Pada 10 April 2011, bertepatan usianya yang ke-68, sosoknya tetap berani 'menghunus badik' ketika di Graha Pena Makassar diluncurkan buku puisinya yang berjudul "Badik". Buku itu memuat 303 puisi dengan tebal 372 halaman.
Dengan penuh percaya diri Ia tampil sepanggung dengan sejumlah nama besar dari pentas teater nasional. Ia bergabung dengan Teater Kecil-nya Arifin C Noer. Bersama Teater Saja-nya Ikranegara, ia bermain diTaipei di tahun 1984, Singapura dan Malaysia di tahun 1985. Ia salah satu seniman kebanggaan warga Sulawesi Selatan, satu hal yang bahkan diformalkan dengan penghargaan yang ia terima pada tahun 1978 sebagai Warga Kota Berprestasi.
Dengan penuh percaya diri Ia tampil sepanggung dengan sejumlah nama besar dari pentas teater nasional. Ia bergabung dengan Teater Kecil-nya Arifin C Noer. Bersama Teater Saja-nya Ikranegara, ia bermain di
Aspar Paturusi lahir di Bulukumba, Sulawesi Selatan, 10 April 1943. Seorang aktor, dramawan, dan novelis Indonesia. Selain bermain teater dan menulis novel humanisme ia juga menulis puisi, karyanya Apa Kuasa Hujan, berisi 134 judul puisi yang ia tulis sejak tahun 1971 sampai tahun 2002. Pada tahun 1960, dua puisinya: "Mereka Tercinta" dan "O Anak Kemana Kau" dimuat di lembaran kebudayaan Mimbar Indonesia ydi mana saat itu redakturnya adalahHB Jassin dan AD Donggo.
Sejumlah naskah dramanya dan ia sutradarai sendiri antara lain Samnidara yang berpentas di TIM tahun 1982, Perahu Nuh II pentas di TIM tahun 1985 dan Festival Istiqlal tahun 1995, serta Jihadunnafsi yang dipentaskan di Makassar tahun 1986 dan TIM tahun 1991.
Aspar pernah menjabat Ketua Ikatan Seniman Budayawan Muhammadiyah (ISBM) Sulawesi Selatan periode 1962-1968. Ia juga ikut mendirikan Dewan Kesenian Makassar dan menjadi pengurus selama 18 tahun. Menjadi Ketua Persatuan Artis Film Indonesia (Parfi) Sulawesi Selatan dan kemudian Wakil Ketua Umum PB Parfi, anggota Dewan Kesenian Jakarta, dan menjadi ketua komite teater tiga periode 1990-2001. Ia satu dari segelintir seniman teater daerah yang mampu menaklukkan ibukota.
Ijin pertamaxx meski harus begadang
BalasHapusAspar paturusi salah satu idola saya ternyata dari bulukumba
BalasHapuswah terimakasih infonya,.... saya jadi merasa mengenal semua orang dari sini... hehehe.... keep share...
BalasHapusYa, nama beliau sudah cukup menggema rasanya. Rekam jejak yang mantap van.
BalasHapusAll- Selamat berakhir pekan. Kalau ada kesempatan, silahkan nikmati akhir pekan anda di kedai kopi hehehe.
BalasHapuskang, sebelumnya aku lum pernah denger nama beliau
BalasHapusdan dari blogsastra radio kang kavalera nih, saya jadi ngerti dah salah satu tokoh teatre terkemuka
thanks kang
SELAMAT BERAKHIR PEKAN, SAHABAT BLOGGER INDONESIA DAN DUNIA. TETAP SEMANGAT DALAM BERKARYA.
BalasHapushmmmm.... satu lagi saya mengenal tokoh2 besar dari Blog ini, makasih Mas sudah berbagi, lanjutkan,..!
BalasHapusJadi pengen balik ke masa kuliah, di mana teater adalah jiwa saya..
BalasHapus(T.T)
Iya Mas.. memang keta angin, diambil dari bahasa daerah minangkabau. Kata aslinya, benar.. "Kereta Angin" atau sepeda..
(sebelum nulis udah cek mbah google kok, hehehe..)
te o pe buat Mas Ivan! ;)
salam sobat
BalasHapuswah hebat ya pak ASPAR ini,,,dpt penghargaan sebagai warga kota berprestasi..
patut diteladani.
wah, biar sudah tua tetap hebat ya.
BalasHapusAspar Paturusi orang Bulukumba, ternyata? Terima kasih infonya, ya...
BalasHapusthanks for sharing this nice info... important juga...
BalasHapusmet wiken!
Aktor dramawan maksudnya Mas? Senang sekali mempunyai tetangga yang hebat ya, patut di contoh.
BalasHapusKalau pelajaran sejarah seperti ini, saya yakin menarik dan gak gampang lupa, bacanya senang tidak ngantuk! mantab jadi tahu orang sastra dan film bahkan merangkap keduanya!
BalasHapusIbarat pepatah, sebelum kenal maka tak sayang. Begitu pun aku, sebelumnya aku tak siapa itu Aspar Paturisi, namun sekarang setelah membaca siapa beliau, muncul rasa kagum dalam hatiku.
BalasHapusMakasih infonya...
Perestasi yang mengagumkan. Bahkan hingga sekarang masih eksis. Buktinya di film KCB.
BalasHapusCatatan: Artikel di atas telah mengalami pembaharuan/ editing terutama pada paragraf awal.
BalasHapus"Badik" (puisi puisi untukmu) karya penyair Aspar Paturusi telah hadir di tengah-tengah kita, mengisi kelangkaan buku puisi mencerahkan di tanahair. Alhamdulillah! Buku "Badik" puisi untukmu karya Aspar Paturusi Tebal 372 halaman Ukuran 15.5 x 21 cm Hard Cover, Laminating Dove Lem Panas dan Jahit Harga Rp. 100.000,- (belum termasuk ongkos kirim) Pemesanan hubungi via pesan ke account facebook tim pemasaran, atas nama: Anandhya Aswindro 'Awi' Purmadi atau via SMS dan telepon ke: 08174966294 (xl) 085921398448 (xl) 021-99013243 (esia)
BalasHapusSejuta tanda tanya dalam benakku..saat ikut lomba baca puisi dalam rangka Hardiknas Sulsel di Bulukumba..salah satu puisi wajib adalah Puisi Pak Aspar berjudul 'Walau Setetes Darah'' .aku tahu Pak Aspar Putra Bulukumba,,, tapi baru kali ini aku mengetahui banyak tentang kesuksesannya.. Terima Kasih Pak Aspar,,, Anda salah satu sumber Insprirasiku...
BalasHapusTabe, saya mohon izin mengutip kandungan informasi artikel ini untuk keperluan show saya malam ini. Aspar Paturusi adalah tamu saya malam ini di acara Can'Show @Fajar TV. Tabe
BalasHapus