-buat thantri. lagi
hari ini jam tujuh lewat tujuh belas
hari ini jam tujuh lewat tujuh belas
sebuah pagi dilindas hujan.
jika sebuah kereta dihela bulan
dan kesunyianmua mendadak tumbuh
menjadi sebuah pohon akasia
ajaklah aku untuk ikut melingkarinya
akan kutulis tujuh ratus hikayat
tentang kecipak rindumu
yang diasingkan oleh resah
gedung-gedung kota
tumbuhlah lagi
menjadi tujuh ribu helai puisi
setiap hari
kitab-kitab dari kesunyianmu
akan dibaca oleh tujuh mata angin
satu diantaranya adalah janin
dari sebuah zaman
yang belum lagi lahir
mata teduhmu masih terus diintai
oleh penyair-penyair yang lalu lalang
mereka resah dibalik tumpukan puisi.
belum satu pun judul yang kau berikan kepada mereka, bukan ?
berangkatlah lagi
ceritakan, hidup ini belati.
bulukumba, 30 Juni 2007
udah lawas juga puisi ini yach. ditulis taon 2007.
BalasHapusbaca dipagi hari
BalasHapustumbuh dan terus berkembang
teruslah tumbuh dan mekar
BalasHapussebab indah itu akan datang
menyemai pagi
dengan embun penyejuk hati...
Tumbuhlah lagi. Jadikan helaian puisimu menghembuskan nafasnya di udara hari. Pagi, siang, senja dan malam ia akan mengitari semesta. Nice poem.
BalasHapusmaka biarkan puisimu muncrat
BalasHapushingga bisikan angin kian pucat
merembesi sunyi liang-liang lahat
dan barisan epitaf itu telah kau pahat
puisimu syahdu banget, sobat! hehe..
desir angin pagi lembut menyapa
BalasHapusmengingatkan aku pada seorang sahabat....jauh di bulukumba
apa khabarmu sahabat ???...
Tumbuhlah lagi ...
BalasHapusadakah sekarang ia telah memberi judul?
Puisimu dalam, Van.
Indah puisinya mas...penuh makna yg dalam...met pagi mas, salam buat keluarga ya..
BalasHapuspuisi lawas yang tetap indah.
BalasHapusPuisi yang indah, mengiringi lahirnya puisi detik demi detik dengan nuansa yang beragam!
BalasHapusPuisi yang bagus... btw, selamat tahun baru ya teman, : )
BalasHapusLakukan apa yang harus Anda lakukan, hindari apa yang harus Anda hindari. Lalu perhatikan apa yang terjadi..!!!
BalasHapusindah puisinya. saya suka bait ketiga... tumbuhlah lagi
BalasHapusmenjadi tujuh ribu helai puisi, ibarat analogi dari salah satu ayat dari Al Quran..
tumbuh, tumbuh dan tumbuh lagi... :)
BalasHapuswah, bikinnya udah lama juga ya. pasti kak ivan habis bongkar lemari
BalasHapustumbuhlah lagi
BalasHapusmenjadi tujuh ribu helai puisi
setiap hari
kitab-kitab dari kesunyianmu
akan dibaca oleh tujuh mata angin
satu diantaranya adalah janin
dari sebuah zaman
yang belum lagi lahir
Hmm indahnya ,nice poem.
Saya selalu tumbuh mas..walo tidak secara fisik mungkin [gak nyambung kali ya]
BalasHapusThanks Kang.. Link Akang segera di psang...
BalasHapusass,,, indah dihati, indah di jiwa meridukan sang sahabat terkenang kedekilan masalalu ingin ku tertawa bersama, namun q tak bisa karna selalu angin yang kurasa semoga angin membawa kabar bahagianya untuk ku darinya
BalasHapusampiran menjelang tengah malam kang :( bole kan?!?!?!?
BalasHapusPuisinya tetap menarik dan indah! Selamat Tahun Baru ya Mas! :)
BalasHapuskebetulan yang indah mas,..agak tersentak juga *_*
BalasHapussore tadi aku menulis hujan dan akasia hehe...dipuisimu yg luar biasa indah...tumbuh akasia dan rintik hujan.
selamat thn baru meksi terlambat mas ivan ^_^
aq membaca judul labelnya "puisi semak belukar" maknanya tajaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaammmmm bgt......aq agk kaget baca larik-larik puisimu kang.....
BalasHapuskunjungan tengah malam
BalasHapusBiarkan Mereka Tetap Berkelanjutan
BalasHapusmaka dia akan tumbuh pada setiap doa yang selipkan diantara lipatan2 tanganmu..
BalasHapusnice poem, kak Ivan..patah hatika do'e qt mau merrid katanya? heheheh ..selamat ya..moga sakinah mawaddah ameeeennnnn (Mya)
BalasHapus