Latest Post

Tampilkan postingan dengan label Literasi Bergerak. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Literasi Bergerak. Tampilkan semua postingan

Ikuti Lomba Cerita Budaya Desaku dari Kemendikbud

Posted By Redaksi on Sabtu, 25 Juli 2020 | Juli 25, 2020

 Desa dan budaya, dua kata yang selalu bagai dua sisi pada sebuah uang logam. Di sana terdapat entitas yang sekaligus identitas.Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia menggelar Lomba Cerita Budaya Desaku.

Dilansir dari laman desabudaya.kemdikbud.go.id, Jumat (24/7/2020), karya terpilih akan mendapatkan dana pemberdayaan masing-masing senilai Rp. 50.000.000. Karya terbaik dari 30 karya terpilih akan mendapat hadiah tambahan berdasarkan kategori narasi, foto, dan video terbaik.

 
Lomba Cerita Budaya Desaku ini merupakan lomba dalam bentuk tulisan narasi yang dilengkapi dengan foto dan video berisi tentang potensi budaya yang dimiliki oleh masing-masing desa.

Mengusung tema "Potensi Budaya Desaku dan Pengembangannya", dengan Persyaratan Peserta sebagai berikut:

  1. Warga Negara Indonesia
  2. Komunitas atau kelompok yang ada di Desa
  3. Berdomisili di desa setempat
  4. Satu desa diwakili oleh satu komunitas/kelompok
  5. Melampirkan surat izin/rekomendasi dari Kepala Desa
  6. Beranggotakan minimal 3 orang.

Karya Lomba Berupa narasi, foto, dan video tentang desa. Adapun substansi karya, keseluruhan karya menceritakan:

  1. Potensi budaya desa (sejarah/identitas, Objek Pemajuan Kebudayaan, dan Cagar Budaya).
  2. Pengelolaan budaya desa di masa sekarang.
  3. Pewarisan budaya desa bagi generasi penerus.

Ketentuan Karya secara umum:

  1. Karya orisinal dan bukan hasil plagiarisme dari sumber buku, artikel, atau naskah, baik yang berasal dari konten daring maupun luring.
  2. Konten bebas dari hal-hal yang mengandung disinformasi, ujaran kebencian, isu suku, agama, ras, dan antargolongan, serta pornografi.
  3. Konten belum pernah diperlombakan di dalam kompetisi lain maupun dipublikasikan di media sosial atau media massa.
  4. Panitia penyelenggara berhak atas pemanfaatan karya di kemudian hari
  5. Karya yang tidak sesuai ketentuan dan persyaratan tidak akan diikutsertakan dalam penjurian.
  6. Keputusan Dewan Juri tidak dapat diganggu gugat.
Ketentuan Teknis untuk narasi, foto, dan video:
  1. Narasi berupa teks maksimal 3500 kata.
  2. Narasi dikirimkan melalui laman khusus lomba ini.
  3. Foto wajib disertakan sebagai pelengkap narasi dengan ketentuan maksimal 10 disertai dengan keterangan (caption).
  4. Foto merupakan file digital dalam bentuk JPEG yang dapat diambil menggunakan kamera profesional maupun kamera ponsel pintar dengan ukuran file maksimal 2MB.
  5. Foto merupakan hasil karya sendiri. (diperbolehkan mencantumkan foto yang berasal dari arsip daerah jika karya berkaitan dengan sejarah desa dengan tetap mencantumkan sumber foto yang jelas dan dapat dipertanggungjawabkan)
  6. Video wajib diunggah di akun Youtube peserta dengan kualitas HD 1280 x 720 (720p). Panitia hanya menerima tautan youtube melalui laman khusus lomba ini.
  7. Video dapat dibuat menggunakan kamera profesional maupun kamera ponsel pintar dengan durasi maksimal 10 menit.
  8. Apabila ada percakapan dalam video yang menggunakan bahasa daerah disertakan teks terjemahan dalam bahasa Indonesia.
  9. Video yang diunggah wajib menggunakan judul “Cerita Budaya Desaku: (Nama Desa)”
  10. Peserta wajib mencantumkan tagar#ceritabudayadesaku, #budayasaya, dan #budayamaju pada deskripsi video di Youtube.
  11. Penggunaan musik di dalam video tidak melanggar Hak Kekayaan Intelektual, bebas royalti dan diutamakan menggunakan musik daerah setempat.

Kriteria Penilaian

  1. Substansi narasi, foto, dan video
  2. Karya dapat memberikan inspirasi untuk pemajuan budaya desa
  3. Alur penyampaian
  4. Bahasa dan ejaan
  5. Kreativitas Karya

Waktu Pelaksanaan, Pengiriman Karya pada 8 Agustus – 10 September 2020. Seleksi Administrasi 10 – 20 September 2020. Penjurian 10 – 30 September 2020. Pengumuman 1 Oktober 2020.

Untuk pengiriman karya, Panitia hanya menerima karya yang dikirimkan melalui web khusus lomba yang terdapat di laman desabudaya.kemdikbud.go.id. Pemenang Lomba akan diumumkan juga melalui laman yang sama.(*)

Editor: Alfian Nawawi

Cerita Ceria Duta Baca Sulsel di Taman Baca Tanjung Kahayya

Posted By Redaksi on Kamis, 23 Juli 2020 | Juli 23, 2020

Saban tanggal 23 Juli adalah "harinya" anak-anak Indonesia. Ya, Hari Anak Nasional. Banyak keseruan tercipta sepanjang hari ini di seantero Nusantara. Salah satunya di  Kampung Zakat Desa Kahayya, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, Kamis (23/7/2020).

Memperingati Hari Anak Nasional, Sahabat ZCD bersama Duta Baca Provinsi Sulawesi Selatan melakukan kunjungan dan kegiatan di  Taman Baca Tanjung binaan ZCD BAZNAS di Desa Kahayya.

Desa Kahayya merupakan Kampung Zakat inisiasi Kementerian Agama RI bersama BAZNAS dan LAZ melalui pemberdayaan masyarakat berbasis zakat.

Basmawati Haris, Sahabat ZCD Kampung Zakat Kahayya mengungkapkan, berbagai keseruan tercipta dalam kegiatan ini.

"Ada cerita ceria, games, berbagi donasi buku, dan cemilan untuk anak-anak. Tentu saja anak-anak senang mendapatkan cemilan gratis." tutur Basma.

Sekitar 30-an anak-anak diedukasi untuk terus gemar membaca buku, berdoa sebelum melakukan aktivitas, dan belajar untuk memiliki cita-cita. Kegiatan berlanjut dengan sesi lomba menghafalkan doa-doa pilihan sehari-hari. Satu persatu mereka tampil di depan teman-temannya.

Hadirnya Mobil Perpustakaan Keliling Provinsi Sulawesi Selatan kian menyemarakkan kegiatan. anak-anak langsung berkerumun. Mobil Perpustakaan tersebut menyediakan ratusan judul buku yang dapat dipinjam oleh anak-anak.(*)

 


Guru dan Siswa TK Pertiwi, Belajar dari Rumah dan Tetap Patuhi Protokol Kesehatan

Posted By Redaksi on Rabu, 22 Juli 2020 | Juli 22, 2020

Orang-orang  hebat bisa melahirkan berbagai karya bermutu. Tapi guru bermutu bisa melahirkan ribuan orang hebat. Dalam kondisi apapun, para guru tetap hadir untuk murid-muridnya.

Dalam masa pandemi, guru-guru di seantero tanah air menjadi akrab dengan pola mengajar daring atau dalam jaringan internet  maupun luring.atau luar jaringan seperti mengajar siswa di rumahnya.

Seperti yang dilakukan oleh Nur Janni, salah seorang guru TK Pertiwi di Kelurahan Tanete, Kecamatan Bulukumpa, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan.Lantaran beberapa siswa baru tidak sempat hadir di titik kumpul yang sudah dijadwalkan, Nur Janni berinisiatif mengunjungi rmah siswanya. Salah satunya adalah Ahmad Dihyah Alfian di Jalan Kopi Tanete. di rumah orangtua Dihyah juga terdapat  sebuah rumah baca, Pustaka RumPut.

Bagi bocah lima tahun yang akrab disapa Dihyah ini, hari ini merupakan kelasnya yang perdana. Dihyah sangat antusias mengikuti materi perdana yang disuguhkan "cikgu" (guru.red), meminjam istilah Dihyah untuk menyebut gurunya. Ibu guru memberikan materi belajar berdo'a, bernyanyi, berhitung, sampai melakukan pendekatan secara psikologis.

Meskipun Belajar dari Rumah (BDR)  namun para guru TK Pertiwi dan siswa-siswinya tetap mematuhi protokol kesehatan covid-19. Mereka menerapkan physical distancing, memakai masker, dan mencuci tangan dengan handsanitizer.(*)

Editor: Nurfathana S.



Teachers at Kindang Visit Student's Home to Teach

Posted By Alfian Nawawi on Kamis, 16 Juli 2020 | Juli 16, 2020

During the pandemic, active study at home continued in various regions of the country. Some of them can still follow the learning process with guidance and direction from the classroom teacher through virtual media applications. But of course not all Indonesian children can access the internet. One of them, like in Orogading Village, Kindang District, Bulukumba Regency, South Sulawesi, Republik Indonesia.  Internet signals that have not been stable or arise sinking become obstacles in the learning activities of students.

Teachers in Orogading Village took the initiative to visit students' homes. Usually there are three or four children who are neighbors. they gather in front of the house or terrace of one of the students. This is done so that students can continue to carry out learning as usual. Although learning is not as usual. They can't attend school yet.

Bhabinkamtibmas Orogading Village, Bripka Achmad Syarifuddin M., on Thursday (07/16/2020) saw activities like this and joined in accompanying the teacher and her students to study.

"I applaud the study of this model. The initiative of SD 57 Orogading teachers makes teaching and learning activities still enjoyable for students. Enthusiastic learning is still implementing health protocols," said Bripka Achmad Syarifuddin.(*)


Berenang di Samudera Puisi, Berenang di Samudera Ilahi

Posted By Alfian Nawawi on Rabu, 07 Agustus 2013 | Agustus 07, 2013

Inilah geliat sekumpulan anak muda penggila sastra dan salah satu penanda ingatan usia 11 tahun program Ekspresi di RCA 102,5 FM Bulukumba.

Pada Ahad malam, 4 Agustus 2013 pukul 20.30-23.00 Wita, Sekolah Sastra Bulukumba (SSB) bersinergi dengan Program Ekspresi RCA 102,5 FM menggelar hajatan sastra bertajuk "Tadarus Puisi Ramadhan" bertema "Berenang Di Samudera Puisi, Berenang Di Samudera Rahasia Illahi".

Acara ini disiarkan secara live dari pelataran studio RCA FM Jl Pepaya, No.1 Bulukumba melalui tiga media sekaligus, yaitu RCA 102,5 FM, RCA TV Online di http://www.rca-fm.com/ dan http://rcafm.listen2myradio.com/

Di tengah temaram cahaya beberapa obor, dua buah properti unik berupa radio tua dan vespa tua di depan panggung,  satu persatu santri dan santriwati SSB tampil membacakan puisinya penuh magis. Diselingi pembacaan puisi dari beberapa orang penonton dan dipandu oleh dua host, Andy Satria dan saya sendiri, Ivan Kavalera, suasana semakin mencair dan penuh keakraban ketika pelataran RCA semakin ramai oleh para penonton. Suasana semakin meriah ketika salah seorang pendengar RCA bernama Tantri Wimayoga menelepon dan ikut membacakan puisi.


Salah seorang santri SSB, Try Juanda mengungkapkan bahwa sastra seharusnya merakyat dan berhasil ditunjukkan melalui kegiatan tersebut.
"Setiap perubahan besar di dunia pada dasarnya tidak alpa dari peranan puisi," katanya, Selasa (6/8/2013).

Dewi Arlianti Daeng Makarra, salah seorang santriwati SSB menambahkan, puisi berhasil membuktikan bahwa puisi dapat dinikmati oleh berbaga kalangan. 
"Terbukti kegiatan tersebut dipadati penonton dan didengarkan banyak wara masyarakat. Bukan hanya di Bulukumba tapi juga di berbagai belahan dunia," jelasnya.

Kegiatan Tadarrus Puisi Ramadhan SSB didukung pula oleh Laskar Kelor, Malewa, Butiq Dhika Pandawa, Cempaka Fans Community (CFC), Warkop Teras Bambu dan Temanta' Semua. Selain menghadirkan para pesastra tanah air dan internasional, kegiatan ini juga diikuti oleh umum yang ingin tampil membaca puisi. Beberapa peserta dari luar SSB yang turut tampil baca puisi di antaranya, Edy Manaf (Wakil Ketua DPRD Bulukumba), Arie MD (Ketua CFC) dan Anto, seniman dan pemilik Warkop Teras Bambu.

Nampak hadir pula di tengah penonton, para pesastra Bulukumba di antaranya Anis Kurniawan, seorang cerpenis. Tadarrus puisi berakhir klimaks dengan penampilan penutup dari Direktur SSB, Andhika Daeng Mamangka didampingi aksi teatrikal putranya di sampingnya yang masih berusia satu tahun. (*)

Sumber: RCA FM 
 
Support : Creating Website | LiterasiToday | sastrakecil.space
Copyright © 2011. Alfian Nawawi - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by sastrakecil.space
Proudly powered by LiterasiToday