Beberapa minggu lalu seorang teman, penyair muda yang sekaligus blogger meminta kepada saya agar sudi kiranya puisinya dibacakan di RCA 102, 5 FM. Puisi yang dia maksud saya copy paste dari blognya. Lalu dalam program sastra di RCA, puisinya pun saya bacakan. Beberapa hari lalu seorang gadis pelajar dari Bandung mengirimkan catatan prosa kepada saya melalui jejaring sosial facebook. Tulisannya pun lolos untuk menghiasi program sastra di RCA. Gadis itu mendengarkan karyanya dibacakan di RCA melalui link radio online di facebook. Sebuah contoh yang prosesnya sangat sederhana. Sebuah kolaborasi kreativitas multimedia? Mungkin. Radio, blog dan facebook kini bisa menjadi satu kesatuan untuk sebuah jaringan dan proses apresiasi sastra. Sebuah program sastra dan budaya di radio kini tak harus terpaku pada kreativitas pendengar yang konvensional. Keterlibatan internet bisa sangat memudahkan.
Stasiun radio yang belum bisa online di internet pun sebenarnya bukan alasan untuk tidak bisa memanfaatkan jaringan multimedia. Banyak bentuk-bentuk kreativitas lainnya yang dapat dibangun menuju apresiasi yang berbentuk proses berskala besar. Ketika telah lebih satu dasawarsa sastra memasuki jagad baru, akankah proses kreativitas pelaku sastra juga telah siap?
bener sob,....setidaknya saling melengkapi.mau donk postingan saya dibacakan
BalasHapushehe
terimakasih.seamngat terus dalam berkarya.wassalam
BalasHapus