Manusia dan peradabannya hari ini berada dalam ruang tempat keragaman, identitas, dan nilai budaya. Semua itu masih penuh semangat untuk diproduksi dan sekaligus dipertentangkan. Salah satu dimensi itu bernama teater. Teater tetap bergerak meski dalam ruang-ruang sesempit apapun. Dari celah-celah bumi leluhur yang gamang kadang teater menemukan juga lembah-lembah pertemuan kecil dengan nilai-nilai.
Cerita rakyat dari Bulukumba yang diusung oleh RSBB hanya salah satu dari sekian banyak cara mendayung kearifan lokal yang dieksplorasi secara kekinian dengan tidak meninggalkan aksen tradisi dan mistiknya. Suguhan RSBB sebenarnya tidaklah pada wilayah di mana manusia sama-sama menikmati sebuah pertunjukan secara kompleks tetapi yang terpenting adalah bagaimana sebuah lokalitas pertunjukan menjadi ikon yang menandai sebuah arus perubahan.
Pemain berjumlah 8 orang dari Kelompok Teater RSBB mengusung cerita rakyat "Sandiwara Panrita Lopi" dengan disutradarai oleh Arie Dirgantara. Penulis Naskah & Penata Artistik Andhika Mappasomba. Pimpinan Produksi, saya sendiri. Kepada teman-teman sesama blogger dan semuanya, mohon doakan kami. Mungkin bukan untuk menang dan meraih jawara tapi lebih pada kemenangan nilai-nilai dari kearifan lokal. Mari menengok kembali cerita rakyat.
pertamax ga neh?? boleh ya....
BalasHapussaya doakan semoga berjalan lancar dan berhasil ya... kalau udah sukses jangan lupakan kami.. hiks hiks. lho?!
BalasHapusSemoga cerita rakyat sebagai warisan leluhur masih dapat diterima oleh kawula muda. Btw sang sutradaranya adik dari pak Setiawan ya...he..he
BalasHapussalam sahabat semoga acaranya suces ya saya doakan
BalasHapussalam sahabat semoga acaranya suces ya saya doakan
BalasHapusSaya dukung sob...
BalasHapusDoaku menyertaimu :D
Semoga berhasil...
Teater pagelaran seni yang pantas untuk di kembangkan,semoga suatu hari nanti,seni indonesia bisa menyaingi teater eropa yg begitu merasuk di dunia internasional
BalasHapusperlu dan sangat perlu hal seperti ini. butuh kesediaan untuk bisa memajukan aspek budaya. dan kesadaran dari penikmat untuk menghargai lebih.
BalasHapuswe... saudara saya lagi nih jadi sutradara.
BalasHapusbtw,.. Bahar Merdu, masih aktif nggak Van? Saya pernah bareng main di TVRI Makassar dulu...
@ ferdivolutions- Terimakasih doanya, bro. Amin. Pasti tidak bakalan dilupakan.
BalasHapus@ Noor's- Itu salah satu tujuan bersama, mas.
@ Jalani hidup apa adanya- Terimakasih. Amin.
@ Anggi- Kok saya sulit banget koment di postingannya mas?
@ Aditya's- Apresiasi anda adalah semangat kami.
@ Kika- Kapan jalan2 ke Makassar, mas?
@ Seti@wan Dirgant@Ra- Oh ya daeng. Mantap. Beliau masih berkesenian.
bang ivan.. selamaat soree...
BalasHapusaku bagiin award untukmu tuh.. diambil ya say.. http://dioseptasanjaya.blogspot.com/2009/12/award-dari-mas-rangga.html
Aduh, aku jadi pengen pentas lagi.. kangen banget sama masa2 kejayaan teaterku.. (T.T)
BalasHapussemoga aja suKses...
BalasHapusAMIEENNN...
Panritta lopi mungkin orang yang jago bikin kapal atau orang yang jago melaut ya yang jelas sandiwaranya pasti membawa nilai-nilai yang baik
BalasHapussemoga menang mas!!! hiks...jadi kangen main teater lagi? kapan ya?
BalasHapusSemoga berhasil mendapatkan yang terbaik :) yang menang bukanlah yang hebat, tapi yang hebatlah yang menang (detektif conan)he2
BalasHapus@ BrenciA KerenS-Terimakasih banyak, mama Dio. Insya Allah akan diposting.
BalasHapus@ -Gek- Gimana kalo kita bentuk teater blogger? Hehehe..
@ FaiS- Terimaaksih, sobat. Amiin.
@ Munir Ardi- Benar sekali, bang.
@ duniaira.-Kita bentuk teater Blogger aja mbak, hihihi..
@ Aulawi Ahmad-heheh, sepakat mas.
semoga sukses kang....
BalasHapuseeh ada mas Rangga, baru bangun nih mas? Makasih ya supportnya.
BalasHapusBetul sekali cerita rakyat adalah sarana untuk mengangkat kebudayaan kita
BalasHapusmaaf, sy baru liat artikel ini, kalo ada artikel atau berita hasil pertunjukannya, mohon dimuat di blog ini dan izinkan sy memuat ulang di blog http://kabupatenbulukumba.blogspot.com/, selamat berkarya, semoga sukses, trims (asnawin)
BalasHapus