Home » » Perempuan dan Pameran Foto Meutia Hatta

Perempuan dan Pameran Foto Meutia Hatta

Posted By Ivan Kavalera on Selasa, 01 Desember 2009 | Desember 01, 2009


Seni Fotografi menjadi unik ketika memiliki konsep perjuangan perempuan bahkan saat menyentuh ranah politik sebagai cetusan aspirasi. Foto-foto juga mampu mengemukakan gambaran perjuangan perempuan tidak ada hentinya dan menjadi suatu pemberontakan dalam bingkai positif. Itulah catatan kecil kesimpulan dari pameran foto Meutia Hatta baru-baru ini.

Sebanyak 13 foto karya mantan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan Meutia Hatta dipamerkan di Pejaten Village Mall Minggu 29 Nopember 2009. Foto-foto itu dibuat Meutia ketika masih menjabat sebagai menteri. Selain pameran, ada diskusi membahas foto-foto tersebut dengan menghadirkan budayawan Mohammad Sobari dan fotografer Kompas, Lasti Kurnia.

Putri proklamator Mohammad Hatta itu meyakini sebuah foto dapat memberi inspirasi dan pembelajaran pada siapapun yang melihatnya. Dia salah satu dari sedikit perempuan di Indonesia yang selalu membawa kamera dan mengabadikan momen-momen yang menarik. Menurut Meutia, ada simbol dan makna di balik hasil jepretannya.

Meski menyukai seni fotografi, istri dari Sri Edi Swasono itu mengaku bahwa dirinya bukan fotografer profesional. Memotret baginya hanya adalah hobi yang dapat dilakukannya di sela-sela kesibukannya yang padat.

Sambil memposting berita budaya ini mendadak saya juga punya keinginan untuk belajar fotografi. Ide saya yang pertama yaitu menjepret ekspresi wajah orang-orang ketika mati lampu. Buru-buru saya menyelesaikan postingan ini, sebab sesaat lagi tiba jadwal mati lampu. Krisis listrik di Sulsel semakin menjadi-jadi. Pemadaman bergilir kini berdurasi 6-9 jam dalam sehari.

referensi: Antara
Share this article :

11 komentar:

  1. terimakasih informasinya sahabat

    BalasHapus
  2. foto memang selalu mengasikkan urang, seperti inspirasi juga ada kalanya kita mengabadikan sebuah moment yang susah didapatkan di waktu lainnya

    BalasHapus
  3. wah dinanti nih karya-karya fotografinya urang

    BalasHapus
  4. BARU TAU SAYAH kalo si IBU ternyata suka fotografi jugah... hehehehe

    BalasHapus
  5. Fotografi makin diminati sekarang MAs, semenjak munculnya DSLR, apalagi orang2 yang narsis stadium 4 seperti saya.. hmmmmm...

    Ayo Mas, belajar fotografi, saya mau jadi modelnya.. hihihi.
    (tuh kan narsis amat!!!)
    *terbang*

    BalasHapus
  6. Di sela kesibukannya ternyata Bu mutia mengisinya dengan memotret.
    Gimana ya expresi orang yang geram krna mati lampu.

    BalasHapus
  7. Kalau tak salah pak SBY juga sempat memamerkan hasil jepretannya, ternyata beliau2 di sela kesibukannya di pemerintahan masih bisa menyempatkan diri menyalurkan hoby mereka dan hasilnyapun tak kalah dengan fotografer prof...

    BalasHapus
  8. Iya nih kayaknya sastra radio lg demam postingan tentang fotoghrafi ,sampai2 tertarik untuk menekuni nya ,nanti dijepret ya ekspresi wajah orang lg dalam keadaan mati lampu ,nanti posting ya hehehe.

    Setiap moment bila tdk diabadikan sangat disayangkan ,apalagi oleh para fotoghrafi.

    BalasHapus
  9. mmmh...iya gimana ya ekspresinya?hehe, ada2 aja! kayaknya ekspresi wajah ga dominan dech waktu mati lampu tapi ekspresi mulut yg lbh dominan, alias pasti ngomel!

    BalasHapus
  10. aku bisa bayangkan akan banyak ekspresi oang kalo mati lampu. Biasanya dulu waktu aku masih penyiar ekspresiku langsung bahagia, apalagi kalo dapet jatah siaran 5 jam nonstop. Lumayan!!! bisa buat istirahat
    Tapi kalo sekrang!!! ekspresiku bisa nggak karuan!! soale di jakarta aku tak bisa hidup tanpa listrik!!
    Belajar fotografi yuk....nggak ada ruginya kok!! palng nggak bisa sedikit Narsis!!! dan bisa di pajang di Blog
    Tenkyu atas infonya Mas!

    BalasHapus
  11. belajar fotografi emang nyenengin banget tuh mas... apalagi kalo pas dapet obyek yang indah... wuih... puas banget... oya mas... ada kado di rumahku untuk mas... maaf nih telat ngasih taunya...

    BalasHapus

 
Support : Creating Website | LiterasiToday | sastrakecil.space
Copyright © 2011. Alfian Nawawi - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by sastrakecil.space
Proudly powered by LiterasiToday