Home » » Rumah Kita dari Sujud yang Tergadai di Penghujung Senja

Rumah Kita dari Sujud yang Tergadai di Penghujung Senja

Posted By Alfian Nawawi on Minggu, 19 Juli 2020 | Juli 19, 2020

Rumah adalah kepingan surga yang menjelma di bumi. Ruang yang teduh untuk hari-hari yang terik. Payung bagi pagi sore yang berhujan. Selimut pada malam yang mengelam.
Suatu titik di Sulawesi Tengah tepatnya Kabupaten Toli-Toli. Sepotong wilayahnya yang dikenal dengan sebutan Dampal berdiri sebuah kubu literasi. Riani nama pena yang muncul dari  Garis Karsa merengkuh para penulis pemula di Rumah Kita. Rumah Kita lahir diantara laut dan Gunung Toli-Toli.
Komunitas ini sengaja diperuntukkan bagi penulis pemula di daerah Dampal. Beberapa anggotanya sudah berbekal novel, antologi dan buku-buku bermutu lainnya untuk berbagi ilmu. Mereka berkumpul untuk memajukan literasi, untuk memberi nafas pada tulisan-tulisan generasi. 
Keabadian hanya dimiliki oleh tulisan-tulisan yang dibaca, sementara tulisan yang ditinggalkan tetap musnah bahkan hilang jejak. Begitu yang terakhir terdengar dari gadis penulis buku Sujud Yang Tergadai, gadis yang terjebak di Aksara Senja dan katanya pernah menyelam di dalam About Love.(*)
Penulis: Nurfathana S.
Share this article :
Komentar
 
Support : Creating Website | LiterasiToday | sastrakecil.space
Copyright © 2011. Alfian Nawawi - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by sastrakecil.space
Proudly powered by LiterasiToday