Home » » Dongeng di Masa Kecil

Dongeng di Masa Kecil

Posted By Ivan Kavalera on Rabu, 13 Mei 2009 | Mei 13, 2009

Tidak semua bocah di negeri ini bernasib beruntung pernah ditidurkan oleh ibunya dengan dongeng pengantar tidur. Kenyataan perubahan telah di depan mata. Kesibukan orang tua merupakan salah satu sebab lunturnya tradisi dongeng mendongeng di lingkungan keluarga.

Tidak salah jika terdapat gerakan pemurnian untuk kembali ke masa kejayaan dongeng yang dilakukan oleh beberapa komunitas dongeng di Indonesia. Mungkin banyak dongeng versi televisi tapi tetap saja belum mampu menggantikan keberadaan dongeng murni. Dongeng tidak sesulit yang dibayangkan serta mudah untuk dipelajari. Banyak ibu-ibu di tanah air yang kebetulan tidak sempat mengenyam pendidikan tinggi. Sebahagian dari mereka malah buta huruf. Namun amat menakjubkan mereka mampu mendongeng dengan fasih, menarik dan teratur. Dongeng yang beragam itu mampu menghipnotis penikmatnya, yaitu anak-anak mereka yang memang membutuhkan sentuhan edukasi melalui cerita lisan.

Unsur pendidikan dalam dongeng sangat mudah terekam kuat hingga penikmatnya beranjak dewasa. Mulai dari kisah si Malin Kundang, Bawang Merah Bawang Putih hingga adukan fiksi-sejarah-islam semisal cerita Ali Bin Abi Thalib yang mempunyai kekuatan super. Perlukah modifikasi dongeng di dalam kenyataan perubahan saat ini? Mungkin belum perlu sebab komunikasi intens antara orang tua dan anak yang semakin menipis justru disebabkan oleh frekuensi tradisi mendongeng di dalam rumah yang semakin pudar. Tengoklah kampung kita,
bahkan mungkin dongeng telah hilang sama sekali.

Share this article :
Komentar

0 apresiator:

 
Support : Creating Website | LiterasiToday | sastrakecil.space
Copyright © 2011. Alfian Nawawi - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by sastrakecil.space
Proudly powered by LiterasiToday