Home » » ‎Filologi, Kebudayaan dan Masa Depan

‎Filologi, Kebudayaan dan Masa Depan

Posted By Ivan Kavalera on Jumat, 01 Januari 2010 | Januari 01, 2010


Para ahli filologi di Barat telah berhasil mempelajari naskah-naskah kuno dari zaman Plato. Dari manuskrip kuno itu mereka berhasil merekonstruksi sebuah sejarah penyebaran peradaban dan kebudayaan manusia. Salah satu contohnya yaitu sejarah peradaban Atlantis. Bahkan dengan jasa selembar manuskrip, dapat direkonstruksi  secara hipotesa ilmiah mengenai kejadian-kejadian besar jauh di masa depan.

Filologi berasal dari bahasa Yunani philein, "cinta" dan logos, "kata". Filologi merupakan ilmu yang mempelajari naskah-naskah manuskrip, biasanya dari zaman kuno. Sebuah teks yang termuat dalam sebuah naskah manuskrip, terutama yang berasal dari masa lampau seringkali sulit untuk dipahami, tidak karena bahasanya yang sulit, tetapi karena naskah manuskrip disalin berulang-ulang kali. Dengan begini naskah-naskah banyak yang memuat kesalahan-kesalahan.

Tugas seorang filolog, nama untuk ahli filologi, ialah menelititi naskah-naskah ini, membuat laporan tentang keadaan naskah-naskah ini dan menyunting teks yang ada di dalamnya. Ilmu filologi biasanya berdampingan dengan paleografi, atau ilmu tentang tulisan pada masa lampau.

Realitas simbolik dalam kehidupan masyarakat manusia terdiri dari peristiwa, kejadian-kejadian, benda-benda baik yang berupa artefak maupun naskah. Semua itu memuat formulasi pikiran, perasaan, dan kemauan individu-individu warga masyarakat yang ada dan hidup di dalam zaman di mana artefak dan naskah itu diciptakan

Dalam filologi, dipelajari artefak yang berwujud naskah-naskah klasik yang sering disebut dengan istilah: naskah, manuscript; atau handshrift baik yang tertulis di atas bahan rotan, kulit binatang, kulit kayu,  lontar, dluwang maupun kertas. Tujuan yang hendak dicapai oleh filologi terhadap naskah, antara lain menelusuri keaslian naskah tersebut. Sementara dalam ilmu kebudayaan, artefak  atau dokumen-dokumen tertulis tadi adalah bagian dari sumber kajian dan bukannya satu-satunya kajian. Dalam ilmu kebudayaan, minat kajiannya teramat luas, yakni kebudayaan-kebudayaan masyarakat manusia baik yang telah terbekukan sebagai dokumen, maupun yang hidup di dalam pola-pola tindakan masyarakat manusia itu sendiri. Dalam konteks seperti ini, persamaan keduanya (ilmu filologi dan ilmu kebudayaan) adalah pada hasil akhirnya yaitu memahami hasil kebudayaan masyarakat manusia.

Isi dari rekaman kebudayaan yang berbentuk naskah dinamakan teks. Jadi teks adalah roh, nafas, makna dan corak yang hadir di dalam naskah. Isi dari naskah tersebut, bisa berupa mite, dongeng, adat-istiadat, upacara, dan segala hal yang dianggap penting pada waktu itu. Kalau ia dihasilkan oleh masyarakat Nusantara, maka isi naskah adalah segala yang bernilai oleh masyarakat Nusantara.

‎Perhatian kepada naskah klasik, kata klasik itu sering diposisikan sebagai sastra (segala dokumen tertulis) yang dihasilkan  oleh masyarakat  tradisional,  yakni masyarakat  yang belum memperlihatkan  pengaruh  Barat secara intensif.  Untuk Indonesia, pengaruh Barat artinya adalah pengaruh Belanda yakni zaman akhir abad ke-19 atau sebelum adanya  pendidikan (formal) di Indonesia. ‎Karena itu, pengertian Sastra  Indonesia Lama ialah segala dokumen sastra Melayu, baik yang  masih beredar  dari  mulut ke mulut maupun yang berbentuk  tulisan  yang dihasilkan sebelum orang mengenal pengetahuan cetak-mencetak. Tepatnya, semua hasil sastra sampai dengan  pertengahan abad XIX; atau lebih umum dibatasi sampai zaman Abdullah bin Abdul Kadir Munsyi.

Di Indonesia filologi diarahkan pada penelitian dan pengkajian  naskah-naskah  yang  menggunakan  bahasa-bahasa  di Indonesia, seperti  bahasa  Melayu, Aceh, Batak, Minangkabau,  Sunda,  Jawa, Bali, Bugis,  dan  lain-lainnya.   Tulisan-tulisan  itu mengandung isi yang  tidak  terhingga macamnya.

‎Kegiatan  kajian filologi Indonesia penting  sekali  artinya bagi  pemahaman kebudayaan suatu bangsa yang sedang  dalam  proses pertumbuhan.  Bangsa Indonesia kaya akan kebudayaan yang  berasal  dari  berbagai daerah dan berbeda pula latar belakang  kehidupannya. Dengan demikian kajian filologi Indonesia dapat  menambah  pengertian dan menumbuhkan kesadaran terhadap warisan  kebudayaan   bangsa  yang  berharga lagi  berguna  bagi  pembentukan kebudayaan nasional .

Filologi merupakan salah satu jalan tercepat menelaah kebudayaan dan jembatan meretas proyeksi masa depan peradaban.

referensi: 
-Djamaris, Edwar. 2002. Metode Penelitian Filologi. Jakarta : CV Manasco.
-Robson, S.O. 1994. Prinsip-prinsip Filologi Indonesia. Jakarta : RUL.
-Behrend, T.E. 1990. Katalog Induk Naskah-naskah Nusantara Jilid 1: Museum Sonobudoyo   Yogyakarta. Jakarta : Penerbit Djambatan.

Share this article :

21 komentar:

  1. udah ahh,sebelum dipelototin sama mas ivan :p

    mas,artikelnya dalem bgt nih yg dikupas. makasih sharing disini jadi tahu ada istilah pilologi he,...

    happy new years y ^_^

    BalasHapus
  2. Wah, awal yang manis di awal tahun nih. Sampai 4 kali nyepam hehehe. Happy New Years juga ya, mbak Senja.

    BalasHapus
  3. trkasih kpd smua shbat, thn 2009 kita bnyak mndpt cbaan yg sngt sulit, tpi mdah2an di thn 2010,kita mndpt ijasah dri ujian trsbut, Amin

    BalasHapus
  4. ke 7 tahun yang penuh tantangan semoga kita bisa menghadapinya

    BalasHapus
  5. informasi yang mantap di awal tahun... met taon baru ya bang... makin sukses dan tercapai apa yang diinginkan di tahun ini...

    BalasHapus
  6. Selamat melangkah ditahun 2010, sukses untuk semuanya!

    BalasHapus
  7. Info mantap. Betapa filologi sebagai sebuah cabang ilmu sangat diperlukan dalam perkembangan kemajuan budaya suatu bangsa.

    BalasHapus
  8. Artikel yang sangat bermanfaat... Sippp!!!!

    BalasHapus
  9. Info yang luar biasa dari sastra radio ,mantap seperti biasa.

    BalasHapus
  10. semakin mantap artikelnya van sudah Go internasional semoga semakin berhasil dimasa yang akan datang

    BalasHapus
  11. turut berkunjung om bareng Ayah baca-baca sejarah

    BalasHapus
  12. Filologi..... baru saya dapat dari sini.
    makasih Van.... postingan kamu sudah banyak menambah wawasan saya.

    Selamat tahun baru moga mulai hari ini dan seterusnya akan lebih baik dan lebih bermakna.

    BalasHapus
  13. memasuki awal tahun memang pas banget kalo "melongo" sebentar ke sejarah. biar bisa lebih baik lagi

    BalasHapus
  14. Dtang buat Pertamaxnya.,..

    Lam Knal Kang...

    Bagaimn sbgai salam knal kita, kita tkran link?

    Saya tunggu konfirmasi nya

    "Happy new years"
    Sukses Slalu...


    Thanks

    BalasHapus
  15. waduh. berat banget nih bahasanya untuk anak SMA. hehe. ahli paleo itu si Nico Robin yg di One Piece kan? *halah*

    BalasHapus
  16. Buat semua. Terimakasih kunjungan, komentar dan apresiasinya. Salam budaya.

    BalasHapus
  17. terima kasih mas artikelnya, semoga bermanfaat

    BalasHapus

 
Support : Creating Website | LiterasiToday | sastrakecil.space
Copyright © 2011. Alfian Nawawi - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by sastrakecil.space
Proudly powered by LiterasiToday