Home » , » Sebuah Musim Yang Asing

Sebuah Musim Yang Asing

Posted By Ivan Kavalera on Selasa, 30 Maret 2010 | Maret 30, 2010


titik-titik air membentuk garis-garis lurus bening kristal lalu membuncah 
setiba di tanah. 
"hujan!" katamu 
seperti cinta dengan realitasnya yang pecah-pecah.
"tapi ternyata hujan tidak mirip dengan rindu," kataku.
ah, sekumpulan kalimat metafora tentang cinta telah disusun 
oleh sebuah musim yang asing dalam hati.

bulukumba, 30 Maret 2010
Share this article :

16 komentar:

  1. Puisi yang sangat indah kawand...

    BalasHapus
  2. Ya...musim yang asing dan aneh tak dikenal hehe

    BalasHapus
  3. Iya hujan ....hehehehe

    Singkat sekali ungkapan indahnya Van

    BalasHapus
  4. Hujanpun menjadi sebuah musim yang asing, bila tak diringi rindu. Atau rindu itu yang menjelma menjadi sebuah musim yang asing...? Entahlah kawan. Apapun, tidak mengurangi kedalaman sense puisi ini. Puisi yang indah kawan.

    BalasHapus
  5. singkat...tapi pasti punya makna yang dalam...
    nice..

    BalasHapus
  6. semoga cintamu dan cintanya tak akan pecah seperti butiran airmata yang membuncah ya bro.Amin.

    BalasHapus
  7. musim yang asing dalam hati itu apa yah sob???

    BalasHapus
  8. adakah masa telah begitu kejam sehingga mengikis habis rasa itu dalam hati???

    BalasHapus
  9. hujan memang mampu menumbuhkan ide2 cemerlang dalam mnulis...

    BalasHapus
  10. hujan memang mampu menumbuhkan ide2 cemerlang dalam mnulis...

    BalasHapus
  11. cant stop to talk about love. I like it

    BalasHapus
  12. Hm.......Imbas Global Warming Bukan :)

    BalasHapus
  13. Wow, jadi romantis gini hih....
    Gud pum sob...

    BalasHapus
  14. saya kenal orang yang sangat mencintai hujan, tapi dia tidak pernah memetaforkan hujan sebagai cinta itu sendiri.

    BalasHapus

 
Support : Creating Website | LiterasiToday | sastrakecil.space
Copyright © 2011. Alfian Nawawi - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by sastrakecil.space
Proudly powered by LiterasiToday