Home » » Makhluk Bernama Penyair

Makhluk Bernama Penyair

Posted By Ivan Kavalera on Kamis, 24 Desember 2009 | Desember 24, 2009

Binhard Nurrohmat pernah menulis ”Jika diadakan sensus maka rekor tertinggi jumlah penulis sastra kita selama ini adalah penyair. Makhluk yang satu ini begitu populer, sarat legenda serta mitos dalam dunia penulisan sastra kita selama ini, dibandingkan makhluk lain bernama novelis maupun kritikus."

Penyair selalu dianggap representasi yang paling lazim dari kesusastraan atau mungkin juru bicara kebudayaan. Sebenarnya makhluk macam apakah penyair itu? Menurut Saini KM, "Penyair itu adalah ia yang berumah di sebuah kuil di tengah hutan. Ia merupakan kayu dalam pembakaran, Ia pergi pada inti kehidupan”.

Wayan Sunarta menganggap penyair sebagai penyusun kata-kata yang sedang menenun dunia dan kehidupan untuk dirinya dan pembaca. Puisi menurutnya adalah ular kundalini yang bersemayam dalam diri setiap manusia. Adalah anugerah yang tidak ternilai. Membaca puisi dalam diri adalah membaca semesta kehidupan. Mencintai puisi adalah mencintai kehidupan. Sebab kehidupan adalah puisi yang sesungguhnya. Sutardji Calsum Bachri bahkan mengutip ayat Al-Quran untuk menjelaskan betapa mulianya kedudukan Penyair. Katanya, QS As-Syuaara secara tepat mendefinisikan profesi penyair, "Mereka terus mengembara di tiap-tiap lembah dan bahwasanya mereka suka mengatakan apa yang mereka sendiri tidak mengerjakannya."

Jagad kepenyairan Indonesia saat ini sangat menarik untuk dicermati. Ratusan bahkan ribuan nama baru terus bermunculan. Ribuan teks terus ditulis dan berhamburan ke berbagai kolom sastra di koran, majalah, dan buku-buku antologi puisi. Pilihan lainnya adalah radio dan internet.


Setiap hari di Indonesia puisi-puisi berhamburan dengan nama penyair yang berjumlah ratusan. Di antaranya ada yang mengejutkan dan ada yang mampu menghentak perhatian. Tak terhitung dari mereka dimuat di media massa cetak. Sebahagian kecil di internet. Jumlah paling banyak tersebar dari kalangan remaja. Namun lebih banyak yang memilih bersembunyi di sela-sela buku harian ketimbang memproklamirkan diri sebagai penyair. Jenis makhluk yang terakhir bisa ditebak adalah mereka yang pemalu tapi siapa tahu sebenarnya potensial lebih layak disebut sebagai penyair?

Lalu yang manakah sebagai mainstream puisi mutakhir Indonesia? Mungkin hal yang lazim meski pongah bila seseorang merasa sudah berhasil setelah puisinya dimuat satu media atau telah mendapat legitimasi dari komunitas-komunitas tertentu dan merasa gagal bila tak ada satu media pun yang memuatnya. Di satu sisi, koran dan kemunitas tertentu juga telah mematahkan idealisme kerja kreatif yang difference. Mungkin saja akibatnya tak lama lagi peta perjalanan sejarah perpuisian tanah air kembali ke titik nadir. Namun ribuan penyair itu pasti tak akan tinggal diam. Sebenarnya mereka adalah makhluk pilihan yang menyusun tatanan dunia melalui kata. Meski ada yang menyebut dirinya sebagai sekedar penyair rombeng, penyair kampung, penyair teri dan sebagainya. Rumah kreatifitas para penyair yang alamiah akan tetap tersusun dari batu bata kata-kata.

Share this article :

32 komentar:

  1. Selamat malam van yg jelas buat saya penyair adalah seorang yg bisa membuat perasaan campur aduk sedih, gembira,marah,bahagia cukup dengan membaca puisi atau syairnya

    BalasHapus
  2. Malam, bang Munir. Wah, belum tidur nih? Bagaimana pelatihannya, bang?

    BalasHapus
  3. Pagiiii.... Nengokin bang ivan di pagi buta hehehehe

    BalasHapus
  4. Pagi, mama Dio. Lho kok pada terjaga di pagi buta nih?

    BalasHapus
  5. Saat ini, tantangan buat para seniman kata-kata adalah membuat karya yang bisa dimengerti oleh pembacanya yang bukan penyair.. Eh, Ivan termasuk penyair juga, nggak?

    BalasHapus
  6. Penyair, hm....mahluk yang sering membuat saya terkesima dan terpesona pada untaian kata-katanya, waktu saya muda dulu van....

    BalasHapus
  7. penyair bisa disebut juga seniaman seniwati

    BalasHapus
  8. aku termasuk penyair apa ya?

    BalasHapus
  9. Selamat pagi, Bulukumba.
    Penyair selalu menukik langsung ke pusat kesadaran.
    Apakabar kakaknya, Van?

    BalasHapus
  10. Sayapun terhenyak saat pertama masuk ke jagad blogsphere, ternyata banyak yang begitu pandai merangkai kata2 yang begitu indah sehingga begitu nikmat saat membacanya..termasuk mas Ivan salah satu diantaranya..

    Maju terus sastra Indonesia...

    BalasHapus
  11. penyair adalah maknluk pilihan.
    Merekalah yang kini dapat menggambarkan penderitaan manusia, serta kemudian mendorong manusia untuk bergerak ke arah kemajuan moral. Di dalam dunia yang tidak memiliki fondasi dasar, semua pembicaraan mengenai esensi, substansi, dan rasio universal tidaklah memiliki makna. Makna di dalam dunia sekarang ini banyak ditemukan dalam karya seorang penyair.

    termasuk penyair muda kita 'Ivan kavalera' tentunya.

    BalasHapus
  12. Mahluk penyair ternyata bermunculan dimana-mana,dengan kata-kata nya yang indah yang membuat terlena para pembacanya.

    BalasHapus
  13. Penyair adalah orang bisa mengekspresikan apa yang dirasakannya lewat kata2 yang indah.

    BalasHapus
  14. meski lulus dari sastra indonesia, tapi saya sama sekali tidak berbakat dan tak kan mampu jadi penyair. hehehehe

    BalasHapus
  15. aq mah g ngerti soal syair tapi aq inget filmnya arya kamandanu

    oy ada award buat sahabat jikalau berkenan disini

    BalasHapus
  16. banggalah memiliki penyair dari tanah negri sendiri
    salam hangat selalu

    BalasHapus
  17. mampir lagi d sini sekalian belajar syair


    oya sob silakan ambil yang mana aja yang sob suka, d ambil semua juga boleh

    BalasHapus
  18. Penyair membuat perasaan kita seperti dipermainkan! Aku suka baca karya-karyanya!

    BalasHapus
  19. Esay yang mantab. Saya suka definisi yang diberikan berbagai sumber tersebut.

    BalasHapus
  20. total penyair di indonesia ada berapa ya kang kira2??
    jutaan mungkin yah
    hehehe

    BalasHapus
  21. sebenarnya nggak ada definisi yang begitu tepat
    karena ketika seseorang menggoreskan kata-kata karena rasa,
    ada banyak alasan dan latar belakangnya..
    namun paling suka definisi yang ini
    "Penyair itu adalah ia yang merupakan kayu dalam pembakaran, Ia pergi pada inti kehidupan”.

    pa kabar, bang?

    BalasHapus
  22. setuju dengan komentnya laurentina......nice posting...

    BalasHapus
  23. Pelatihan Sudah Selesai Van sayang Harus pulang seandainya kerja nggak numpuk disekolah maunya jalan-jalan ke RCA ke Sarang penyair kita

    BalasHapus
  24. Untuk semuanya. Terimakasih dengan kunjungan, komentar dan sebagainya. Salam hangat.

    BalasHapus
  25. Semangat terus dalam berkarya, sahabat blogger Indonesia dan dunia.

    BalasHapus
  26. Ngucapin selamat malam dan semoga sukses selalu mas...

    BalasHapus
  27. Eeh mas Buwel lagi begadang juga ya. Hehehe..makasih doanya ya mas.

    BalasHapus
  28. penyair yang pemalu akan muncul di dunia blog sebab ngga ada tim seleksi

    BalasHapus
  29. Cerita Tugu, sepakat mas hehehe..

    BalasHapus
  30. baca dulu , baru komen [lirik atas]

    BalasHapus
  31. apakah aku termasuk penyair?

    BalasHapus

 
Support : Creating Website | LiterasiToday | sastrakecil.space
Copyright © 2011. Alfian Nawawi - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by sastrakecil.space
Proudly powered by LiterasiToday