Home » » Musik Blues Berakar Dari Tradisi Muslim

Musik Blues Berakar Dari Tradisi Muslim

Posted By Ivan Kavalera on Kamis, 25 Maret 2010 | Maret 25, 2010


Eric Clapton, Jimi Hendrix dan Gary More mungkin tak asing lagi bagi para penggemar musik Blues. Tapi pasti cukup asing jika mengetahui ternyata Blues yang juga merupakan nenek moyang dari musik rock ini berasal dari tradisi muslim. Blues adalah sebuah aliran musik yang mulai berkembang pesat pada abad ke-19 M.  Blues muncul dari musik-musik spiritual dan pujian yang biasa dilantunkan komunitas kulit hitam asal Afrika di AS. Musik yang menerapkan blue note dan pola call and response itu diyakini publik AS dipopulerkan oleh ‘Bapak Blues’–WC Handy (1873-1958).

Percayakah Anda bahwa musik Blues berakar dari tradisi kaum Muslim? Awalnya, publik di negeri Paman Sam pun tak meyakininya. Namun, seorang penulis dan ilmuwan serta peneliti pada Schomburg Center for Research in Black Culture di New York, Sylviane Diouf, berhasil meyakinkan publik bahwa Blues memiliki relasi dengan tradisi masyarakat Muslim di Afrika Barat.

Untuk membuktikan keterkaitan antara musik Blues Amerika dengan tradisi kaum Muslim, Diouf memutar dua rekaman. Yang pertama diperdengarkannya kepada publik yang hadir di sebuah ruangan Universitas Harvard itu adalah lantunan adzan–panggilan bagi umat Islam untuk menunaikan ibadah shalat. Setelah itu, Diouf memutar Levee Camp Holler.

Rekaman kedua itu adalah lagu Blues lawas yang pertama kali muncul di Delta Mississippi sekitar 100 tahun yang lalu. Levee Camp Holler bukanlah lagu blues yang terbilang biasa. Lagu itu diciptakan oleh komunitas kulit hitam Muslim asal Afrika Barat yang bekerja di Amerika pasca-Perang Sipil.

Lirik lagu Levee Camp Holler yang diperdengarkan Diouf itu terdengar seperti panggilan suara adzan–berisi tentang keagungan Tuhan. Seperti halnya lantunan adzan, lagu itu menekankan kata-kata yang terdengar bergetar. Menurut Diouf, langgam yang sengau antara lagu Blues Levee Cam Holler yang mirip adzan juga merupakan bukti adanya pertautan antara keduanya.

Publik yang hadir di ruangan itu pun takjub dengan kebenaran bukti yang diungkapkan Diouf. “Tepuk tangan pun bergemuruh, sebab hubungan antara musik Blues Amerika dengan tradisi Muslim jelas-jelas terbukti,” papar Diouf. “Mereka berkata, ‘Wow, benar-benar terdengar sama. Blues ternyata benar berakar dari sana (tradisi Islam)’.”

Jonathan Curiel dalam tulisannya bertajuk, Muslim Roots, US Blues, mengungkapkan bahwa publik Amerika perlu berterima kasih kepada umat Islam dari Afrika Barat yang tinggal di Amerika. Sekitar tahun 1600 hingga pertengahan 1800 M, banyak penduduk kulit hitam dari Afrika Barat yang dibawa paksa ke Amerika dan dijadikan budak.

Menurut para sejarawan, sekitar 30 persen budak dari Afrika Barat yang dipekerjakan secara paksa di Amerika itu adalah Muslim. “Meski oleh tuannya dipaksa untuk menganut Kristen, namun banyak budak dari Afrika itu tetap menjalankan agama Islam serta kebudayaan asalnya,” cetus Curiel.

Mereka tetap melantunkan ayat-ayat Alquran setiap hari. Namun, sejarah juga mencatat bahwa para pelaut Muslim dari Afrika Barat adalah yang pertama kali menemukan benua Amerika sebelum Columbus. “Tak perlu diragukan lagi, secara historis kaum Muslimin telah memberi pengaruh dalam evolusi masyarakat Amerika beberapa abad sebelum Christopher Columbus menemukannya,” tutur Fareed H Numan dalam American Muslim History A Chronological Observation.

Curiel menambahkan, pengaruh lainnya yang diberikan komunitas kulit hitam yang beragama Muslim di Amerika terhadap musik Blues adalah alat-alat musik yang bisa mereka mainkan. Pada era perbudakan di Amerika, orang kulit putih melarang mereka untuk menabuh drum, karena khawatir akan menumbuhkan semangat perlawanan para budak.

Namun, penggunaan alat musik gesek yang biasa dimainkan umat Islam dari Afrika masih diizinkan untuk dimainkan karena dianggap mirip biola. Guru Besar Ethnomusikologi dari Universitas Mainz, Jerman, bernama Prof Gehard Kubik mengatakan alat musik banjo Amerika juga berasal dari Afrika.

Secara khusus, Prof Kubik menulis sebuah buku tentang relasi musik Blues dengan peradaban Islam di Afrika Barat berjudul, Africa and the Blues, yang diterbitkan University Press of Mississippi pada 1999. “Saya yakin banyak penyanyi Blues saat ini yang tak menyadari bahwa pola musik mereka meniru tradisi musik kaum Muslim di Arab” cetusnya.

Secara akademis Prof Kubik telah membuktikannya. “Gaya vokal kebanyakan penyanyi Blues menggunakan melisma, intonasi bergelombang. Gaya vokal seperti itu merupakan peninggalam masyarakat di Afrika Barat yang telah melakukan kontak dengan dunia Islam sejak abad ke-7 dan 8 M,” paparnya. Melisma menggunakan banyak nada dalam satu suku kata.

Sedangkan, intonasi bergelombang merupakan rentetan yang beralih dari mayor ke skala minor dan kembali lagi. Hal itu sangat umum digunakan saat kaum Muslim melantunkan adzan dan membaca Alquran. Dengan fakta itu, papar Prof Kubik, para peneliti musik seharusnya mengakui bahwa Blues berakar dari tradisi Islam yang berkembang di Afrika Barat.

Meski telah dibuktikan secara akademis, namun masih banyak pula yang tak mengakui adanya pengaruh tradisi masyarakat Muslim Afrika dalam musik Blues. “Non-Muslim sangat sulit untuk meyakini fakta itu, karena mereka tak memiliki pengetahuan yang cukup tentang peradaban Islam dan musik Islami,” ungkap Barry Danielian, seorang pemain terompet yang tampil bersama Paul Simon, Natalie Cole, dan Tower of Power.

Suara lantunan adzan dan ayat-ayat Alquran yang biasa dilantunkan para Muslim kulit hitam di Amerika mengandung musikalitas. “Dalam jamaah saya, kata Danielian yang tinggal di Jersey City, New Jersey, ‘Ketika kami berkumpul dan sang imam datang ada ratusan orang dan kami melantunkan doa, pasti terdengar sangat musikal. Anda akan mendengar musikal itu seperti orang Amerika menyebut Blues.” Begitulah tradisi Islam di AS telah melahirkan sebuah aliran musik bernama Blues.

(berbagai sumber)


Tag dari mbak Latifah Hizboel 
(Maaf nih mbak. Aku telah modifikasi dari bahasa Melayu ke Bahasa Indonesia)
[#1] Siapakah diri anda di rumah?
Jawaban: Seorang anak yang lebih suka tinggal di luar rumah saat beranjak dewasa. Lebih sering disebut "petualang yang bandel" oleh orang di rumah.

[#2] Siapakah diri anda disamping rekan?
Jawaban: 1.Seorang sahabat yang humoris tapi terkadang juga pendiam. 2. Seorang pendengar terbaik, kata mereka sih hehehe..

[#3] 5 benda yang anda idamkan tetapi masih belum tercapai
Jawaban: Mengikut urutan
1. Menyentuh Hajarul Aswad (Amiin)
2. Memiliki perusahaan sendiri (hehehe, mimpi..)
3. Memiliki rumah sendiri
4. Memiliki istri yang solehah (benda bernyawa kan?)
5. Memiliki keturunan yang saleh (Amiin)


[#4] Siapakah nama pasangan anda?
Jawaban: Dia tidak ingin dipublikasikan.

[#5] Ceritakan 5 perkara yang anda paling suka tentang pasangan anda
Jawaban:
1. Perhatian
2. Penyabar
3. Cukup romantis
4. Seorang perempuan yang cukup cantik
5. Selalu yang pertama mengucapkan selamat ulangtahun

[#6] Bila tarikh anda couple?
Jawaban: Kapan ya?

[#7] Apakah kenangan pahit anda bersama pasangan anda?
Jawaban: Ada beberapa kali tapi aku sudah berjanji untuk tidak membahasnya dalam bentuk apapun.

[#8] Lagu tema cinta anda?
Jawaban: Padi- Begitu Indah

[#9] Apa perubahan yang ingin anda lihat dari pasangan anda?
Jawaban: Ada beberapa. Tapi aku telah bersyukur memilikinya.

[#10] Tag 10 rekan anda yang lain
Buat siapa ya ! 
 Yans Dalam Jeda
Cosmorary
Ira Rahmawati
Fanda
U-Marr
Buwel
NanLimo
Dhe
Gek
RanggaBlog 

(Maaf nih tanpa link)
Share this article :

27 komentar:

  1. selamat atas tag nya ^^

    thx 4 share ttg musik blues nya

    have a nice day ^^

    BalasHapus
  2. Belajar dulu ah tentang musik blues... ^_^

    BalasHapus
  3. Aku juga suka tuh lagunya Padi...

    BalasHapus
  4. saya kira akarnya dari bangsa kulit hitam yg menjadi budak di amerika ^_^, ooh ada kaitannya jg ya ma tradisi muslim.

    BalasHapus
  5. Guys,

    Support The Earth Hour, by turning off all the electricity for an hour on Saturday, March 27'th 2010, 8.30 pm.

    Dukung The Earth Hour, dengan mematikan semua lampu dan listrik selama 1 jam, pada hari Sabtu, 27 Maret 2010 mulai dari jam 20.30 malam.

    This is the least we can do....


    Love the Earth...

    Ninneta

    BalasHapus
  6. tag tag-an lagi nih :D
    hihihihii...

    alhamdulillah ina gag dapet wkwkwkwkwk

    BalasHapus
  7. soal musik blues, saya malah nda tahu menahu aliran musik ini.

    BalasHapus
  8. Selamat ya tag nya kelar jg...sy sendiri gak kelar2 tgs tagnya...biz gak sempat alias malas bin malas...hehehehehe...

    BalasHapus
  9. ha ha ha..fanda kena tag peer ini lagi.

    BalasHapus
  10. wow ini satu lagi bukti jika islam memang akar kebudayaan dunia, terutama dalam konteks artikel ini, yaitu dunia seni :)

    BalasHapus
  11. Kalau ga salah musik blues juga akar dari musik rock dan metal ya sob???

    Btw selamat untuk tagnya kawand...

    BalasHapus
  12. Betul bro,musik blues berasal dari musik spiritual dan pujian.
    Btw selamat ya dah ngerjain tagnya...

    BalasHapus
  13. Bang ivan...awardnya udah saya pasang tuh...makasih atas hadiahnya dan maap klo baru bisa masang.....ok hehehe met sore yah....

    BalasHapus
  14. hmm pintarlah blue jdnya soal bluesnya............trims
    ap cabar
    salam hangat dari blue

    BalasHapus
  15. thanks infonya mas.. selamat juga untuk Tagnya...

    BalasHapus
  16. oo gitu ya? baru tau nich. great post

    BalasHapus
  17. Sip tagnya sudah dikerjakan dengan sempurna, tapi ada sayangnya nama pasangannya tidak disebutkan, jadi kurang lengkap deh hehe....

    Mkasih ya sudah dikerjakan dan dilanjutkan.

    BalasHapus
  18. jadi tahu banyak ttg mas ivan ^^

    BalasHapus
  19. Seiri juga baru selesai ngrjain pe er yang sama..

    BalasHapus
  20. Aku suka musik blues..
    terutama kalo malem mau tidur ngedengerinnya

    BalasHapus
  21. wow baru tau saya.. nice inpo..

    BalasHapus
  22. mantap informasix, smoga org2 amerika lapang dada menerima kenyataan itu

    BalasHapus
  23. Thank you so much, may be useful yes . . .

    BalasHapus

 
Support : Creating Website | LiterasiToday | sastrakecil.space
Copyright © 2011. Alfian Nawawi - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by sastrakecil.space
Proudly powered by LiterasiToday