Home » » Pameran Seni Rupa Face to Face (book)

Pameran Seni Rupa Face to Face (book)

Posted By Ivan Kavalera on Senin, 05 April 2010 | April 05, 2010


Dunia maya telah mengalami perkembangan sedemikian pesat. Dunia telah dapat digambarkan terdiri dari seperangkat komputer beserta situs-situs yang selalu menghipnotis manusia untuk menjelajahinya saban hari. Manusia mengembangkan pertemanannya secara virtual, yang juga bisa berguna mendukung pertemanan yang konvensional.

Fenomena itulah yang kemudian dituangkan tiga seniman perupa dari Semarang, Jawa Tengah – Koko Hari Subandi, Ham Ngien Beng, dan Atie Krisna – menggelar pameran bersama bertajuk Face to Face(book). Pameran yang menampilkan karya-karya lukisan dua dimensi (2D) itu digelar di Cemara 6 Art Gallery, Jalan Cokroaminto, Menteng, Jakarta Pusat, sejak 24 Maret hingga 8 April mendatang.

Karya Ham yang berjudul Update Profil # 1 Hingga # 4 secara konseptual lebih menonjolkan wajah-wajah dan teks-teks untuk menyampaikan sebuah pesan kepada masyarakat tentang dampak sosial yang dapat ditimbulkan oleh situs-situs dari Internet pada umumnya. “Seperti sebuah fenomena yang sering terjadi di dunia maya, bahwa apa dan siapa jati diri mereka kita tidak pernah benar-benar tahu,” Ham menerangkan.

Hari memberikan konsep karyanya Reuni Badut-badut, yang mengeksplorasi tubuhnya sebagai media ekspresi. Figur gemuk tubuhnya ditampilkan sedemikian rupa, dengan riasan coreng-moreng pada wajah seperti layaknya badut, sebagai sebuah identitas kelompok yang menebar tawa dengan mulut tertawa lebar.

Atie Krisna dengan judul karya "Akun Aku" menangkap fenomena dunia maya yang terjadi belakangan ini sebagai ritual dalam membangun pertemanan dengan cara virtual. Menurut Atie, begitu banyak cara praktis dalam menemukan kembali saudara atau teman semasa kecil, berbagi cerita serta ruang untuk menebar narcissism.


Share this article :

12 komentar:

  1. selamat malam, pak Ivan .... ?

    BalasHapus
  2. akhirnya dunia maya menginspirasi juga dunia perupa..., mau tidak mau memang akhirnya yang maya dan nyata harus berkolaborasi.

    BalasHapus
  3. mohon maaf bila udah komen di blog saya tapi ndak muncul...karena tadi terjadi kesalahan klik hingga beberapa komentar temen tidak sengaja terhapus....mohon di maklumi.....bukan maksud saya lho semua karena keteledoran saya sendiri...bila tidak keberatan saya harapkan komentar ulang nya trims

    BalasHapus
  4. para seniman jg ikut meramaikan hingar bingar soal dunia 'maya'..

    BalasHapus
  5. salam Budaya, kegiatan yang bagus neh... :-)

    BalasHapus
  6. Sastra seni rupa yang mempesona tentunya...

    BalasHapus
  7. Saya bukan seniman........ seniman apapun itu, cuman cara pandang seniman terhadap sesuatu sering sy jadikan bahan kontemplasi, karena penilaian paling standar hanya dimiliki oleh seniman

    BalasHapus
  8. keren juga nih, dunia maya jd ajang pameran XD

    BalasHapus
  9. Bagaimanapun para seniman harus menguasai IT, maju seniman Indonesia.

    BalasHapus
  10. keren...walau saya bukan orang seni..

    BalasHapus
  11. -_-_-_-_-_-_- cosmorary.com -_-_-_-_-_-_-
    *******Salam ‘Blog’!!*******
    Assalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh

    Aduhhh keren banget...
    Saya nyampe ga mikir ke situ...


    -_-_-_-_-_-_- cosmorary.com -_-_-_-_-_-_-

    BalasHapus

 
Support : Creating Website | LiterasiToday | sastrakecil.space
Copyright © 2011. Alfian Nawawi - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by sastrakecil.space
Proudly powered by LiterasiToday