titik-titik air membentuk garis-garis lurus bening kristal lalu membuncah
setiba di tanah.
"hujan!" katamu
seperti cinta dengan realitasnya yang pecah-pecah.
"tapi ternyata hujan tidak mirip dengan rindu," kataku.
ah, sekumpulan kalimat metafora tentang cinta telah disusun
oleh sebuah musim yang asing dalam hati.
bulukumba, 30 Maret 2010
Puisi yang sangat indah kawand...
BalasHapusYa...musim yang asing dan aneh tak dikenal hehe
BalasHapusIya hujan ....hehehehe
BalasHapusSingkat sekali ungkapan indahnya Van
Hujanpun menjadi sebuah musim yang asing, bila tak diringi rindu. Atau rindu itu yang menjelma menjadi sebuah musim yang asing...? Entahlah kawan. Apapun, tidak mengurangi kedalaman sense puisi ini. Puisi yang indah kawan.
BalasHapussingkat...tapi pasti punya makna yang dalam...
BalasHapusnice..
setujuuu..puisinya enak,
BalasHapussemoga cintamu dan cintanya tak akan pecah seperti butiran airmata yang membuncah ya bro.Amin.
BalasHapusmusim yang asing dalam hati itu apa yah sob???
BalasHapusadakah masa telah begitu kejam sehingga mengikis habis rasa itu dalam hati???
BalasHapushujan memang mampu menumbuhkan ide2 cemerlang dalam mnulis...
BalasHapushujan memang mampu menumbuhkan ide2 cemerlang dalam mnulis...
BalasHapuscant stop to talk about love. I like it
BalasHapussingkat namun mantap..
BalasHapusHm.......Imbas Global Warming Bukan :)
BalasHapusWow, jadi romantis gini hih....
BalasHapusGud pum sob...
saya kenal orang yang sangat mencintai hujan, tapi dia tidak pernah memetaforkan hujan sebagai cinta itu sendiri.
BalasHapus