas....kisah temen apa temen? suit....suit....Kirain buat aku puisinya?
BalasHapusPerpisahan, mungkin saja itu menyakitkan. Tetapi, perpisahan juga memberi hikmah, memberi pembelajaran. Bukankah setelah perpisahan, masing-masing diri akan lebih memahami, lebih memaklumi keinginan pasangannya, katanya kan. Syair indah van. Btw, saat gerimis saya lebih menyukai pasangan saya menjadi payung, hehe.
BalasHapusApa yang bertemu, mungkin juga pasti berpisah. Tetapi rasanya ...memang sulit dibayangkan
BalasHapusdan itulah sebuah misterinya.............
BalasHapusp cabar bang
salam hangat selalu
Dengan hati gerimis aku membacanya
BalasHapusdengan mata menangis aku mengenangnya
puisimu sungguh bikin miris
tapi tak semudah itu, perpisahan pedih mengiris
Mantabss mas Ivan..,
BalasHapussajak sajaknya keren abis, kata-katanya merintik bagai cerimis..!
hehe
Berpisah untuk bertemt fiuh akhirnya bisa bw dan blog yg pertama adalah sastra rad
BalasHapusyaah, disini masih mendung gelap. belum pula turun gerimis...
BalasHapuslha akhirnya muncul juga penyair sesungguhnya. Mantab juga mas!
BalasHapusUntuk semua. Terimakasih banyak atas apresiasi, kunjungan dan komentarnya. Salam hangat. Salam budaya!
BalasHapusVisualnya Tepat Bung
BalasHapus