
Gerakan ini mengangkat seni rakyat, alam dan kebiasaan, serta menganjurkan epistemologi yang didasarkan pada alam, termasuk aktivitas manusia yang dikondisikan oleh alam dalam bentuk bahasa, kebiasaan dan tradisi. Ia dipengaruhi oleh gagasan-gagasan Pencerahan dan mengagungkan medievalisme serta unsur-unsur seni dan narasi yang dianggap berasal dari periode Pertengahan. Nama "romantik" sendiri berasal dari istilah "romans" yaitu narasi heroik prosa atau puitis yang berasal dari sastra Abad Pertengahan dan Romantik.
Ideologi dan kejadian-kejadian sekitar Revolusi Perancis dan Revolusi Industri dianggap telah mempengaruhi gerakan ini. Romantisisme mengagungkan keberhasilan-keberhasilan dari apa yang dianggapnya sebagai tokoh-tokoh heroik dan seniman-seniman yang keliru dipahami, dan yang telah mengubah, masyarakat. Ia juga mengesahkan imajinasi individu sebagai otoritas kritis yang memungkinkan kebebasan dari pemahaman klasik tentang bentuk dalam seni. Dalam penyampaian gagasan-gagasannya gerakan ini cenderung untuk kembali kepada apa yang dianggapnya sebagai keniscayaan sejarah dan alam.
Bicara mengenai perubahan, sastra mestinya berusaha menggambarkan realitas dalam karya dengan cara mempertanyakan persoalan-persoalan yang tidak selesai dalam ranah politis dan mencoba menawarkan jalan, meski tidak harus. Upaya-upaya semacam ini perlu karena sejarah kadangkala sangat dekat dengan kekuasaan. Untuk mendeteksi hal-hal yang luput atau sengaja dihilangkan oleh rezim adalah tugas sastrawan.
Gelagat ini menunjukkan bahwa sastra memiliki harapan besar pada generasi muda kita. Tapi generasi yang dimaksud mungkin masih memerlukan perdebatan dan pertanyaan, “Apakah mereka memang telah lahir?”
kita harus melahirkannya dengan penuh perjuangan dalam bidang itu kawan.
BalasHapussalam sastra dalam hujan
Lawan!
BalasHapusSalam
BalasHapusTerus berjuang kawan, generasi itu harus dilahirkan dan harus tetap ada..
Satu lagi kawan revolusi harus diperjuangkan...
Salam kawan
salam sobat
BalasHapustetap semangat,agar sastra dan seni kian maju.
semoga harapan untuk generasi muda penerus bangsa akan terwujud.
selamat pagi,..semoga semua harapan untuk bangsa,negara,dan kemajuan sastra terwujud nyata.
BalasHapussastra berada dibalik perkembangan bangsa...
BalasHapustapi jauh dari politik busuk.
betul bang sastra dan seni memang saling berkaitan dalam perkembangan suatu bangsa....!
BalasHapusTanpa Sastra dan seni, hidup terasa kaku
BalasHapussebuah kajian baru bagi aku .. :) terus berkarya yaaa.. :D
BalasHapusBerkunjung dan Membaca...... ;)
BalasHapusSetuju. Sastra, sebagaimana bidang lain, adalah sebuah cara mengungkjapkan aspirasi.
BalasHapusMembaca tulisan ini saya jadi ingat puisi-puisi Wiji Thukul. Yg sering jadi pembakar semangat mahasiswa yg sedang turun ke jalan...
BalasHapusSastra oh sastra
BalasHapusbukan suatu hal yang mustahil sastra dan seni akan menjadi pedang yang runcing yang bisa menghasilkan revolusi
BalasHapuskadang seni bisa lebih gamblang dalam mengemukakan sesuatu hhe.....
BalasHapus