Home » » Refleksi Seniman dalam Lagu Berbahasa Konjo

Refleksi Seniman dalam Lagu Berbahasa Konjo

Posted By Ivan Kavalera on Jumat, 21 Januari 2011 | Januari 21, 2011


UNESCO telah menetapkan 21 Februari sebagai Hari Bahasa Ibu Internasional. Sebagai bagian dari masyarakat dunia yang memiliki banyak bahasa Ibu (bahasa daerah), mau atau tidak, bangsa kita perlu melakukan upaya refleksi dan re-evaluasi terhadap keberadaan bahasa Ibu.

Sebuah refleksi telah dilakukan oleh sekelompok sastrawan dan musisi Sulsel terhadap nasib sebuah bahasa daerah di Bulukumba, Bahasa Konjo.  Konjo merupakan bahasa Asli suku Kajang dan salah satu kekayaan khasanah budaya Nusantara.  Lagu berbahasa Konjo dengan aransemen musik kontemporer mereka launching di Makassar dengan performance kelompok musik Laskar Kelor, Sabtu, 22 Januari 2011.  Diharapkan dengan transformasi bahasa ini, Bahasa Konjo yang ada di Bulukumba dapat terus eksis dan tak senasib dengan begitu banyak bahasa lain di dunia yang punah karena kehabisan penutur.

Seperti dilansir dari lama RCA FM, Andhika Mappasomba, penyair yang juga pencipta lagu berbahasa Konjo mengatakan, "Ini adalah hasil kreativitas seniman yang melakukan transformasi perjuangan kebertahanan bahasa. Sebab tak dapat dipungkiri, Bahasa Konjo akan terancam punah ditinggalkan oleh penuturnya." 

Launching lagu berbahasa Konjo ini juga akan diramaikan oleh pembacaan puisi dan sastra lainnya oleh sastrawan Makassar dan juga pementasan seni lainnya oleh kelompok seni mahasiswa Makassar, seperti Wahana Kerja Mahasiswa Makassar (WKMM), Laskar Kelor Management dan Bulan Sabit Jingga (BSJ).

Launching akan digelar pukul 19:30 - 23:00 Wita di pelataran LPTQ Jln. Tala'salapang-Minasa Upa, Makassar. Untuk reservasi tiket, informasi dan sponsor dapat menghubungi panitia/WKMMatau Herman 085242915003.  Tiket tersedia hanya untuk 1000 orang. Acara ini dirangkaikan juga dengan perkenalan dengan lagu/puisi karya Ahyar Anwar dan "S" karya Andhika Mappasomba.
 
Share this article :

13 komentar:

  1. Semoga Bahasa Konjo tidak akan punah.

    BalasHapus
  2. Ini terobosan yg luarr biasa..!

    BalasHapus
  3. kehadiran saudara(i), sangat kami natikan sebagai saksi sejarah ini

    BalasHapus
  4. semoga keberadaan bahasa daerah tersebut tidak punah ...

    BalasHapus
  5. bahasa daerah harus dilestarikan

    BalasHapus
  6. rindu banget van dengar bahasa pattinjo langsung dari penutur aslinya,

    BalasHapus
  7. wah sableng ini bukan pattinjo tetapi Konjo maaf ya van salah ketik

    BalasHapus
  8. Assalamu'alaikum...
    Mantap...
    tapi,bahasanya yang gemana?Cantumkan dong,bro.Yang awam seperti saya ya gak tahu..

    BalasHapus
  9. hari bhasa ibu 21 feb
    daku baru tahu
    hahaha

    makasih ya dah di share

    BalasHapus
  10. Bahasa daerah kudu tetap dijaga...untuk jati diri bangsa..

    Oya sobat blogger hebat, mari ikut berpartisipasi dalam Gerakan SEO Positif Season 2...
    " Judul postingan yang negatif tapi isi postingan mengandung hal positif"....
    mari kita musnahkan hal-hal negatif di dunia maya mulai hari ini..
    sebarkan kebaikan maka kebaikan pula yang akan kita terima...di tunggu partisipasinya...

    BalasHapus
  11. buat yang mau dengar lagunya, tapi masih versi kasar, dapat mengetik LASKAR KELOR di youtube.
    alhamdulillah dan terima kasih semuanya, launching band emalam sukses luar biasa.... nantikan postingan foto kegiatannya!

    salam hormat dan cinta!

    BalasHapus

 
Support : Creating Website | LiterasiToday | sastrakecil.space
Copyright © 2011. Alfian Nawawi - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by sastrakecil.space
Proudly powered by LiterasiToday