Lingkaran Aku Cinta Padamu
Iwan Fals & Sawung Jabo
(Album Anak Wayang 1994)
Kini kami berkumpul
Esok kami berpencar
Berbicara tentang kehidupan
Berbicara tentang kebudayaan
Berbicara tentang ombak lautan
Berbicara tentang bintang di langit
Kami berbicara tentang Tuhan
Berbicara tentang kesejatian
Tentang apa saja
Malam boleh berlalu
Gelap boleh menghadang
Disini kami tetap berdiri
Disini kami tetap berpikir
Disini kami tetap berjaga
Disini kami tetap waspada
Disini kami membuka mata
Disini kami selalu mencari
Kesejatian diri
Alang alang bergerak
Mata kami berputar
Seperti elang kami melayang
Seperti air kami mengalir
Seperti mentari kami berputar
Seperti gunung kami merenung
Di lingkaran kami berpandangan
Di lingkaran kami mengucapkan
Aku cinta padamu
Aku cinta padamu
Aku cinta padamu
Aku cinta padamu
Iwan Fals & Sawung Jabo
(Album Anak Wayang 1994)
Kini kami berkumpul
Esok kami berpencar
Berbicara tentang kehidupan
Berbicara tentang kebudayaan
Berbicara tentang ombak lautan
Berbicara tentang bintang di langit
Kami berbicara tentang Tuhan
Berbicara tentang kesejatian
Tentang apa saja
Malam boleh berlalu
Gelap boleh menghadang
Disini kami tetap berdiri
Disini kami tetap berpikir
Disini kami tetap berjaga
Disini kami tetap waspada
Disini kami membuka mata
Disini kami selalu mencari
Kesejatian diri
Alang alang bergerak
Mata kami berputar
Seperti elang kami melayang
Seperti air kami mengalir
Seperti mentari kami berputar
Seperti gunung kami merenung
Di lingkaran kami berpandangan
Di lingkaran kami mengucapkan
Aku cinta padamu
Aku cinta padamu
Aku cinta padamu
Aku cinta padamu
Sejak lagu ini ditetapkan beberapa bulan lalu sebagai lagu penutup program sastra dan budaya 'Ekspresi' di RCA 102, 5 FM, banyak pendengar yang bertanya tentang lagu ini melalui email, SMS maupun telepon ke studio. Kebanyakan pendengar menanyakan, "Kenapa harus lagu itu?" atau "Kenapa tidak pilih lagu ini, atau lagu ini..misalnya" dan bermacam-macam lagi pertanyaan lainnya.
Dari sisi musikalitas, lagu ini sebenarnya tidak terlalu menonjol. Dari sisi popularitas, lagu ini tidak pernah menempati tangga lagu teratas di chart stasiun radio manapun. Bahkan tidak termasuk sebagai lagu yang melegenda. Berbeda dengan beberapa lagu Iwan Fals yang lainnya semisal 'Bongkar' yang dinobatkan oleh majalah Rolling Stones special edition Desember 2009 sebagai Lagu Terbaik Sepanjang Masa.
Kami di RCA hanya memiliki satu jawaban. Kami memilih lagu ini sebab menurut kami sampai saat ini hanya ini satu-satunya lagu di dunia yang pernah diciptakan dengan penuh idealisme dan dedikasi terhadap seni, kebudayaan, peradaban, humanisme dengan penuh cinta. Lagu ini sangat mewakili visi sebuah program sastra dan budaya di radio.
amankan pertamax dulu
BalasHapusaq juga suika bgt ama lgu2 bangh iwan fals
BalasHapusUlasan kalimat terakhir membuat saya baca beberapa kali lagu ini! Habis ini kustel lagunya, jadi penasaran! maknanya dalam banget!
BalasHapusKok saya ga tau lagunya ya.. sepertinya... mantabs abis! :)
BalasHapusMas.. baru bisa mampir, maafkan yaaa... :)
syairnya mengobarkan semangat..udah lama ga ada lagu kyk gini...
BalasHapusBahkan pemilihan lagu pun berdasarkan pada seni dan budaya... Salut..!
BalasHapusSuatu karya seni yang tercipta atas dasar idealisme memang sering tidak populer tapi itulah seni...
BalasHapusIya nih bang... aku juga nggak begitu familiar dengan lagu itu... tapi kalau baca liriknya emang bagus banget...
BalasHapusLiriknya dalem sobat..
BalasHapusoh gitu ya mas,tentang lagu ini.
BalasHapusmeskipun kayanya saya gak pernah denger xixixi....
tapi syairnya keren mas ^_^
Saya senang, dari pemilihan lagu penutup saja terlihat RCA kosisten dengan konsepnya sendiri. Setidaknya, sebuah keyakinan terhadap apa yang dipilih itu muncul. Itu menggagumkan buat saya ditengah kondisi orang melakukan sesuatu asal-asalan, tidak punya konsep yang jelas, dan tidak bersemangat. Selamat pagi van.
BalasHapushemmmm....
BalasHapusNa lom pernah denger lagu nie kag...
jdi pengen denger... hhihhihihihi
Salam...
BalasHapusKunjungan balasan, Mas Ivan. Trims atas apresiasinya di partelon.
Btw, Mas Ivan ini sodaraan sama Max dan Igor Cavalera yak? ;-)
Selamat pagi urang maaf telat 3 posting nih tapi udah ditebar komengnya, pamopporrang urang tala rie waktu, maklum minggu pertama sekolah nyusun roster, eh iya makasih karena berkat anda yang ber PR 3 sering MAmpir diblog asal-asalan saya yang satu jadi pr 1 deh meski jarang diupdate dan nggak pernah bw pake blog itu
BalasHapusMaaf ya sahabat nggak nyambung komentnya
BalasHapusCinta. Mesra sekali, Ivan...
BalasHapusdhe jg suka banget lagu2nya iwan fals, pernah dengar lagu ne.. tp dah lama banget. hehehe
BalasHapuspokoknya lagu2 iwan fals slalu bwt semangat dan makin mencintai bangsa ini. :D
Iwan, the best menurut ku. Saat ini saja sangat merindukan sang bintang muncul di layar kaca.. ko jadi jarang ya?
BalasHapusgak pernah denger lagunya ya.
BalasHapusjadi pengen denger lagunya. tapi kalau dibaca liriknya memang bagus sesuai untuk lagu penutup program sastra.
BalasHapussaya memang tak tahu lagunya, tapi membaca kata demi kata, saya kagum pada RCA yang menyusun konsep acara dengan apik dan konsisten. Jadi penasaran denger lagunya. Sukses buat RCA.
BalasHapusng top abis, simple tapi dalam maknanya. review yang bagus kawan
BalasHapusLiriknya bagus banget Van...
BalasHapuskayaknya emang sangat cocok dengan Visi RCA,...
mantap.
manteb bener...
BalasHapusIwan Fals toh..mantap; kawan.
BalasHapusandai aku menjadi iwan fals...
BalasHapushikz... jadi ngiri aku, :(
kata-katanya menusuk bangetz!!
wah, setelah diresapi liriknya , bener juga apa kata sastra radio, emang Laik neh lagu sebagai Penutup acara sastra... ;-)
BalasHapushehehhe, iya Mas, lagu ini nggak begitu melegenda... namun maknanya DAHSYAT!
BalasHapusSelamat malam sobat...
BalasHapusaku cinta pada blog ini.. hehe #ngerayu
BalasHapusbtw, saya udah klik iklan di blog ini.. klik balik ya mas.. ada di footer blog.. makasih :)
Apresiasi seni yang cukup tinggi, tapi terkadang sepi akan peminat. Itulah lumrahnya mas.. :D *sok tahu banget saya yah...???*
BalasHapus