Home » , » Rumit Juga Memulai

Rumit Juga Memulai

Posted By Ivan Kavalera on Rabu, 03 Februari 2010 | Februari 03, 2010


tidak rumit mencintai. semestinya hanya membutuhkan seunggun kayu bakar
yang kita nyalakan di musim dingin. api memulainya
di bawah sepotong bulan, keju, roti dan secangkir kopi panas di beranda
atau seserpih matahari di jendela yang sengaja lupa kita tangkapi.

tapi rumit juga memulai. sepotong matamu yang satunya lagi 
belum  kutemukan
di wajah bulan malam ini.

bulukumba, 3 Februari 2010


 

 
Share this article :

40 komentar:

  1. sesulit itukah ?

    kalo begitu ku bantu nyari yah ^_^, sambil membawa sepotong cahaya rembulan untuk menerangi pencarian ini :)

    BalasHapus
  2. salam sobat
    ya memang rumit mas IVAN,,memulainya..
    menemukan sepotong mata satu lagi ..

    BalasHapus
  3. weeeeeeeeee PErtamaaaaaaaa :D, senengnyaa :D

    BalasHapus
  4. wah ehem ehem...
    sepotong mata yg satunya emang kemana mas? heheheh

    BalasHapus
  5. biasanya tak rumit memulai, tetapi rumit menjalaninya. hehehe

    gambarnya ntu Award bukan yah?

    BalasHapus
  6. biasanya lebih rumit menjalani daripada memulai :p

    BalasHapus
  7. Dengan ketulusan dan keikhlasan saya rasa tidak sulit untuk memulainya, dan pastinya sepotong mata itu akan segeranya ditemukan.

    BalasHapus
  8. semoga segera menemukan sepotong mata itu. kasihan, melihat cuma dengan satu mata :D hehe..

    BalasHapus
  9. Puisi yg indah mas....penuh arti yg dalam

    BalasHapus
  10. lho, bait terakhir bikin bingung. kenapa sepotong mata?

    BalasHapus
  11. ...sepotong mata adalah sebuah metafora..

    BalasHapus
  12. enjoy aja heheh eh malah ngiklan

    BalasHapus
  13. Jadi tahu penggunaan "metafora" dalam sebuah puisi/prosa! Puisinya perlu kupelajari lebih lanjut! Semoga segera menemukan pasangannya!

    BalasHapus
  14. Sebagai orang awam saya memang agak sulit memahami makna metafora dari sepotong mata, dan untuk mencintai juga agak rumit untuk memulainya...terlebih lagi menjalaninya...

    BalasHapus
  15. wah gawat nih kalau udah mulai make majas

    BalasHapus
  16. Gak ada hal yang rumit, bila sobat ingin mencobanya, jauhkan perasaan ego, maka kelak kau akan mendapatkan jalan yg mudah jauh dari kerumitan

    BalasHapus
  17. heheheh,..siapakah gerangan mas?

    BalasHapus
  18. beranikan diri
    ayo semangat menemukan sepotong mata indah itu

    BalasHapus
  19. Puisi yg bagus sob...

    Oya, soal social bookmark:
    1) Kliatannya ada salah penempatan CSS. Disana terlihat

    }/* Social Bookmark
    ----------------------------------------------- */

    seharusnya

    }
    /* Social Bookmark
    ----------------------------------------------- */

    2) Apakah penempatan pada HTML-nya sudah benar sob? Coba tempatkan setelah pertama (sebelum related post)

    BalasHapus
  20. Sori, maksudnya coba yang untuk HTML, tempatkan setelah <data:post.body/> yang pertama (sebelum related post)

    BalasHapus
  21. ya iyalah nyari sepotong mata yang ilang pastilah sulit, lagian kok bisa mata ilang yaaaa

    BalasHapus
  22. koment perdana mas,,
    dalem syairnya..

    BalasHapus
  23. paling seneng deh, baca2 puisi di sini...

    Puisinya mantabbs bang Ivan,..!

    BalasHapus
  24. wow.. ungkapan yg manis, mas.. ^^ I luv it!

    btw, di tempatku ada kompetisi artikel nih, simak infonya di http://www.ceritainspirasi.net/anti-korupsi-blogpost-competition/ ; artikel pemenang akan diterbitkan, sebuah kehormatan tersendiri bagi kami jika mas bisa mengikuti kompetisi ini.. saya pribadi suka banget dengan gaya dan penuturan mas di blog ini, tak tunggu yah.. ^^

    BalasHapus
  25. Manis bener tulisannya. Satu kebanggaan bagi saya foto itu di jadikan ilustrasi

    BalasHapus
  26. Mas Agus, terimakasih banyak ya sudah mengijinkan hasil jepretan anda menjadi ilustrasi puisi saya.

    BalasHapus
  27. menghampirimu..mnalam-malam, kawan.

    BalasHapus
  28. ehem..ehem...hehehehh..nice poem, bro. ehem lagi ah..

    BalasHapus
  29. hah?yang satunya emang lari kemana bro hihih

    BalasHapus
  30. yg satunya, ..malu-malu kucing mbak hehhehhe..

    BalasHapus
  31. Mata siapa mas? wowww rudet? jgn ath boz.... yg gampang2 dl kemudian baru yg rumit. Inget matematika kan? biar cpt jwb soalnya. heu heu heu

    BalasHapus
  32. wah mas ivan...puisi naa keren.. ngalahin om saia si kahlil gibran... hhhee

    BalasHapus
  33. Mulai berkembang ini Puisinya.
    Kang Ivan, Ayo beranikan dirimu, Langkah kan kakim Demi Cinta.. :)

    BalasHapus
  34. makasih juga udah mau menjenguk butang emas

    BalasHapus
  35. teruslah mencari mungkin terhalang kabut malam ^^

    BalasHapus
  36. memulai sesuatu mang..... tp kalau dah bisa caranya jd gg rumit lagi

    BalasHapus
  37. Terimakasih ya buat semua, tapi memang sungguh rumit memulai hehehe..

    BalasHapus

 
Support : Creating Website | LiterasiToday | sastrakecil.space
Copyright © 2011. Alfian Nawawi - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by sastrakecil.space
Proudly powered by LiterasiToday