bukan ws. rendra
bukan sutardji calzoum bachri
juga bukan chairil anwar
bukan siapa-siapa. cukup
aku hanya memandangimu sebagai gadisku
yang menulis puisi di hatiku.
"kalimat-kalimat kabut bukan untukmu"katamu
aku pun baru saja menyelesaikan sebuah bait rahasia
kutitip di keningmu. kupikir
mungkin tak akan selesai
kau bacakan untuk anak-anakmu
kelak.
Bulukumba, Senin 16 Maret 2009
bukan sutardji calzoum bachri
juga bukan chairil anwar
bukan siapa-siapa. cukup
aku hanya memandangimu sebagai gadisku
yang menulis puisi di hatiku.
"kalimat-kalimat kabut bukan untukmu"katamu
aku pun baru saja menyelesaikan sebuah bait rahasia
kutitip di keningmu. kupikir
mungkin tak akan selesai
kau bacakan untuk anak-anakmu
kelak.
Bulukumba, Senin 16 Maret 2009
seperti biasa aku mencatat airmata yang menetes dari pipimu seperti biasa aku menetes ke dalam matamu aku terlalu biasa masuk ke dalam jiwamu tapi tak biasa sepakat dengan hatimu
ada kata yang biasa,
tak biasa.
Bulukumba, Senin 16 Maret 2009
ada kata yang biasa,
tak biasa.
Bulukumba, Senin 16 Maret 2009
Revolusi
-kepada Chairil Anwar
tanah
airmata
tadah gerah
gelisahkau, aku
resah
lelah
menyeduh
cinta
yang tak pernah ada
bangsa
negeri
kita menggerutu.
Bulukumba, Sabtu 14 Maret 2009