-catatan kecil buat sahabatku, dhea. lalu dhea menyebut ini sebagai prosa romantik yang terakhir.
ia perempuan di bawah pohon pinus. perempuan yang pernah bermimpi menelan bulan. si jabang bayi kini terasa menendang-nendang dinding perutnya. sebagaimana para perempuan lainnya yang menunggu kelahiran bayi dari buah cintanya, perempuan itu merasakan hatinya bertambah cantik. ia memulai pagi dengan embun yang berbutir-butir di atas rumput halaman rumah. ia menyudahi senja dengan angin dari arah pantai. sebenarnya ia hanya berusaha menangkapi angin dan siluet kenangan tepat di keningnya.
perempuan yang pernah menelan bulan dalam salah satu mimpinya. perempuan yang menangkapi angin dalam kenangan. ia menemukan tubuhnya sendiri di waktu lampau berputar-putar di depan cermin dalam kamar. ia baru saja mengetahui aroma tubuh seorang lelaki yang sesungguhnya. ia mengingat wajah, nama dan segala apa yang terdapat dalam diri lelakinya melebihi ingatan dan perhatiannya terhadap musim, bunga dan pohon pinus di halaman rumahnya. ia selalu berharap wajah lelakinya tiba-tiba muncul dari jendela kamar yang selalu dibiarkannya terbuka hingga separuh malam. tetapi lelaki itu tidak pernah datang. lelaki yang menjadi rahasia terbesar dalam lipatan-lipatan hatinya. lelaki yang ternyata tidak akan pernah datang dari balik jendela kamar di masa lalu maupun mengetuk di pintu rumahnya di masa depan. kecuali ia hanya seorang lelaki yang pernah berhasil menitipkan benih cinta ke dalam rahimnya.
tidak lama lagi buah hatinya akan lahir ke atas bumi. sejak perempuan itu mengerti tentang kehidupan baru kali ini ia merasa yakin bahwa wajahnya juga purnama. ternyata si jabang bayi kini menyita begitu banyak ruang-ruang dalam cintanya. ia tidak peduli jika bayinya nanti adalah juga lelaki. ia perempuan yang menemukan tubuhnya sendiri sekali lagi di waktu lampau. tapi di bawah pohon pinus ia masih menangkapi angin dari arah pantai.
bulukumba, tanggal yang tak tercatat di 2005
ilustrasi: award dari Kang Enes
hiks...hiks...hiks...terharu gw...
BalasHapuspuisi yang menyentuh hati mas...
BalasHapuslelaki yang menjadi rahasia terbesar dalam lipatan-lipatan hatinya...siapa tuh mas
BalasHapusduh jahat ya lelaki itu, kok tega ya... :-(
BalasHapusMasih beruntung wanita itu masih mengisi cinta diruang-ruang hatinya, dalam kenyataan..banyak wanita2 seperti itu menutup ruang hatinya untuk mencintai buah dari benih cinta yang ditanam makhluk tak bertanggung jawab.
BalasHapusSangat menyentuhku, semoga banyak hikmah dibalik kisah perempuan tersebut.
BalasHapusKisah mantap. Mengingatkan pada "Perempuan Penangkap Angin" saya. Sudah ngupi belum van....?
BalasHapusPohon pinus menjadi saksi, biarkan wanita itu terus menangkapi angin, namun apa yang terjadi bila pohon pinus telah berganti dengan negeri dongeng kemana wanita berlindung untuk menangkap angin
BalasHapussemoga bayinya bisa membahagiakan dia selalu, meski sang ayah entah dimana
BalasHapusMirip kisah Maria yang melahirkan Nabi Isa di bawah pohon zaitun.Subhanallah ada juga di ril ya?
BalasHapusOh ya,selamat awardnya ya...
BalasHapussemoga perempuan yang tengah menangkapi angin itu tahu bahwa perjuangannya besarnya akan segera dimulai : membesarkan buah cintanya menjadi lelaki atau perempuan yang mampu menebar harum cinta.
BalasHapussaya suka ... aaah memang selalu suka tulisanmu, Van
Saya teringat postingan saya "siluet dalam kesenyapan", tapi kisah perempuan penangkap angin dibawah pohon pinus ini sangat mengharukan.
BalasHapusWah ada apa dengan suaminya, mas? meninggal ya? wah, mengharukan sekali.
BalasHapusakh, perempuan yg malang ya.
BalasHapuskisahnya beratt..
BalasHapussalam sejahtera
BalasHapuspuisinya susah juga dimengerti ya
jadi mangguk-mangguk
kisah perempuan yang menyedihkan ya
ditinggal pergi cowoknya ya?
BalasHapushmmm...
perempuan itu siapa daeng? apakah kelak anaknya lahir tanpa ayah?
BalasHapushiks...menyedihkan sekali
seperti lagunya bang ebiet g ade..pohon pinus..... hehehe dilanjutin sendiri ya
BalasHapusaduuh jadi terharu nihh...
BalasHapusTegar juga perempuan itu menjalani nasibnya.
BalasHapusUntung dia masih memiliki cinta untuk jabang bayinya.
Cerita yg mengharukan dikemas dalam tulisan yang indah.
BalasHapusIni karya lama ya..? Selamat utk awardnya yg indah ya...
jadi kangen mamaku niiiihhh mas ivan aku udah jitak lagi eh shoutboxnya kok ngga bisa ya
BalasHapusmampir pagi melihat sang wanita penangkap angin yang berdiri kokoh ditengah deraan badai
BalasHapusrindu terpendam menghasilkan sang penerus. Mantap !
BalasHapusbangunlah perempuan, keringkan embun embun yang menmpel di tubuhmu,..
BalasHapushihihihi, ngga bisa nglanjutin, prosa yang sangat indah mas :)
proisi yang bagus kawan. Sayang aku belum bisa meraba janinnya...
BalasHapusOya, thanks dah dijadiin ilustrasi ewotnya.
BalasHapusSElamat malam.
BalasHapusKasian amat gan,,,,"
BalasHapus