Bismillah. Bersama tiga orang senior sekaligus kawan yang luar biasa: Anis Kurniawan, Andi Mahrus, Abdul Haris kami berempat mulai melakukan gerakan kecil-kecilan dimulai sejak satu tahun lalu. Sebuah perjalanan yang cukup panjang dan melelahkan. Prosesnya menghabiskan cukup banyak energi.
![]() |
Ilustrasi |
Selama hampir satu tahun, kami berusaha mengumpulkan bahan-bahan lisan cerita rakyat yang tercerai berai kemana-mana. Bahan-bahan lisan itu sebahagian besar hanya menyisakan materi yang jauh dari utuh.
Kami harus memulainya dari metodologi sederhana seperti wawancara di kampung-kampung, pengembaraan mencari literatur-literatur kuno yang nyaris sudah tanpa sisa, hingga merekonstruksi imajinasi yang tercecer.
Kami harus memulainya dari metodologi sederhana seperti wawancara di kampung-kampung, pengembaraan mencari literatur-literatur kuno yang nyaris sudah tanpa sisa, hingga merekonstruksi imajinasi yang tercecer.
Pada akhirnya, kami berhasil mengumpulkan 16 cerita rakyat asli Bulukumba, Sulawesi Selatan. Alhamdulillah, saya sendiri diberi kesempatan oleh Allah SWT mengumpulkan sepuluh cerita rakyat. Kawan-kawan dalam tim kecil ini juga memberikan kepercayaan kepada saya untuk menggarap ilustrasinya. Kemudian semua bahan lisan dan ilustrasi itu dipindahkan ke dalam bentuk teks. Proses ini memakan waktu selama tiga bulan.
Akhirnya, dengan melalui proses pemilah-milahan yang sangat sulit, jadilah dua belas cerita rakyat Bulukumba kami kumpulkan. Teman yang bertindak sebagai editor lalu melakukan proses penyuntingan selama satu bulan. Sebahagian besar cerita rakyat tersebut agak panjang jika dipindahkan ke dalam bentuk bentuk teks. Kami harus memperpendeknya agar mudah dikonsumsi anak-anak nantinya. Kami pun mesti merancangnya agar orang dewasa bisa ikut menikmatinya.
Akhirnya, dengan melalui proses pemilah-milahan yang sangat sulit, jadilah dua belas cerita rakyat Bulukumba kami kumpulkan. Teman yang bertindak sebagai editor lalu melakukan proses penyuntingan selama satu bulan. Sebahagian besar cerita rakyat tersebut agak panjang jika dipindahkan ke dalam bentuk bentuk teks. Kami harus memperpendeknya agar mudah dikonsumsi anak-anak nantinya. Kami pun mesti merancangnya agar orang dewasa bisa ikut menikmatinya.
Setelah itu, kami berpikir lagi untuk melanjutkan gerakan kecil ini dengan sebuah hajatan. Hajatan inilah yang sengaja dikaitkan dengan "World Story
telling Day" atau "Hari Mendongeng Sedunia" 6 Maret 2013.
Beruntung ada sponsor yang mau membantu kami. Kami menggandeng Penerbit P3i Press Makassar, P3i Intermedialine, Bank Rakyat Indonesia (BRI)
Cabang Bulukumba dan RCA 102,5 FM Bulukumba menggelar "Lomba Mendongeng Antar Sekolah Dasar Se-Kabupaten Bulukumba".
Insya Allah dan tolong doakan kami agar kedua belas cerita rakyat daerah Bulukumba itu segera dapat kami persembahkan dalam bentuk sebuah buku antologi cerita rakyat Bulukumba yang juga dapat dinikmati di seluruh penjuru republik ini. Di samping itu kami memang memproyeksikannya untuk menjadi bahan muatan lokal di semua sekolah dasar di Bulukumba. Semoga bisa menjadi sekumpulan teks yang bermanfaat bagi semua, terkhusus anak-anak. Amin Ya Rabb.
nguraki ntu, rindu dan akhirnya bisa kembali berkunjung ke blog ini blog yang menyimpan banyak rindu dan pernak-pernik di masa lalu
BalasHapusKunjungan malam Mas Ivan, bagus artikelnya. Mengasah anak tuk mengekspresikan daya ingatnya untuk mendongeng atau bercerita.
BalasHapusmet weekend. siap siap
BalasHapusWah salut banget deh dg upayanya mengumpulkan bahan2 cerita rakyat sekaligus mengadakan lomba mendongeng.
BalasHapusSemoga acaranya lancar ya... Good luck..
Waahhh...... seneng banget bisa mampir lagi kesini setelah lamaaaa banget ya?
BalasHapusApa kabar Bang? Masih aktif berkutat dg karya sastra ya?
saya suka dongeng, saya suka cerita anak dan cerita dari anak-anak :)
BalasHapusMenarik sekali gan artikelnya
BalasHapusNice blog kawand
BalasHapusmenarik sekali,,,,
BalasHapusGimana kabar bro? sudah terbitkah kumpulan dongengnya?
BalasHapus