Sebahagian besar orang menulis di buku harian, blog, maupun status di facebook dan twitter. Ajaib, ternyata mereka tidak menyadari bahwa selama ini mereka justru telah menulis begitu banyak esai. Meski mereka tidak meniatkan tulisan itu sebagai esai. Rujukan yang lazim, esai lebih sering diartikan sebagai sebuah tulisan bergaya prosa. Isinya singkat dan mengekspresikan opini subjektif penulisnya.
Pengaruh esai mungkin lebih bisa dijelaskan. Esai cenderung lebih mengamalkan penalaran lateral karena esai cenderung tidak analitis. Bentuknya acak. Gaya penulisan yang kadang melompat-lompat dan provokatif. Sebab, esai menurut makna asal katanya adalah sebuah upaya atau percobaan yang tidak harus menjawab suatu persoalan secara final, tetapi lebih ingin merangsang pembaca untuk turut berpikir walau hanya sejenak. Setelah itu pembaca bebas untuk melupakan pengaruh sebuah esai atau sebaliknya mengantonginya berlama-lama dalam benak.
Di Indonesia bentuk esai dipopulerkan oleh HB Jassin, Sang Paus Sastra Indonesia, melalui hasil analitisnya mengenai karya-karya sastra Indonesia yang kemudian dibukukan empat jilid dengan judul Kesusastraan Indonesia Modern dalam Kritik dan Esei (1985). Tapi alhasil seorang HB Jassin pun konon tak kunjung bisa menerangkan rumusan esai sampai beliau wafat.
referensi:
Guide to Writing a Basic Essay, Index of Literary Terms
Esai sastra Indonesia, Teori & Penulisan, Antilan Purba, Penerbit Graha IlmuGuide to Writing a Basic Essay, Index of Literary Terms
Bersambung (..sejarah dan panduan dasar menulis esai)
Saya menulis mengalir begitu saja tanpa tahu jenis tulisan nya termasuk kategori yang mana.Tapi setelah membaca artikel disini jadi tahu tentang istilah sastra.
BalasHapus*Kayaknya pertama nih :)
Sebahagian besar tulisan mbak Latifah digolongkan esai, opini, mutiara kisah, prosa lirik, puisi dan resensi hati. Mantap.
BalasHapusEsai, asoi, asik. hehe. Tiba akhirnya.... Belajar nulis dan bersastra ria lewat radionya mas ivan. Sukses bro!
BalasHapuswaduh, buwel belum bisa bikin esai keknya... ;-)
BalasHapusinyong yang penting nulis,ngga tahu itu esai atau bukan,tapi trimakasih artikelnya inyong jadi tambah pengetahuan
BalasHapusartikel yang menarik, kalau punya saya yang gado-gado ini masuk kategori mana? maklum banyak inginnya!
BalasHapusKalau saya sih nggak pernah nulis esai. Saya lebih sering nulis pilihan berganda dan menjodohkan.. :-D
BalasHapusLha tulisan Ivan ini apa disebutnya catetan kaki? Perasaan masuk esai juga deh..
oh...gitu ya....ternyata menulis update di FB dan lainnya termasuk esai...wah, berarti banyak orang yang gak nyadar dengan keahlian menulis mrk...
BalasHapusThanks infonya...
Mengenai blognya ini, blh di bilang cukup berat 295.89 Kb di jaga jangan sampe 300 kb, krn gak semua visitor mau menunggu lama untuk membuka sebuah website....
Dilangsingin lagi ya berat blognya, jgn biarkan visitor lari meninggalkan website sobat...sayang...
Daku baru ngerti klo esai itu gmn. sering dengar esai tp ga pernah ngerti maknanya, apa lgi bentuknya. mungkin sering ditemui, tp dakunya aja yang dodol. hehehe..
BalasHapusmas memang ahli dalam hal ini yach...jayoo terus anak bangsa...
BalasHapusSaya baru tau sekrang lho mas... Waktu sekolah saya tidak pernah disinggung. nice inpo sob..:D
BalasHapusselama ini aku nulis apa jenisnya ya?? *pikir2*
BalasHapuskalo tulisannya rfi digolongkan yang mana ya??? aku sih kalo nulis ya nulis aja.. sesuai dengan keinginan dan ngalir gitu aja.. gak mikri yang macem2 tentang golongan tulisan apa..
BalasHapuslha, tulisanku masuk apa dong?
BalasHapusklo aku awalnya nulis mengalir apa adanya juga sob, tapi belakangan ini aku menulis diblog dengan menggunakan optimasi agar lebih mudah terindeks oleh Googl, walaupun begitu aku tetap berusaha menggunakan bahasa yang friendly dan enak dibaca oleh teman2 yang lain. thank
BalasHapussaiia klu disuruh nulis essei, pasti jatuh jatuhnya ngaco mbleber kemana-mana :(
BalasHapuskalau tulisan saya tergolong apa urang tolong diterangkan yah apa bisa dibilang tulisan
BalasHapusSaya suka essay- essaynya Cak Nun.
BalasHapusEsay-esay dari penulis besar sedikit banyaknya pasti mempengaruhi pola pikir masyarakat, walu juga sedikit ada unsur subyektifnya.
makasih memberi gambaran tentang esai nya
BalasHapuskalo sayah asal nulis aje.. wajar jika pelajaran bahasa EndonesiaH sayah jelek :(
BalasHapusmakasih tuk pemberitahuan lewat post ini
BalasHapussalam hangat dari blue
p cabar bang
bang ini blue yg menyeleneh sesuai dengan ke art blue banget
BalasHapussalam dalam kehangatan musim
aq sependapat sama sahabat Latifah Hizboel aq kalau nulis mengalir gt aja, d manapun aq berada kalau aq lago mood buat nulis y aq akan tulis meskipun cuma 2 atw 3 baris kata aja, kalau d kumpulin dikit2 lama jadi bukit
BalasHapusesay adalah awal mula sarana saya menulis..hingga akhirnya saya bisa bekerja di salah satu surat kabar....namun sayang kini saya sedang chek out dari tempat kerja jadi suka ulis asal2an sebagai wujud keputus asaan..maap klo jarang bewe ya....moga ga menyurutkan niat untuk mampir ke secret of trifle :)
BalasHapustulisan ku yg asal2an.asal ingat tulis...bingung deh masuknya katagori apa y....
BalasHapusharus ada sukarelawan yang berkenan mengunjungi HB. Jassin, untuk mengobati rasa penasaran penggila sastra tentang esai,
BalasHapusada yang berminat ?