Pada edisi minggu lalu tamu program Ekspresi adalah Ismail, seorang guru muda di SMKN 5 Bulukumba. Kali ini edisi siar hari Minggu 22 Maret 2009, lagi-lagi seorang guru muda baca puisi di program Ekspresi RCA. Namanya M. Azzam J. Pemuda berkacamata minus ini seorang pendidik di SMKN 2 Bulukumba.
Puisi-puisinya sempat dibacakan oleh beberapa orang siswa-siswinya pada malam Deklarasi Bulukumba Kota Penyair beberapa waktu lalu.
M. Azzam J. membacakan berturut-turut tiga buah puisi karyanya secara live di studio. Salah satu puisi khusus didedikasikan buat seorang gadis bernama Rindung Bulan, sahabatnya yang berulang tahun ke-26 tepat hari ini.
Ketika diinterview seputar obsesinya "berkesenian" di tengah dinamisme dunia pendidikan, terungkap pemikiran pemuda nyentrik ini bahwa seni khususnya sastra bisa menjadi gelembung besar dalam pendidikan. Tergantung nuansa dan arus yang ditawarkan oleh pendidik kepada anak didiknya. "Seni pada hari ini bisa menjadi arus pergerakan positif yang tidak tampak secara langsung dalam dunia pendidikan tapi 'rasa' yang dibawanya mampu mewarnai pelbagai bentuk edukasi," ujarnya.
Puisi-puisinya sempat dibacakan oleh beberapa orang siswa-siswinya pada malam Deklarasi Bulukumba Kota Penyair beberapa waktu lalu.
M. Azzam J. membacakan berturut-turut tiga buah puisi karyanya secara live di studio. Salah satu puisi khusus didedikasikan buat seorang gadis bernama Rindung Bulan, sahabatnya yang berulang tahun ke-26 tepat hari ini.
Ketika diinterview seputar obsesinya "berkesenian" di tengah dinamisme dunia pendidikan, terungkap pemikiran pemuda nyentrik ini bahwa seni khususnya sastra bisa menjadi gelembung besar dalam pendidikan. Tergantung nuansa dan arus yang ditawarkan oleh pendidik kepada anak didiknya. "Seni pada hari ini bisa menjadi arus pergerakan positif yang tidak tampak secara langsung dalam dunia pendidikan tapi 'rasa' yang dibawanya mampu mewarnai pelbagai bentuk edukasi," ujarnya.