Home » » Namaku Ahmad Dihyah Alfian

Namaku Ahmad Dihyah Alfian

Posted By Alfian Nawawi on Rabu, 11 Februari 2015 | Februari 11, 2015

Aku dilahirkan pada “zaman batu”, maksudnya pada saat trend cincin batu. Bulan kelahiranku juga bersamaan dengan peristiwa lumpuhnya KPK akibat dikriminalisasi. Bundaku, Israwaty Samad adalah seorang ibu yang hebat. Ketika melahirkan aku, bunda merasakan bagaimana rasanya melahirkan secara normal sekaligus operasi caesar. Hal itu terjadi karena bunda telah mengalami air ketubannya pecah pada pembukaan delapan sebelum dioperasi caesar juga pada akhirnya. 

Rasa sakit luar biasa yang dialami bunda membuat ayah, kakek dan nenek memutuskan untuk segera membawanya ke Puskesmas Tanete. Hari itu tanggal 27 Januari 2015. Bunda merintih kesakitan selama satu jam lebih di puskesmas. “Baru pembukaan tiga,” kata seorang bidan. Beberapa orang temanku di dalam rahim bunda terus memberiku semangat agar tetap lincah bergerak. Mereka adalah para malaikat yang ditugaskan oleh Allah SWT mendampingi aku semenjak aku masih berbentuk nutfah dalam rahim bunda. Selama sembilan bulan lebih mereka menjadi sahabat-sahabatku yang setia. Merekalah yang menemani aku berenang dalam akuarium ketuban bunda, mengawasi aku yang menghisap nutrisi melalui ari-ari dari makanan-makanan yang dikonsumsi bunda, dan menjadi informan tentang segala hal yang terjadi di sekitarku di luar alam rahim. Mereka adalah sahabat sekaligus guru yang baik. Banyak ilmu pengetahuan yang aku peroleh dari mereka selama berada dalam rahim bunda. 

Aku sering mendengar para malaikat itu berdiskusi tentang aku. Kata mereka aku terdiri dari jasad dan batin. Aku diciptakan dari Nur Muhammad lalu ditempa dari anasir Adam: api, angin, air, dan bumi. Api terbit dari batinku berhuruf Alif bernama Zat, rahasia darahku. Angin terbit dari batinku berhuruf Lam awwal bernama Sifat, menjadi nyawa, rahasia nafasku. Air terbit dari batinku berhuruf Lam akhir bernama Asma, menjadi hati, rahasia maniku. Tanah terbit dari batinku berhuruf Ha, bernama Af-al, menjadi kelakuan, rahasia tubuhku. Api, angin, air, dan tanahku membentuk kalimah: La Ilaha Illallah. La, syariat itu perbuatanku. Ilaha, thariqat itu ucapanku. Illa, haqiqat itu nyawaku. Allah, ma’rifat itu rahasiaku. Haqiqatku: aku Muhammad: tubuh, hati, nyawa dan rahasia. Aku api yang tegak berdiri, angin yang ruku’, air yang bersujud, bumi yang duduk bersimpuh. Aku fana, lebur lenyap kepada batinku. Dari tiada menjadi ada, dari ada kembali menjadi tiada. Tubuhku syariat di alam insan. Hatiku thariqat di alam jisin. Nyawaku haqiqat di alam misal. Sirku ma’rifat di alam ruh. Segala perbuatanku adalah Perbuatan-Nya, segala ucapanku adalah Asma-Nya, Nur Muhammad dari Nur-Nya, segala sifat adalah Sifat-Nya, padaku adalah wujud-Nya. Alif Lam Lam Ha, La Ilaha Illallah. 

Hasil pemeriksaan bidan menyimpulkan bahwa kandungan bunda memiliki kelainan. Tulang panggul bunda tempat di mana aku akan meluncur ke dunia agak sempit. Pantas saja aku kesulitan bergerak. Konon, kondisi langka ini dialami oleh sebagian kecil ibu-ibu hamil. Proses perputaran tubuhku sebelum lahir seharusnya beberapa kali lagi. Namun karena tempatku meluncur tidak kondusif jika melalui persalinan normal maka tubuhku yang mungil mengalami kesulitan untuk segera nongol. Bidan senior, Hj. Ila yang juga tante dari bunda menyarankan agar bunda dirujuk ke RSUD Andi Sulthan Daeng Radja di Kota Bulukumba. Di sana peralatan jauh lebih lengkap. Akhirnya bunda dirujuk ke sana. Di atas ambulans yang melaju kencang ayah, nenekku Puang Asia dan seorang bidan pendamping menemani bunda yang terus mengerang kesakitan. Sementara itu aku juga terus berjuang untuk lahir.

 “Sudah pembukaan lima,” kata suster di rumah sakit itu. Aku terus menguping pembicaran mereka. Para malaikat juga memberitahu aku bahwa ada banyak orang di luar sana yang terus berdo’a dan berdzikir agar bunda segera melewati masa-masa paling mencemaskan ini. Termasuk ayah, nenek, kakek, Tante Ulfa, Tante Nila dan Tante Fatimah. Aku belum juga lahir. Baru pembukaan enam. Berjam-jam kemudian, baru pembukaan delapan. Malam mulai tiba. Secara bergantian nenek, Tante Nila dan ayahku menemani bunda. Sudah pukul 11 malam tapi aku belum juga lahir. Padahal ketuban tempat aku berenang di rahim bunda sudah pecah. Itupun mungkin karena khasiat dari air pakarommo’ yang diberikan oleh ettanya Kak Awang, Om Andi Sinrang. 

Semua harap-harap cemas. Ayah gelisah hilir mudik tidak karuan. Ayah jarang sekali muncul suaranya. Mungkin lagi berdoa entah di mana. Sampai akhirnya dr. Rizal memanggil ayah. Dokter itu menyarankan agar bunda dioperasi caesar. Alasannya adalah aku “anak mahal”, artinya anak yang sudah lama ditunggu kehadirannya. Selama tiga tahun lebih ayah dan bunda menunggu kehadiranku. Sedangkan alasan medis dari dr. Rizal adalah karena ubun-ubun dan wajahku mendongak di dekat pintu keluar. Seharusnya kepalaku bagian atas yang menempati posisi itu. 
“Dalam posisi seperti itu sangat berbahaya jika kamu lahir normal,” kata salah seorang malaikat temanku. “Wajah dan leher kamu bisa cacat kalau ditarik. Seharusnya kepalamu bagian atas yang mestinya lebih dulu muncul,” ujar malaikat lainnya. 
Aku hanya terdiam, sedih. Aku sangat iba kepada bunda karena harus berjuang melahirkan aku selama 12 jam lebih. Dengan meneguhkan hati, ayah menandatangani surat pernyataan setuju bunda dioperasi. Tepat pukul 00.30 Wita, aku pun lahir melalui operasi caesar. Bunda meneteskan airmata bahagia campur haru saat melihat tubuhku diangkat oleh dokter. I Love You, Bunda.

Tangisanku yang pertama memecah keheningan. Tangisan pertama itu adalah karena beban berat menanggung “rahasia Allah”. Tangisanku yang kedua adalah karena aku bersyukur telah dilahirkan sebagai makhluk termulia, manusia. Kepalan tanganku tertutup, itu artinya aku bernama Ahmad. Manakala tanganku mulai terbuka maka namaku adalah Muhammad sampai akil baligh nanti. Itulah nama yang sebenarnya dari setiap bayi manusia. Pengetahuan ini kuperoleh dari teman-temanku para malaikat. Mata ayah berkaca-kaca ketika mengumandangkan adzan di telinga kananku dan iqamah di telinga kiriku. Aku sangat hapal suara ayah. Ketika aku masih dalam kandungan ayah sering membacakan iqamah di perut bunda setiap akan sholat di rumah. Ayah dan bunda pun selalu membacakan ayat-ayat suci Al Qur’an di dekatku. 

Allah Maha Besar, aku lahir dengan selamat. Kelaminku lelaki. Wajahku sangat tampan, hidungku mancung dan kulitku putih bersih, itu kata orang-orang yang melihatku. Para malaikat temanku pernah bilang bahwa selama bunda hamil ayah sering berdo’a jika aku laki-laki semoga aku dianugerahi wajah mirip dengan Syekh Abdul Qadir Jaelani dan jika aku perempuan semoga diberi wajah mirip Fatimah Azzahra puteri Rasulullah SAW. Kalau benar wajahku mirip dengan Syekh Abdul Qadir Jaelani maka alangkah beruntungnya aku. Wallahualam. Oh ya, saat lahir aku juga memiliki sebuah tanda fisik yang sangat unik, telinga kiriku berbentuk tulisan “Allahu.” Muhammad Ali adalah salah seorang ustad kenalan ayah. Sehabis shalat Isya dalam sebuah bincang-bincang di pelataran mushalla rumah sakit beliau menyarankan agar ayah memberiku nama “Ahmad Dihyah Alfian”. Ahmad adalah nama yang sebenarnya dari setiap bayi manusia dan nama langit dari Rasulullah SAW. Dihyah diambil dari nama salah seorang sahabat Rasulullah SAW yaitu “Dihyah Al Kalbi” yang dalam sejarah Islam dikenal cakap, ganteng, mahir bertempur dan kerap menjadi salah satu pemimpin pasukan Islam. Dalam bahasa Arab kata “dihyah” juga memiliki arti “pemimpin pasukan, pejuang, suku, atau umat”. Sedangkan nama Alfian untuk menyandang nama ayahku Alfian Nawawi, di mana aku diciptakan Allah bermula dari setetes nutfahnya. 

Teman-temanku para malaikat mengucapkan selamat kepadaku. Sudah waktunya mereka harus pamit karena tugas mereka telah selesai. Untuk pertama kalinya aku merasa sangat kehilangan. Aku hanya bisa menangis. Namun mereka berjanji bahwa kami akan bertemu lagi suatu hari nanti. Mereka terbang ke angkasa sambil tersenyum dan melambai-lambaikan tangan. Sejak saat itulah aku tidak pernah lagi melihat jenis makhluk seperti mereka. Sebagai ganti dari para malaikat, seorang jin qorin ditugaskan oleh Allah untuk mendampingi aku sampai akhir hayat. (*) 

Terimakasih khusus buat: Nenekku Puang Rosmani; Puang Haji Basse (terimakasih banyak atas kanjilo alias ikan gabus gratisnya untuk bundaku); Kakekku Papi Asmar (aku minta salah satu cincin batu milik kakek ya); Etta dan Bundanya kak Awang; Om Imran; Yaya; Tante Harma; Etta dan Mamanya Kak Yayat; para ustad yang telah mendo’akan aku dan bundaku semasa hamil: Ustad M. Yusuf Shandy, Ustad Ichwan Bahar, KM Murni Lehong, Ustad Andy Satria, dan Ustad Toto; para bidan Puskesmas Tanete; para dokter, perawat, security, cleaning service, dan petugas dapur di RSUD Andi Sulthan Daeng Radja; dan semua orang yang telah menjenguk bunda dan aku di rumah sakit dan Rumah Putih. 

Rumah Putih, 9 Februari 2015

Share this article :

7 komentar:

  1. Assalamu Alaikum Alhamdulillah Ivan ini anak pertama ya semoga menjadi anak yang saleh, kabar saya baik, jadi rindu masa-masa dulu

    BalasHapus
  2. Waalaikumsalam bang. Terimakasih doanya. Ya, ini anak pertama kami. Calon blogger juga hehehe..

    BalasHapus
  3. Selamt Van, skrng udah jadi bapak.... Semoga jadi anak yg shaleh... adek kecil, nanti klo udah gede jadi TNI aja yah.. he he

    BalasHapus
  4. Perkenalkan, saya dari tim kumpulbagi. Saya ingin tau, apakah kiranya anda berencana untuk mengoleksi files menggunakan hosting yang baru?
    Jika ya, silahkan kunjungi website ini www.kumpulbagi.com untuk info selengkapnya.

    Oh ya, di sana anda bisa dengan bebas mendowload music, foto-foto, video dalam jumlah dan waktu yang tidak terbatas, setelah registrasi terlebih dahulu. Gratis :)

    BalasHapus
  5. Mari bergabung bersama ASIANBET77.COM Disini kami menyediakan berbagai macam jenis permainan betting online, seperti Taruhan Bola Online, Casino Online, Togel Online, Sabung Ayam Online dan masih banyak lagi game taruhan online lainnya....

    Pendaftaran gratis tidak dikenakan biaya apapun juga, minimal Deposit sangat ringan, hanya dengan Rp 100.000 saja anda sudah bisa bergabung bersama kami. ASIANBET77.COM bekerja sama dengan bank lokal yakni BCA, MANDIRI & BNI. Sehingga memudahkan anda untuk bertransaksi bersama kami.

    Customer service kami yang Ramah dan Profesional akan siap membantu anda selama 24 jam full, ayo segera daftarkan diri anda bersama kami ASIANBET77.COM. Dan dapatkan promo2 menarik dari kami.untuk keterangan lebih lanjut silahkan hubungi CS kami :

    YM : op1_asianbet77@yahoo.com
    Wechat : asianbet_77
    sms center : +639052137234
    pin bb : 2B4BB06A

    BalasHapus
  6. lahir pada zaman batu ali :D .. lucu sekali dedenya alhamdulillah sehat walaupun sempat caesar :)

    BalasHapus

 
Support : Creating Website | LiterasiToday | sastrakecil.space
Copyright © 2011. Alfian Nawawi - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by sastrakecil.space
Proudly powered by LiterasiToday