Oleh: Maya Akhmad
Sering ku dengar
Suara itu
Suara seruling merdu
Sang petani
Tembangnya menggema
Dari desah dedaunan
Di antara kaki bukit
Riuh suaranya
Lirih terdengar
Mendayu...
Di lorong baru
Ada desah nafas cinta dan rindu
Tentang matahari
Yang mencintai bumi
Tentang hujan
Yang membasahi tanah kering
Tentang langit dan mega
Yang berkejar kejaran
Begitulah kidung sang petani
Begitu pun kehidupan
Suka duka silih berganti
Di lorong baru
Saban waktu sang istri mengeluh
Tentang hasil panen
Yang tak memadai
Tentang harga pupuk
Yang melonjak
Tentang pupuk bersusidi
Yang langka
Mengeluh seperti berada
Di padang tandus
Mengeluh seperti berjalan
Pada kerikil kerikil tajam
Kehidupan yang semakin membelit
Di lorong baru
Semangat kehidupan
Mulai tumbuh
Seiring persaudaraan
Semakin erat
Di temani secangkir kopi pahit
Kian terasa manis
Riuh senda gurau
Dan lintingan tembakau kampung
Memacu semangat
Yang tiada henti
Di lorong baru
Kehidupan akan segera mulai
(buat kawan di lorong baru)
Butta Salassa' tercinta
4 September 2020