Home » » Mappere' dan Massempe' Setelah Panen

Mappere' dan Massempe' Setelah Panen

Posted By Ivan Kavalera on Senin, 24 Mei 2010 | Mei 24, 2010


Mappere' dan massempe' adalah dua tradisi tahunan yang selalu digelar di Desa Padaidi, Kecamatan Tellu Siatinge, Kabupaten Bone Sulsel. Seperti pemandangan pada Sabtu (22/5) lalu. Ratusan warga memadati lapangan terbuka mengadakan pesta rakyat untuk mensyukuri hasil panen raya.

Seorang perempuan muda diayun dengan ayunan raksasa setinggi belasan meter. Yang menarik tali ayunan adalah para pria dewasa. Hal ini dilakukan sebagai simbol bahwa kaum pria harus menuntun kaum wanita dalam menghadapi berbagai tantangan duniawi. Ritual ini pun cukup membuat jantung para warga yang menyaksikannya berdebar-debar, karena tingginya sang gadis diayun.

Tak hanya mappere', warga juga menggelar massempe atau tarung bebas dengan mengandalkan kekuatan tendangan kaki. Massempe' yang diperankan oleh pria dewasa ini adalah duel yang berusaha untuk menjatuhkan lawannya dengan memakai tendangan.

Mappere' dan massempe' diadakan setiap tahun habis panen dan ratusan warga dari kampung lain juga datang menonton. Sebagai penutup dari rangkaian prosesi adat ini, beberapa ekor kuda yang ditunggangi oleh pria dengan berpakaian adat, mengelilingi lapangan. Kuda-kuda ini sebagai simbol ternak yang  sangat membantu petani untuk mengangkut hasil panen.

Share this article :

12 komentar:

  1. upacara / tradisi begitu sepertinya kuno
    tapi menarik dan penuh makna yah ^^

    BalasHapus
  2. aq datang lagi bang ivan kavalera....gmn nih keadaan bulu kumba?aman terkendali setelah pilkada waktu lalu?

    BalasHapus
  3. nggak ada gambarnya ya?padahal pengen liat suasananya

    BalasHapus
  4. Terimaksih mas Ivan, setelah baca ini jadi tahu tentang adat di Bone Sul sel.

    BalasHapus
  5. wah.. tradisi daerah yang patut dipertahankan ... gak ada visualisasinya.,, kan pengen tahu juga,, hehe

    BalasHapus
  6. kalau ada fotonya kayaknya lebih bagus

    BalasHapus
  7. Senang rasanya jika tradisi seperti ini masih dilestarikan. Sayang di kampungku tradisi lama seperti ini sudah raib

    BalasHapus
  8. Menjaga budaya, berarti menjaga kehormatan bangsa

    BalasHapus
  9. Pesta rakyat seperti itu patut dilestarikan supaya tidak cuman menjadi sejarah dikalangan anak cucu kita nantinya.

    BalasHapus
  10. di Pinrang juga masih ada pesta panen seperti ini sob

    BalasHapus
  11. Jadi setiap gerak/adegan/action ada makna tersendiri ya bro?Sungguh menarik...dan Aku pikir,semua tari tarian yang ada di Indonesia,juga mengandung makna tertentu.

    BalasHapus

 
Support : Creating Website | LiterasiToday | sastrakecil.space
Copyright © 2011. Alfian Nawawi - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by sastrakecil.space
Proudly powered by LiterasiToday