Home » » "Sesuatu yang Terlupakan" di Pasar Seni ITB

"Sesuatu yang Terlupakan" di Pasar Seni ITB

Posted By Ivan Kavalera on Minggu, 10 Oktober 2010 | Oktober 10, 2010


Perhelatan Art Fair di New York, Amerika Serikat, menjadi cikal bakal lahirnya Pasar Seni ITB yang untuk kesekian kalinya digelar pada 10 Oktober 2010 tepat jam 10 selama 10 jam. But Muchtar dan Abdul Jalil Pirous yang pernah ikut Art Fair pada 1970 itu kemudian mewujudkannya di Bandung pada 1972.

Menurut AD Pirous, ia merasa takjub ketika mengikuti Art Fair yang diadakan tiap musim gugur itu. Peserta hanya diminta membawa tongkat dan tali untuk memajang karya seni buatan mereka untuk dijual dengan harga murah. Acara itu diramaikan oleh seniman lama dan baru, juga ibu-ibu rumah tangga yang menghasilkan rajutan.

Walau harganya murah, penjual masih bisa untung. Pirous sendiri mengaku, dari penjualan karya grafisnya bisa membeli mobil bekas sepulangnya dari Amerika Serikat. Saat itu ia dikirim ITB untuk mengembangkan program studi baru.

Kemeriahan dan kesederhanaan Art Fair kemudian dibawa pulang ke Bandung. Bersama dosen Seni Rupa yang juga pematung, But Muchtar, ia kemudian menggagas Pasar Seni ITB pada 1972. 
Panitia saat itu menghadirkan karya pelukis A. Sadali, Mochtar Apin, Popo Iskandar, Rita Widagdo, dan para alumni Seni Rupa ITB lainnya. Selain itu, kata Pirous, mereka mendatangi para perajin dan seniman otodidak di sekitar Bandung agar ikut di Pasar Seni. "Suasananya ramai, sukses, jadi ditunggu-tunggu dan dibicarakan orang," katanya.

Selain menjadi arena jual beli, Pasar Seni perdana itu juga menampilkan pertunjukan. Menurut Dekan Fakultas Seni Rupa dan Desain ITB Biranul Anas, Pasar Seni saat itu pertama kali menampilkan rampak kendang dan mengangkat kembali kesenian tradisional daerah Subang, Jawa Barat. "Ketika itu juga mengenalkan kelompok musiknya Sawung Jabo," kata Anas yang pada 1972 itu masih mahasiswa Seni Rupa ITB. 

Sejak itu, Pasar Seni rutin digelar walau selang waktunya acak, yaitu 1976, 1980, 1984, 1988, 1990, 1995, 2000, 2006, dan 2010. Perhelatan yang ke-10 kali ini yang sengaja dibuat pada tanggal 10 bulan 10 tahun 2010 selama 10 jam, bertema "Sesuatu yang Terlupakan". Panitia ingin menghadirkan nilai-nilai dan seni tradisi masyarakat yang telah terlupakan.

 (berbagai sumber)

Share this article :

4 komentar:

  1. Pasar seni itb hari ini ya van. Hm pasti seru. sayang lewat deh, hehe.

    BalasHapus
  2. Sudah lama ingin lihat secara langsung pasar seni nya, semakin penasaran saja! Semoga seni tradisional kita tidak lenyap!

    BalasHapus
  3. Moga pemerintah kita jg sensitif dng pasar seni, jng pasar uang aja yg di kira sensitif

    BalasHapus
  4. pengen liat, tapi waktunya selalu ga pas

    BalasHapus

 
Support : Creating Website | LiterasiToday | sastrakecil.space
Copyright © 2011. Alfian Nawawi - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by sastrakecil.space
Proudly powered by LiterasiToday