Home » , » Di Negeri Pembuat Perahu

Di Negeri Pembuat Perahu

Posted By Ivan Kavalera on Kamis, 04 Februari 2010 | Februari 04, 2010


anak-anakmu hanya ingin melabuhkan rindu
di negeri para pembuat perahu.
menjaga jemuran rumput laut dari atas lego-lego
menjaga tanggul-tanggul pemecah ombak
selincah tangan para pengrajin gula kelapa
selincah tangan para pemanen padi dan pembakar jagung
mali' siparappe, meddung sipatokkong
sipakatau, sipakalebbi'
tallang sipahua' 

anak-anakmu hanya ingin melabuhkan rindu
sekuat tali jala pattikkeng bale 
sekokoh destar hitam ammatowa.
rantau anak-anakmu akan selalu melabuhkan rindu.
mali' siparappe, meddung sipatokkong
sipakatau, sipakalebbi'
tallang sipahua'

negeri para pembuat perahu,
di mana tanjung biramu yang dahulu
kemana terumbu karangmu.

bulukumba, 4 februari 2010


Selamat Hari Jadi Bulukumba yang ke-50, Kamis 4 Februari 2010


Share this article :

25 komentar:

  1. Pertamax......Selalu Suka dengan Goresan Ide2 Cemerlangmu Sob

    BalasHapus
  2. Kedua...sama akupun selalu suka dengan goresan2 penamu. *_*

    BalasHapus
  3. Tanjung Bira,...
    Sudah lama nggak berkunjung.

    BalasHapus
  4. duuuh negeri pembuat perahu
    melalui tarian penamu yang selalu indah, aku rindu memandang anak-anak pantaimu

    selalu suka puisimu, Van

    BalasHapus
  5. tiga baris terakhir di bait pertama, apa artinya? sebuah nyanyian daerahkah?

    BalasHapus
  6. a very beautiful poem friend

    BalasHapus
  7. All-terimakasih kunjungan dan apresiasinya.
    mbak annie- bait itu adalah motto dalam bahasa Bugis dan konjo yang dalam bahasa jawa kurang lebih artinya 'tepa seliro' dan saling memanusiakan.
    Oh ya. "Aku Di Sebuah Novel" karya Ramli Palammai. Novel pertama di Bulukumba dan ditulis oleh putra Bulukumba. Bisa dipesan di studio RCA 102,5 FM Jl. Pepaya No.1 Bulukumba. HP. 085230879123.

    BalasHapus
  8. Sekarang masih gak mas aktivitas tersebut??

    BalasHapus
  9. Mas Ivan dah merubah genre yah...??? *ngiri aku mas, puisine keren2* dah ketularan para penyair :) salut!

    BalasHapus
  10. wah, kirain ini ttg novel perahu kertas. gak taunya....keren deh pokoknya

    BalasHapus
  11. Puisi indah. Selamat ya atas hari jadi Bulukumba (negeri Pembuat perahu) yang ke-50.

    BalasHapus
  12. hmm........great kata perkata
    like selalu
    salam hangat dari blue
    p cabar

    BalasHapus
  13. Puisi bergelut bahasa daerah, erat nian kata-katanya menembus nuraniku, Mas Ivan.. :)

    BalasHapus
  14. Puisi yang indah sob...
    Dah lama aku juga gak nulis puisi. Sense of art-ku hilang gara-gara jadi blogger, hehehe...
    Smua coretanku hanya dari masalalu. Sedih juga rasanya gak bisa nulis puisi, cerpen ato esai lagi...

    BalasHapus
  15. wah...kayaknya dirimu aktivis lingkungan ya???

    BalasHapus
  16. waduh ,,nyentuh banget ni puisi

    BalasHapus
  17. iya,puisinya bro Ivan selalu menyentuh.Tapi ada sedikit kata-kata yang tak kupahami nih :D

    BalasHapus
  18. sedih juga.., ternyata terumbu karangnya sudah rusak yah..,

    tapi semoga pantai pasir putih masih menunggu kedatanganku disana..,

    SELAMAT ULANG TAHUN BUMI DATO TIRO YANG KE 50 TAHUN.., SEMOGA DAPAT TERUS BERKEMBANG..,

    BalasHapus
  19. Puisi Indah, beberapa kata aku tidak mengerti!

    BalasHapus
  20. mantap bro... terus berkarya

    BalasHapus
  21. apakah karang - karangnya dimakan laut atau dihancurkan tangan - tangan yang sangat "bertanggung jawab" ??...

    BalasHapus
  22. Bagaimana dengan perahu phinisi, apakah masih dibuat mas ? belum lama saya baca buku anak2 tentang perahu yang terkenal itu...

    BalasHapus
  23. karya2 kamu simple tp tingkat tinggi hingga aq kesulitan u/ menafsirkannya

    BalasHapus

 
Support : Creating Website | LiterasiToday | sastrakecil.space
Copyright © 2011. Alfian Nawawi - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by sastrakecil.space
Proudly powered by LiterasiToday