Home » , » Sekuntum Nyanyian

Sekuntum Nyanyian

Posted By Ivan Kavalera on Sabtu, 10 April 2010 | April 10, 2010


seperti teatrikal hujan
tiba-tiba saja kau berkunjung diam-diam ke hatiku
mencuri sekuntum nyanyian namun tidak mengembalikannya
hari yang menggemaskan.
aku lupa reffrain pada notasi lagumu
kita hanya saling menuliskan aksara
tapi tak sempat terbaca.
ah, diam-diam ke hatiku,
tapi tidak usah mengembalikannya

makassar, 10 April 2007



"sebuah puisi lama di utara kota"



Share this article :

24 komentar:

  1. Wahhh... kata-katanya berat banget sob...

    BalasHapus
  2. Hehehe, ya waktu 2007 itu agak berat stylenya kali ya..

    BalasHapus
  3. wah si dia sudah mencuri hatinya mas ya.?? :)

    BalasHapus
  4. waaah...
    bahasanya bisa cha jadiin referensii niih mas..
    ♥ simpel dan bermakna yah.. good luck mas..

    BalasHapus
  5. moga dia nanti bisa mengembalikannya... hehehe

    BalasHapus
  6. sekuntum nyanyian yang manis dan terus ngehits semoga... :-)

    BalasHapus
  7. Cinta oh Cinta, kau selalu menghasilkan puisi yang indah!

    BalasHapus
  8. Puisis indah van. Paling tidak kau dan dian kan saling memahami notasi nadanya, hehe.

    BalasHapus
  9. makasar selalu membuat banyak ide buat kita tautkan y bang
    nice
    salam hangat dari blue

    BalasHapus
  10. Semoga puisi ini saksi dari datangnya sebuah skuntum nyanyian yang datang pada hatimu, setuju untuk tidak mengembalikannya dan...jangan diambil lagi ya hehe...just kidding.

    BalasHapus
  11. Ngapain lagi dikembalikan, kan cuma nyanyian, hehehe...
    Puisi yang bagus sobat. Terus berkarya

    BalasHapus
  12. bergerilya malam minggu di sastra radio.....mantaffff

    BalasHapus
  13. Tanggung2 amat sih,mencuri,lalu di kembalikan?Malu dong.Simpan aja dalam lemari atau koper heheh.Puisi indah sekali.

    BalasHapus
  14. hlo kok aneh masa nulis sendiri kok ngga kebaca ya, apa nulisnya ditempat gelap

    BalasHapus
  15. saya datang berkunjung ke rumahmu, MAs Ivan..
    tiba-tiba disuguhi puisi yag menggelitik, tapi tragis. Hebat...

    maka hanya denyar yang kau lantunkan
    tanpa dawai yang kau petik
    ....

    BalasHapus
  16. salam sejahtera
    sekuntum nyanyian yang indah
    mungkin mengngatkan akan sesuatu

    BalasHapus
  17. meski tak sempat terbaca
    tapi sudah ternyanyikan, bukan?
    hehehee... :D

    BalasHapus
  18. salam, knjungan perdan.

    nice blog, ku suka sastra...
    kutemukan blog sastra disini,,,

    bagus puisinya kawan,,
    ku follo yak, kalo berkenan follow balik yak,,,

    BalasHapus
  19. met sore saja yak Mas, dan yang kedai kopi kok larinya ke shoutcamp yak disini... :-((

    BalasHapus
  20. Yups Berkunjung Doang. :-)))

    BalasHapus

 
Support : Creating Website | LiterasiToday | sastrakecil.space
Copyright © 2011. Alfian Nawawi - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by sastrakecil.space
Proudly powered by LiterasiToday