Latest Post

Festival Dato Tiro 2015

Posted By Alfian Nawawi on Sabtu, 17 Januari 2015 | Januari 17, 2015


Salah satu dari tiga penyebar agama Islam di Bulukumba, Dato Ri Tiro serasa hidup kembali dalam nafas dan jiwa anak-anak muda dan masyarakat Bulukumba melalui Festival Dato Tiro 2015.  


Festival Dato Tiro 2015 di Pantai Samboang Kecamatan Bontotiro Kabupaten Bulukumba Sulawesi Selatan digelar selama dua hari, 1-2 Februari 2015. Beberapa ajang yang akan diusung dalam hajatan seni budaya ini antara lain Fashion Show Islami, Lomba Dayung Sampan, Lomba Kuda Paddereq, Lomba Sastra Islami dan lain-lainnya. 

Informasi dari pihak panitia, rencananya hajatan seni budaya ini juga akan diwarnai dengan deklarasi Kampung Sehat Bebas Narkoba oleh Biro Napsa Propinsi Sulsel oleh Gubernur Sulawesi Selatan. 

Festival Dato Tiro terselenggara atas kerjasama Sekolah Sastra Bulukumba, DPD KNPI Bulukumba dan Pemuda Pancasila. Menurut Andhika DM, salah seorang panitia menjelaskan bahwa pada 1 Februari tepatnya ba'da Isya, akan ada pagelaran sastra dari seniman sastra, dari dalam dan luar Bulukumba membacakan puisi di tepi Pantai Samboang Bulukumba.
."Festival Dato Tiro terbuka untuk umum. Jadi, jangan ketinggalan. Siapkan tenda bagi anda yang senang berkemah, dan mari kita bicarakan cita-cita, gagasan dan kebaikan," kata Andhika.(*)

Buku Inspiring Bulukumba Lahir dari Sebuah Metamorfosa

Posted By Alfian Nawawi on Minggu, 16 Maret 2014 | Maret 16, 2014

Sekali waktu, termInspiring Bulukumba” menjalari benak saya pada awal tahun 2011. Sebuah realitas, tidak terdapat satupun referensi teks tentang biografi tokoh-tokoh penting di Bulukumba.

Kerisauan pun berlanjut dan memunculkan ide InspiringBulukumba” harus menjadi sebuah program talkshow di Radio Cempaka Asri (RCA) 102,5 FM Bulukumba. Dengan bantuan teman-teman penyiar, dan saya dipercayakan sebagai host, program talkshow  tersebut berhasil menghadirkan belasan tokoh Bulukumba secara berkala dengan konsep utama berupa pemaparan kisah hidup mereka yang inspiratif. Respon pendengar sangat bagus dan ditandai dengan rating tinggi. Stagnasi yang dialami program tersebut di tahun 2013 lantaran kebijakan manajemen ternyata mengawali ide baru. “Inspiring Bulukumba” harus bermetamorfosa menjadi sebuah buku.
  

 

Asumsi awal saya, kumpulan rekam jejak ini bukan semacam rujukan final yang permanen. Buku ini masih membutuhkan penyempurnaan dari siapapun di waktu-waktu  yang lain. Masih banyak tokoh lainnya yang belum sempat dimasukkan ke dalam daftar, di antaranya Dharsyaf Pabottingi, Prof. Dr. Kulla Lagousi dan Sulaiman Mappiasse. Namun sebagai langkah kecil, semestinya dapat membuka mata kita bahwa Bulukumba adalah juga gudangnya orang-orang yang luar biasa. Bahkan saya sempat membayangkan Inspiring Bulukumba II, dan seterusnya.

     Sebuah hal unik terjadi, sebagian besar tokoh dalam buku ini ternyata datang dari ‘wilayah literasi’ yang semakin menguatkan asumsi bahwa sesungguhnya Bulukumba merupakan gudang literasi.

      Alhamdulillah, Allah mengizinkan buku ini sebagai buku saya yang keempat. Buku pertama: Rumah Putih; Antologi Puisi Serumah. Buku kedua: bersama 88 penulis lainnya dalam "Ahyar Anwar Yang Menidurkan dan Membangunkan Cinta: Sebuah Obituari." Buku ketiga: bersama puluhan cerpenis lainnya, cerpen saya "Perempuan Bertanduk Api" dimuat dalam buku antologi cerpen "Love Never Fails".

     Bismillahirrahmanirrahim. Melalui buku saya yang keempat ini, untuk pertama kali di wilayah literasi, saya  menggunakan nama asli: Alfian Nawawi. (*)



 
Support : Creating Website | LiterasiToday | sastrakecil.space
Copyright © 2011. Alfian Nawawi - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by sastrakecil.space
Proudly powered by LiterasiToday