sebuah indonesia di desaku. anak-anak tak berbaju yang memanggul keranjang bambu. perempuan-perempuan separuh baya yang membawa pasu.
aku menulis kembali beberapa teks yang pernah kuanggap sebagai puisi. aku tidak akan ke mana-mana.
di sini saja. sebuah rumah yang pernah mengajarkan cara mencintai pohon, angin, sungai dan bunga.
tengoklah ke mana mereka pergi. suara renyah gadis-gadis tertawa di bawah pancuran.
jalan setapak di tengah ladang itu adalah jalan terdekat menjenguk ibu.
sebuah indonesia di desaku. tanpa blackberry, akun facebook. twitter apalagi weblog. di sini saja. lalu putik-putik kenangan berjatuhan dari hutan pinus. bocah kecil berlari di atas pematang.
memanggil-manggil. memanggil-manggil.
bulukumba, 25 januari 2010
pertamax..... bisa juga d sini..... Indonesia di desa q juga, desa q menghijau..... tanya kenapa karena lagi musim tanam padi
BalasHapuskurasakan kedamaiannya!
BalasHapuswah kayanya klo dibayangin tempatnya tenang dan nyaman banget nih sob. Aku sambil baca sambil bayangin nih sob, tempat yang hijau, udara yang sejuk dan orang2 yang bersahabat serta burung2 yang berkicau. Jadi pengen berlibur nih hehehe. asik sob
BalasHapusDesaku adalah indonesia, mungkin sebuah desa adalah negeri yg sesungguhnya diindonesia ini.Krena ada damai, sentosa dan nyaman yang penuh dengan keikhlasan dan ketulusan.Semoga...
BalasHapusBegitulah fakta sebagian besar desa kita. Sebenarnya itulah gambaran yang tepat tentang kita. Kemajuan hanya milik sebagian kecil wilayah kita, mungkin hanya kota besar. Bukankah tanpa FB, dan segala tetek bengek itu malah membuat hidup lebih tenang dan damai.
BalasHapussalam sobat
BalasHapusmemang kebanyakan penduduk di Indonesia masih hidup dilingkungan pedesaan.
tetapi lebih nyaman dan tenang kalau tinggal didesa...dibandingkan tinggal di kota ya,,
MANTAP, BRO
BalasHapusdesaku yang kucinta takkan kulupakan.
BalasHapusDan, aku sampai kedesaku. Dimana aku di lahirkan, dimana aku dibesarkan. Disanalah, aku membaca alam. Duh, rindunya dengan desa...
BalasHapusjadi kangen desa Palampang nih, bro hehhehe
BalasHapusSayangnya di desaku sudah berbeda
BalasHapuskarena warnet dan FB sudah melanda
tak pandang bulu semua jadi sasarannya
pria wanita, muda maupun tua
Andai desaku senyaman dulu
BalasHapusmaka aku bisa membuang jemu
dari hiruk pikuk dunia semu
yang penuh orang-orang belagu
kampung halamanku udah berubah banyak. warnet menjamur dimana2 dan jg cafe2 dimana bule2 pd nongkrong disana(dg kata lain ada minuman alkohol disana) dan diskotek. banyak anak muda yg bergaya punk street. menyedihkan... T______T stiap plg kerasa asing
BalasHapusSerasa mendengar lagu-lagu Franky and Jane. Sungguh, aku jadi rindu lagu senada itu. Puisimu bisa dibikin lagu, nampaknya, Van ...
BalasHapusdamai rasanya kalo ngeliat hamparan pemandangan seperti itu. kapan kotaku bisa seadem itu ya??
BalasHapusrindu keteduhan dan kedamaian seperti yg tergambar dipuisi indahmu mas ^^
BalasHapussebaris kalimat dalam nuansa kehangatannya karya abang sellau bikin blue kagum seperti blue mengagumi desa blue sendiri
BalasHapusnice
salam hangat dari blue
O ya Bung Ivan pasu itu apa ya? Eniwei saya suka gambaran tentang desa itu dalam puisi.
BalasHapusKomenku kok gak muncul ya.
BalasHapusBung Ivan pasu itu apa ya. Eniwei saya suka deskripsi desa pada puisi itu.
desa yang selalu memberikan kedamaian hati membuat kita betah berlama-lama mengakrabi keindahan alam dan keasriannya dengan penduduk yang masih lugu dan bersahaja tanpa sifat dan nafsu angkara yang memenuhi kepala
BalasHapuseh iya kang tempat tugasku masih seperi ini gan asri dikelilingi bentang pegunungan dan hutan yang masih rimbung dan sawah berbentuk sengkedang yang hanya mengandalkan curah hujan
BalasHapuspalampang seperti itu ya Bang kapan-kapan aku pingin ngajak blogger pinrang semua ke bulukumba tapi kapan ya bisa terlaksana soalnya mereka semua kebanyakan masih sekolah dan sebagian lainnya ya guru
BalasHapusvillage = peace and full with kindness
BalasHapussudah lama tidak ke desa ayahku. terakhir kesana pas SD kelas 5. lama sekali ya...
BalasHapuswah.. jadi ingat alam.. makasih atas kata-katanya.. ^^ beautiful..
BalasHapusIndahnya alam yang natural, dimana embun menjadi penghubung antara alam dan para penghuni...
BalasHapuswah berarti ga ada blogspot juga ya bang
BalasHapusindahnya alam desaku
jadi kepingin pulang...
BalasHapusRindu tempat kelahiran dan suasananya..
Suasana yang masih terproteksi dengan hingar bingar kemajuan teknologi.
aku skrang di kampung halaman ku nih sob..palopo sulsel..sekarang kampung ku benar2 berubah..dulu aku masih bisa menatap pematang sawah sekarang sudah berubah jadi perumahan...wih..desaku dengan udara sejuk telah berubah menjadi kota yg panas...
BalasHapusmerindukan suasana sperti itu. pancuran, pematang, bunga-bunga, embun dan orang-orang bersarung saat pagi.
BalasHapussalam sobat
BalasHapusmakin rindu kampung nich mas,,kalau baca postingannya Indonesia di desaku ini.
Dan Kini Hampir Seluruh Desa Di Indonesia Di Miliki Oleh Pemodal
BalasHapus