Bagi bangsa manapun, kekuatan bahasa adalah defensif awal terhadap agresi dari
luar yang mulai menggerogoti kebudayaan. Membangun kekuatan
bahasa berarti membangun pertahanan awal dalam mencapai taraf
kesejahteraan sebuah bangsa. Bahasa adalah muara dari sebuah identitas.
Bagi bangsa ini semestinya Mei merupakan bulan identitas. Tanggal 2 Mei merupakan Hari Pendidikan Nasional, sedangkan tanggal 20
Mei Hari Kebangkitan Nasional. Hari Buruh jatuh pada 1 Mei,
wafatnya pejuang buruh, Marsinah, pada 9 Mei, dan Hari Buku Nasional
pada tanggal 21 Mei. Tanggal 21 Mei juga adalah tonggak demokratisasi yang menumbangkan kekuasaan otoritarian Orde
Baru.
Kebangkitan Nasional tidak tercapai hakikatnya ketika
identitas diri bangsa perlahan musnah. Tidak akan bisa suatu keinginan
tercapai bila tidak menghadirkan kekuatan bahasa. Dengan hilangnya
identitas secara bahasa, akan hilang pula suatu proses yang berarti
dari sejarah-sejarah tersebut di bulan Mei.
Berbagai proses yang telah mengabaikan bahasa nasional telah merekonstruksi masyarakat terdidik
untuk berorientasi menuju bahasa yang tidak sesuai dengan identitas bangsanya sendiri. Buku-buku pendidikan pun lambat laun didominasi oleh
bahasa bercampur paham asing. Sangat diperlukan 'improvisasi permainan' oleh dunia
perbukuan nasional pada Hari Buku Nasional bulan ini.
Republik ini
semakin melemah akibat intervensi asing. Penjajahan baru dalam bentuk eksplorasi alam dan budaya berlangsung secara
besar-besaran. Kebudayaan leluhur semakin
terdiskriminasi di sisi sosial sebab masyarakat tergiring ke individualistik dan konsumerisme. Mulut besar kapitalisme menganga di ujung sana dan menelan manusia Indonesia bulat-bulat.
Bahasa nasional yang telah diracuni
kebudayaan asing dan terus diabaikan oleh kaum intelektualnya sendiri akan membuat peradaban serta
kekuatan negara dalam identitas akan segera musnah tidak lama lagi. Lalu darimana harus memulainya ketika itu semua terasa terlambat?
Satu kekuatan bersama dalam membangun tahap identitas bangsa yang kuat
adalah melalui bahasa nasional. Tidak berlebihan jika hari ini bahasa nasional yang baik dan benar semestinya sudah harus dimulai di situs blog, website, catatan harian pribadi, jurnal-jurnal tidak resmi, status di facebook maupun twitter dan sebagainya.
Belum terlambat jika hari ini blogger dan facebooker menunjukkan bahasa nasional sebagai identitas Indonesia kepada dunia. Mengapa Jepang kuat dan besar? Hari ini generasi muda Jepang ternyata tetap terinspirasi leluhur mereka. Mereka ternyata selalu terbiasa memposting blog dan menulis status di jejaring sosial dengan menggunakan bahasa nasional Jepang yang baik dan benar. Dan kepada blogger Indonesia? Saya hanya ingin menyampaikan,"Ini Mei!"
Belum terlambat jika hari ini blogger dan facebooker menunjukkan bahasa nasional sebagai identitas Indonesia kepada dunia. Mengapa Jepang kuat dan besar? Hari ini generasi muda Jepang ternyata tetap terinspirasi leluhur mereka. Mereka ternyata selalu terbiasa memposting blog dan menulis status di jejaring sosial dengan menggunakan bahasa nasional Jepang yang baik dan benar. Dan kepada blogger Indonesia? Saya hanya ingin menyampaikan,"Ini Mei!"
Ide sangat menarik.Tapi,perlu juga mengetahui bahasa lain kan?Untuk kepentingan individu maupun umum.
BalasHapustentu saja bahasa nasional kita tetap menjadi identitas bangsa ini bukan?
BalasHapustetap menjadi bahasa di negrinya sendiri.....
sebuah tujuan mulia ayo kita mulai dari kalangan blogger dan Facebooker "ini Mei bung"
BalasHapusBetapa banyak moment penting bangsa kita di bulan Mei. Semoga Mei membawa barokah buat kita semua.
BalasHapusIdenya bagus banget Bang..
BalasHapustapi memulai suatu ide itu yang susah kali ya..
Artikel yang sangat menarik dan menggugah anak bangsa untuk mencintai bahasa nasionalnya sendiri,dan saya akan mulai ikut pakai bahasa nasional aja dech mas coz lbh gampang hehehe...:D
BalasHapusBagus mas...
BalasHapussaya juga khawatir lama2 bahasa Indonesia akan punah tergantikan bahasa prokem..
mungkin dengan menggunakan bahasa nasional,bangsa indonesia akan terlihat lebih kompak dan lebih bersatu...
BalasHapusJangan biarkan bahasa kita seperti kenthongan,yang saat ini sudah jarang ditemui.Padahal sebenarnya kenthongan adalah alat komunikasi yang sangat trendy.Karena suaranya mempunyai cirikhas yang semua orang mengetahui,bahwa itu adalah suara kenthongan.
besok Juni! (loh gak nyambung ya bang)
BalasHapusAyo kita posting dengan Bahasa Indonesia yang benar dan bukan berarti kita menutup bahasa lain, tetap belajar dan berkarya juga dengan bahasa lain!
BalasHapusSelamat Hari Buruh dan Selamat Hari Pendidikan Nasional
BalasHapus