Novelis Ramli Palammai akhirnya bersedia hadir di studio RCA untuk ditodong beberapa pertanyaan. Saya mengintervieunya sekitar 40 menit di program Ekspresi, edisi Minggu 10 januari 2010. Direktur p3i Press Makassar, Andhika Mappasomba, selaku pihak penerbit turut mendampingi. Andhika yang juga salah seorang sastrawan Bulukumba membacakan beberapa prosa lirik romantik dalam sesi pembacaan karya sastra.

Di salah satu halaman novel pertamanya, Ramli mengutip sebuah puisi yang dicuplik dari karya Andhika Mappasomba. Yang menjadi penanda ketegasannya dalam menulis tersingkap keluguan berupa rasa gerah terhadap gaya kepenulisan novel tanah air yang dianeksasi oleh kepentingan industri penerbitan semata. Satu hal yang justru dimusuhinya dan perlawanan itu terungkap jelas dalam novel Aku Di Sebuah Novel.
Tapi terlanjur sebuah titik rasa yang berbeda telah dituangkan Ramli ke dalam bejana sastra tanah air. Selama 10 tahun terakhir, ini adalah novel yang pertama ditulis oleh manusia Bulukumba. Sekitar 20 tahun lalu, sebenarnya juga pernah terbit novel anak-anak berlatar sejarah revolusi fisik berjudul Bulukumba Membara yang ditulis oleh Fahmi Syarif.
Di akhir wawancara, Ramli menjanjikan, Aku Di Sebuah Novel dapat diperoleh di toko-toko buku di semua kota besar di Indonesia dalam waktu dekat ini. Distribusinya sementara mulai dilakukan.
Kepada semua sahabat blogger. Saya mohon maaf yang sebesar-besarnya. Berhubung dalam minggu ini ada sebuah aktivitas yang cukup menyita waktu, maka terpaksa BLOGWALKING rutin ke tempat sahabat-sahabat tidak dapat saya lakukan untuk sementara. Insya Allah, jika sudah ada waktu luang maka saya akan berkunjung balik ke blog para sahabat sekalian. Terimakasih.
BalasHapusHmmmm....novelnya ada ga ya di Jatim?! Penasaran sama postingan mas ivan. Ramli Palammai, selamat singgah d RCA.
BalasHapusGo RCA!!! Go Sastra Radio!!!
Sayang ya ,tak dapat mendengarkan acara ekspresi diRCA,sepertinya seru wawancaranya.
BalasHapus*Gak apa-apa kok mas ivan,selesaikan saja dulu kesibukannya.Nanti setelah semuanya sudah selesai baru BLOGWALKING kembali...
Rekam jejak sekaligus promosi ya van. tapi mantap neh. kalau ada di toko buku, di Palembang, insyaallah saya beli deh. Salam buat sang Ramli.
BalasHapusmantap Van... ternyata kita punya novelis lokal yang handal...
BalasHapusmakasih banyak sudah mengenalkannya disini.
Aku juga akhir2 ini jaran BW sobat, disamping karena koneksi., Juga karena rutinitas kerja.
Mantap ini..,
BalasHapusMudah-Mudahan nanti novelnya bisa booming.., biar ada juga sastrawan Sulawesi yang terkenal..,
Mas Ivan ni konsisten banget sama sastra, salut deh... selalu bisa mendapatkan artikel tentang sastra.
BalasHapusWah novelis... wuahahaha, semoga novelnya laris di pasaran... amin...
BalasHapuswaduh g paham nih maksudnya sob
BalasHapusSemakin yakin saya bahwa banyak sastrawan muda berbakat lahir di Bulukumba. Salah satunya mas Ramli ini. Novel keduanya tebel amat. Nah yang pertama ini tebal juga gak?
BalasHapusKalau saya cari buat bacaan anak-anak SMP, berat gak, Van?
Terima kasih infonya ya
maksudnya tentu saja bukan berat karena tebalnya, tapi berat isinya (terutama buat anak SMP). Mohon inputnya, terimakasih ...
BalasHapuskita semua maklum Van semoga berhasil ya kesibukannya
BalasHapusNovelisnya masih muda... jadi penasaran jugamau abca karyanya nih.
BalasHapusasiiikkk nanti bisa lihat bukunya di toko buku..
BalasHapusnovelnya bisa sampai kekotaku ya... Thanks reviewnya...
BalasHapusmakasih Mas, info Novelnya... moga sukses.
BalasHapus