
Buku pertama Djenar yang berjudul "Mereka Bilang, Saya Monyet!" telah cetak ulang sebanyak delapan kali dan masuk dalam nominasi 10 besar buku terbaik Khatulistiwa Literary Award 2003, juga diterbitkan dalam bahasa Inggris.
Cerpen “Waktu Nayla” adalah Cerpen Terbaik Kompas 2003, yang dibukukan bersama cerpen “Asmoro” dalam antologi cerpen pilihan Kompas itu. Cerpen “Menyusu Ayah” menjadi Cerpen Terbaik 2003 versi Jurnal Perempuan dan diterjemahkan oleh Richard Oh ke dalam bahasa Inggris dengan judul “Suckling Father” untuk dimuat kembali dalam Jurnal Perempuan versi bahasa Inggris, edisi kolaborasi karya terbaik Jurnal Perempuan.
Nayla adalah novel pertama Djenar yang juga diterbitkan oleh Gramedia Pustaka Utama. Bukunya yang termasuk fenomenal berjudul Cerita Pendek Tentang Cerita Cinta Pendek, sebuah kumpulan cerpen.
Buku keduanya yang fenomenal sebab banyak menuai kritik dari kaum moralis, Jangan Main-main (dengan Kelaminmu) meraih sukses dan cetak ulang kedua hanya dua hari setelah buku itu diluncurkan pada Februari 2005. Kumpulan cerpen berhasil ini meraih penghargaan 5 besar Khatulistiwa Literary Award 2004.
Perempuan penulis yang eksotik ini membuktikan dua hal menarik dalam dirinya. Pertama, dia menulis karena ada desakan kuat untuk menulis. Kedua, Perempuan pengarang ini memang luar biasa, pengalaman hidupnya yang tidak “menguntungkan”, lahir dari keluarga perceraian, namun dia sangat bersyukur mampu merefleksikan pengalaman “kecilnya” ke dalam teks. Bahkan, dalam pengakuannya di sebuah majalah ibukota pada Oktober 2003, Djenar menuturkan bahwa pengungkapan seksualitas dalam karya-karyanya itu adalah buah pengalaman masa lalunya. Karya-karyanya yang berani membuat penulis perempuan ini sering dimaki sekaligus dicintai.
Djenar memiliki gaya yang khas di setiap tulisannya. Lugas, berani, penuh makna. ya, saya sempat membaca beberapa cerpennya.
BalasHapusSalam budaya.
sebuah pendalam arti kehidupan...senang baca berulang2...salam.
BalasHapusSaya sering mendengar tentangnya tapi belum sempat baca karyanya ,Djenar memang berani dan terkesan seronok tapi sarat makna .Menurut yang sudah membaca karyanya sih begitu.
BalasHapuspostingan yang menarik kawan,jadi pengen baca "jangan main2 dengan kelaminmu"
BalasHapusJhenar, novelnya lumayan tp aku lbh sk novel2nya dee dan ayu utami. Van facebook ku add ya!
BalasHapusjdenar 2 gaya yang khas
BalasHapusAku belum pernah baca bukunya, judulnya menimbulkan daya tarik tersendiri, jadi ingin baca isinya!
BalasHapusBelum pernah nih baca karyanya.
BalasHapusmas Ivan, ada pesta di rumahku. Datang ya! Ada souvenir jg loh...
Djenar, memang penulis unik dan apa adanya. Darah seni dari sang ayah juga ibu mengalir kuat padanya. Rekam jejak yang manta[p van, seperti biasa.
BalasHapusmemang hebat Djenar itu.
BalasHapusbelum pernah baca karyannya daeng tapi kayaknya jadi penasaran deh setelah baca postingan ini terimakasih sudah berbagi
BalasHapusYg ini saya belum baca. Tapi entah kenapa saya lebih senang membaca yg lain saja ^_^
BalasHapuspa cabar sahabat
BalasHapuslama tak mampir
wah.blue dah nonton serta baca lho dari novel ini
salam hangat selalu
Djenar memang hebat dalam bekarya
BalasHapusSalut buat djaenar.tp sayang saya blm pernh menbaca karyanya.jd pengen baca..
BalasHapusada award ni sob ambil ya
BalasHapussalah satu wanita multitalenta yg kita punya..
BalasHapusJudulnya mengundang untuk membacanya.
BalasHapusSayang..belum baca novelnya, sepertinya menarik dan bikin penasaran...
BalasHapusTulisan2nya menggugah, inspiratif dan lain dari pada yang lain... keren!
BalasHapus