Bulan Ramadhan adalah bulan yang paling sering dipilih untuk menggelar karya seni rupa seperti kaligrafi dan berbagai seni Islami. Bulan Ramadhan tahun ini mungkin juga masih menjadi arena para kaligrafer memajang karyanya.
Indonesia sebenarnya sudah sejak lama mengenal kaligrafi meski pada awalnya kaligrafi hanya sebatas ornamen arsitektur masjid dan makam. Bisa dihitung dengan jari para seniman seni rupa yang pernah sempat meamsuki ranah ini. Salah satunya adalah pelukis Affandi.
Para pelukis yang mempelopori kaligrafi lukis adalah Prof. Ahmad Sadali (Bandung asal Garut), Prof. AD. Pirous (Bandung, asal Aceh), Drs. H. Amri Yahya (Yogyakarta, asal Palembang), dan H. Amang Rahman (Surabaya). Mereka membawa pembaharuan bentuk-bentuk huruf dengan dasar-dasar anatomi yang menjauhkannya dari kaedah-kaedah aslinya, atau menawarkan pola baru dalam tata cara mendesain huruf-huruf yang berlainan dari pola yang telah dibakukan dari pakem semula.
Sejak awal abad ke-14 kaligrafi telah menjadi medium yang paling penting dalam kesenian Arab dan budaya Islam. Kaligrafi sendiri berkembang dari gaya penulisan Arab dalam dua jenis, kursif dan kufik. Gaya kufik adalah penulisan yang kering, sedang kursif bergaya campuran. Keduanya sudah ada jauh sebelum Islam. Baru setelah Islam di bawah Umayah dan Abbasiyah, penulisan ini bermuatan religius dan berfungsi dakwah. Abu Ali Muhammad Ibnu Muqlah (wafat 940) menjadi kaligrafer di Baghdad pada abad awal. Abu Ali kemudian mengembangkan penulisan pertama dengan aturan proporsional yang ketat dan standar.
Kota Kufah berdiri di Irak di tahun 641 M. Salah satu kesenian yang berkembang adalah penulisan Kaligrafi dalam gaya yang lebih indah dan elegan yang dikenal sebagai Kufik atau Kufi. Kufi awal berupa tulisan Arab standar yang biasa dijumpai dalam buku Al Quran.
Pada perkembangannya muncul Kufi Timur. Gaya ini bercirikan pada kecenderungan untuk membentuk belah ketupat, menekankan aspek geometris, dan lebih rigit. Gaya ini umumnya untuk buku kaligrafi daripada arsitektural, tapi sangat populer pada keramik. Kufi Berdaun memanfaatkan goresan tebal dengan ujung-ujung berbentuk kerucut kecil seperti ornamen daun-daunan. Ornamen ini ditambahkan pada lingkaran goresan. Gaya ini menjadi gaya paling populer pada inskripsi arsitektural sejak abad ke-10.
Kufi Terjalin mirip dengan kufi berdaun dengan garis-garis vertikal yang ditarik tinggi dan saling dikawinkan pada dua garis berdekatan oleh sebuah pola bunga. Gaya ini berkembang di abad 11 dan banyak memodifikasi bentuk ornamen. Komposisi kaligrafi kemudian menjadi lebih kompleks. Kufi Persegi adalah gaya kufi yang sederhana, hanya mengobah kufi standar ke dalam bentuk persegi-segi, sehingga terkesan kaku dan tegas. Gaya yang berkembang di abad 13 dan 14 ini bertentangan dengan tren yang sedang berkembang kala itu yang lebih kompleks. Gaya ini paling mempengaruhi seni arsitektur dunia hingga kini.
referensi: celoteh seorang mahasiswa Seni Rupa UNM Makassar
AWARD FRIENDSHIP
Cara mengambil awardnya:
1. Buat post semacam ini.
2. Memasukan link blog orang yang memberi award.
3. Buat teman-teman yang belum follow silakan di follow dulu.
4. Copy paste gambar award ini
Award ini saya berikan lagi kepada tiga orang sahabat:
A-Choy
Mas Suro,danMantan Copet
Harap diambil ya.....
Bertambah lagi nich ilmu saya tentang sejarah islam, terima kasih mas ivan...
BalasHapusTerimakasih ya kang apresiasinya. Tetap semangat berpuasa.
BalasHapusMaju terus kesenian islam jangan hilang d telan zaman
BalasHapusmampir setelah subuh... kursif dan kufik saya jadi tahu tentang pengetahuan seni rupa nih mas Ivan ...dan selamat atas awardnya ya...
BalasHapusnice post bro.dan selamat buat awardnya ya.
BalasHapusIya terimakasih van sudah mengingatkan lagi tentang perkembangan seni rupa Islam di tanah air. Lacakan yang mantap. Selamat menunaikan ibadah puasa.
BalasHapussaya slalu kagum dgn kaligrafi
BalasHapushurufnya meliuk-liuk indah
subhanallah
Nice artikel bang..oh ya bang peer tagnya udah saya kerjakan cek ya bang..makasih
BalasHapuswaaaah, makasih neh.....aku suka kalo lihat kaligrafi2 kek gitu....
BalasHapusLagi dan lagi info yang bermanfaat saya dapat dari sini...
BalasHapusBtw tentang sarannya, aku malah setuju mas. Dan terimakasih untuk sarannya. Saya butuh saran dan kritikan teman2 semuanya.
Tentang Tag PR nya keknya ntar jam 00:00 muncul tengah malam ini...terjadwal soalnya....^_^
sebarkan terus sahabat semangat perjuangan islam, salam
BalasHapusmet wiken. maaf baru mampir. lagi busy nih.
BalasHapusDulu waktu smp saya sempat tertarik dengan dunia seni...terutama melukis kaligrafi...tapi ternyata kurang bakat kali yah, jadi gak berkembang, gak ada yang jadi patron juga seh...ortu juga gak kasih apresiasi, trus kala smu dah gak demen lagi...
BalasHapusok. good posting!
kaligrafinya bagus...
BalasHapussalam mas...
subhanallah
BalasHapussubhanallah
BalasHapussaiia perna coba kang.. tapi sayangnya putus di tengah jalan gtu ajja.. :( amat sangat disayangkan sebenernya :(
BalasHapusselamet iia kang buat ewotnya :)
Wuich keren...
BalasHapusKaligarfinya bagus...
BalasHapusAwardnya juga bagus...
Selamat ya...
Sebenarnya bagus sekali karya seni kaligrafi Islam itu. Tapi sayangnya kebanyakan hanya terdapat di mesjid atau sebatas barang pajangan di tembok rumah. Perlu kreativitas lebih banyak dalam memasarkan benda-benda kaligrafi Islam menjadi barang bermanfaat yang tidak sekedar pajangan belaka.
BalasHapusOooooo.... ini to award yg buat saya? Saya ambil skrg ya Mas Ivan.
BalasHapusMaaf terlambat, soalnya saya lagi sibuk mempromosikan postinganku yg buat lomba itu.
Maaf yo Mas, terlambat ngambilnya.
makasih ya kak Udah sharing.. jadi tambah ilmu nih tentang seni rupa Islam..
BalasHapusSharing Tips