Home » » Seniman Palestina dan Israel Bertemu di Galeri Seni

Seniman Palestina dan Israel Bertemu di Galeri Seni

Posted By Ivan Kavalera on Minggu, 06 Juni 2010 | Juni 06, 2010


Sebuah galeri seni telah menjadi tempat bertemu bagi para seniman Yahudi, Arab dan internasional. Galeri ini secara rutin memamerkan seni kontemporer, tidak hanya dari Israel, tapi juga dari wilayah Palestina dan seluruh dunia. Bulan ini, mereka menggelar Simposium Keramik Internasional dengan para pemahat dari Amerika Serikat, Turki, Azerbaijan dan Israel.

Para seniman terdorong untuk bertemu dan saling belajar tentang budaya, sejarah, kepedihan dan aspirasi orang lain.

Anak muda kita mengalami krisis identitas," kata Abu Shakra, penggagas galeri ini. "Kita perlu menghormati sejarah dan kenangan masa lalu. Kita perlu menciptakan ruang bagi orang untuk datang dan belajar."katanya.

Abu Shakra berpendapat bahwa sejak didirikannya negara Israel, "tidak ada hal penting yang dilakukan oleh penduduk Arab untuk melestarikan sejarah mereka." Itulah mengapa para pekerja dari galeri yang terletak di Umm el-Fahem, kota Arab terbesar kedua Israel, mengambil alih "tanggung jawab untuk membangun kembali, menghimpun, mempelajari, mengenang dan menyajikan semua yang sebelumnya rusak, yang berkaitan dengan budaya Arab dan Palestina."

Abu Shakra, penggagas galeri ini memberi contoh gamblang bagaimana perubahan ini terjadi. Pada Oktober 2000, 12 warga Arab Israel dan seorang lelaki dari Gaza dibunuh oleh aparat polisi dalam unjuk rasa di Umm el-Fahem karena menentang tindakan balasan Israel terhadap Intifada ("pemberontakan" Palestina) kedua. "Peristiwa itu menyebabkan krisis antara orang Arab dan Yahudi di sini, barang kali yang terburuk sejak didirikannya Israel," kata Abu Shakra. "Orang Yahudi tidak akan datang ke Umm el-Fahem lantaran rasa takut dan was-was."

Galeri seni ini segera menanggapi. Mereka memprakarsai sebuah pameran yang dinamai "In House". Dua puluh seniman muda Yahudi dan Arab menampilkan karya mereka di rumah-rumah warga di seantero kota. "Selama dua bulan, orang Yahudi yang datang ke pameran memasuki rumah-rumah orang Arab dan bertemu dengan keluarga-keluarga Arab. Ini membantu orang Yahudi dan Arab saling bertatap mata dan mengatasi ketakutan. Acara ini sangat sukses," kata Abu Shakra.

Selain itu, dengan menampilkan karya seni dari seniman Yahudi, Abu Shakra yakin galeri ini membantu meredam prasangka orang Arab terhadap orang Yahudi. "Pameran-pameran memberikan kesempatan luar biasa bagi para pengunjung Arab untuk berdialog dengan seniman Yahudi, bertatap muka dengan mereka dan bahkan terlibat dalam proyek bersama," katanya.

Yang juga menarik, meskipun banyak seniman Palestina menolak memajang karya seni mereka bersanding dengan para seniman Yahudi, sikap mereka sering berubah ketika sudah bertemu dengan orang-orang Yahudi yang mengunjungi pameran. Orang-orang Palestina bahkan menjual karya seni mereka ke orang-orang Yahudi itu.

Galeri ini juga mengadakan sejumlah kegiatan pendidikan dan budaya, kursus seni dan tari, dan perkemahan musim panas untuk anak-anak.

Kini para pekerja di Umm el Fahem berharap bisa membangun museum seni kontemporer Arab pertama di Israel. Ide ini didukung oleh Museum Tel Aviv dan Museum Israel di Yerusalem. Tanahnya telah disediakan dan tiga arsitek Israel telah ditugasi membuat desain proyek ini. 

sumber: CGNews
Share this article :

14 komentar:

  1. Sebuah kegiatan seniman palestina dan israel yang menarik...

    Makasih untuk infonya seperti biasa dan selamat malam..

    BalasHapus
  2. Semoga dengan kegiatan ini bisa lebih mempererat persaudaraan...

    BalasHapus
  3. ..namun ini hanya dari sudut subjektivitas seni budaya dan apresiasinya. Sedangkan dari sudut objektif..tetap saja galeri tersebut belum akan sepenuhnya menjadi seperti yang diharapkan. Semoga ini dapat menjadi pemantik agar umat Islam bersemangat membangun galeri sendiri yang dikunjungi umat lainnya.

    BalasHapus
  4. salut untuk seni yang bisa meretas kebencian yang begitu dalam

    BalasHapus
  5. selamat pagi,...


    setuju dgn komntrnya mas munir ^^
    semoga seni bisa menjembatani kebencian menjadi cinta kasih.

    BalasHapus
  6. lebih seru kalo ada fotonnya...

    BalasHapus
  7. ada saja ide2 mereka ya....

    @seiri Hanako...bnr sob lebih seru lagi klo kita bisa liat hasil karya mrk di sini ^__^

    BalasHapus
  8. Semoga aja gak sampe perang. hihihi

    BalasHapus
  9. memang segala sesuatunya itu pasti ada segi positif & negativenya yaaa..., seperti diadakannya galeri seni ini mungkin ini yang positivenya bisa mempersatukan para seniman2 yang ada sedangkan segi negativenya mungkin para penguasanya yang memang haus akan kekuasaan.
    trims atas infonya smg dengan adanya galeri tersebut bisa mempersatukan bangsa & menambah persahabatannya dalam bertetangga.

    smg sukses selalu Bang Ivan n tetap semangat

    BalasHapus
  10. Seni merupakan Jiwa , tanpa ada batasan dan pandang bulu.

    Nice post and good blog.

    BalasHapus
  11. melalui seni sejenak israel dan palestina bisa berada dalam satu ruangan

    BalasHapus
  12. diluar panas tapi di dalamnya dingin.. hehehe

    BalasHapus
  13. wah saya baru ngerti nih mas..
    tahanks infonya.

    semoga langkah mereka mampu sedikit menciptakan aura perdamaian. semoga...

    BalasHapus
  14. ayo kita ciptakan perdamaian

    BalasHapus

 
Support : Creating Website | LiterasiToday | sastrakecil.space
Copyright © 2011. Alfian Nawawi - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by sastrakecil.space
Proudly powered by LiterasiToday